Dirga kembali ke markas dengan perasaan yang sedikit lega karena mendapat beberapa masukan dari seseorang, yang tak lain adalah sepupunya, Dirga kembali mengingat percakapan nya tadi,
" Jangan bilang lu suka Keyla?" Tanya sang sepupu
Dirga yang mendapatkan pertanyaan seperti itu hanya diam sambil menghembuskan nafasnya ia menggeleng kan kepalanya,
"Gw ngga tau, makanya gw nanya" jawabnya singkat
"Ya gw juga mana tau, kan yg punya hati elu Ga,"
"Terus gw harus gimana?"
"Ya emang lu ngerasanya gimana sama Keyla?"
"Nyaman, tenang sama kaya waktu gw lagi Deket Bunda, tapi bukannya wajar?"
"Ngga wajar lah, fix lu suka sama Keyla"
"Lu yakin?" Tanya Dirga hati-hati
"Kenapa ngga yakin?"
Dirga hanya menggeleng,"Gatau juga"
"Ngga semua kisah cinta bakalan kaya kisah om sama Tante Ga,"
"Tapi gw takut bakal nyakitin orang yang cinta smaa gw" jawab Dirga gusar,
"No Ga, lu bahkan takut sama sesuatu yang bahkan belum tentu kejadian"
"Tapi gw takut, gw ngga yakin"
"Yaudah kalo lu ngga yakin gw bantu lu buat ngeyakinin hati lu,"
Mendengar jawaban itu Dirga hanya mengangguk kan kepalanya,
"Yaudh, lu bisa balik, gw mau ke markas, dan ini cuma kita doang yang tau, gw ngga mau siapapun tau termasuk Kevin Ama Jeno," setelah mengatakan itu Dirga pergi meninggalkan sang sepupu,
"Hahhhhhhhhh" ucap Dirga sambil mendudukkan dirinya di atas sofa,
"Napa lu Ga?" Ucap Kevin
"Ngantuk" setelah menjawab seperti itu Dirga dengan cepat menutup matanya dan menyamankan posisi tidurnya di sofa,
"Ga, lu serius ngga mau balap ntar malem?, Taruhannya gede" pancing Kevin,
Dirga yang mendengar penawaran itu langsung membuka matanya,
"Emang apa?"
"Mobil sport terbaru" seringai Kevin
"Bagus" Dirga mengangguk kan kepalanya, "yaudh gw mau, jam berapa?"
"Kaya biasa" jawab Kevin enteng,
Tak ada jawaban lagi, hanya deheman yang Dirga berikan untuk jawaban Kevin,
---------------------------------
Malam haripun tiba bahkan bisa di sebut menjelang pagi, Di suatu sudut kota terlihat ramai akan anak muda, salah satunya Dirga dan temen-temen nya, ia akan melakukan Balapan yang sudah di tentukan oleh Kevin, sebenarnya Dirga sedang tidak dalam mood yang baik untuk balapan, tapi setelah mendengar nama seseorang yang menantangnya adalah rival besarnya, dan tentu saja dengan taruhan yang tak main-main, Dirga akan dengan senang hati menerima penawaran itu, saat sedang berbincang dengan salah satu yang merawat motornya Percakapan Dirga terpotong oleh kedatangan segerombolan motor yang baru datang, yang tak lain adalah rivalnya,
Seringaian sang rival menatapnya mengejek, dan Dirga hanya menatapnya diam,
Semua sudah siap, seorang gadis dengan pakaian seksi membawa bendera di tengah antara Dirga dan sang rival, dan saat si gadis memberikan aba-aba yang di akhiri dengan di kibaskannya bedera ke atas membuat Dirga langsung melajukan motornya dengan cepat,suara riuh tepuk tangan menjadi backsound balapan malam itu, Dirga tetap fokus dengan jalanan yang ada di depannya tak memberikan celah sedikitpun untuk sang lawan, setelah melihat garis finish di depan Dirga menenambah kecepatannya, dan yahhhh, bisa di prediksi, pemenanganya the one and only Dirga,
Setelahnya seseorang menghampiri Dirga dan memberikan kunci mobil sport sebagai hadiah, setelah mengambil kunci itu Dirga langsung melangkah kan kakinya menghampiri sang rival,
"Lu ngga akan pernah bisa menang ngelawan gw, dalam bidang apapun" ucap Dirga pelan tepat di telinga sang rival setelahnya Dirga menepuk bahunya itu dan pergi beranjak dari tempat itu, ia ingin segera tidur karna besok ia harus sekolah untuk memastikan sesuatu, tapi belum sampi di langkah ketiga tiba-tiba seseorang menarikannya dan memberikan tinjuan mentah di wajahnya, Dirga yang tak siap langsung tersungkur dan dengan sigap memberikan tinju yang tak kalah kuat untuk orang itu,
"Sialan lu dik" ucap Dirga sambil memukul telak wajah sang lawan, tapi nyatanya sang lawan hanya diam dengan senyum mengejek,
"Lu yang bajingan Ga" balasnya dan langsung berdiri dan membersihkan bajunya
Kevin dan Jeno langsung memisahkan mereka,
"Udah Ga, kita pulang, Dika lu juga berenti ganggu hidup Dirga" ucap Jeno,
"Ngga bisa, dia harus ngerasain apa yang dia rasain" ucapnya setelah itu meninggalkan arena balap,
Yahhhh,,
Rival Dirga adalah Dika, yang tak lain adalah sahabatnya dulu, sesuatu terjadi antara mereka yang membuat Dirga di satu hari di hari Senin pagi ketika mereka masih JHS, di pukuli dengn membabi buta oleh Dika, tapi anehnya hari itu Dirga tak melawan hanya diam, dan masalah itu tambah berlarut hanya di ketahui oleh Dirga,Dika dan tentu saja Jeno dan Kevin,mereka berempat adalah Sabahat dekat, tapi karena masalah itu, Dika memelih SHS yang berbeda dari mereka bertiga,.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TBC...