hallo
follow authornya ya
tinggalkan jejak komentar dan rate bintang kecil di pojok kiri bawh layar ponsel kalian ya.
selamat membaca.
🍁🍁🍁
"Ini beneran dok, dokter nggak becandakan, beneran aku hamil," tanya Aira yang masih tak percaya kalau dirinya tengah hamil sekarang.
Aira keluar dari rumah sakit, hatinya berbunga beberapa kali dia menatap hasil tes kehamilannya, terima kasih ya allah akhirnya aku hamil juga, terima kasih untuk anugrahmu, aku akan menjaga titipanMU ini ya Allah.
"Ah rasanya tak sabar untuk mengabari mas arif." di ambilnya hp di dalam tas kemudian mencari kontak suaminya dering telpon berbunyi setelah beberapa saat akhirnya diangkat, "Mas jam berapa kamu pulang? Aku punya kejutan untukmu mas" ucapnya begitu antusias.
"Sebentar lagi" jawabnya dingin,
"Ya sudah kalau begitu mas, aku tunggu di rumah" telponpun mati.
Aira menghela nafas pelan, "Semoga kehamilan ini membuatmu mencintaiku mas," do'anya dalam hati
Humaira aAzzahra menikah dengan Arif Wijaya karna perjodohan yang di atur oleh orang tua mereka, pada saat itu Aira menerima perjodohan itu karena ayahnya sekarat di ICU, penyakit jantung yang di deritanya sudah terlalu parah, setelah ijab kabul ayah Aira menghembuskan nafas terakhirnya.
Sedangkan Arif Wijaya menerima perjodohan itu karena dia kecewa dengan kekasihnya yang memilih pergi meniti karir, dia ingin mereka menikah tapi kekasihnya Chika meninggalkannya begitu saja.
Pernikahan itu tak berjalan mulus, badai selalu datang silih berganti, Arif yang selalu bersikap dingin pada Aira, dia menganggap semua wanita itu buruk, karena lebih mementingkan ego mereka.
Tiba di rumah Aira bergegas mandi, dia masih tersenyum memandangi hasil tes kehamilan yang di berikan dokter kandungan yang menangani program kehamilannya selama ini.
Di elusnya perut yang masih rata itu, "Baik-baik di dalam sini ya nak, cepatlah tumbuh, dengan kehadiranmu mama yakin papamu akan sepenuhnya mencintai mama." gumam Aira.
Di letakkannya hasil tes itu di lemari , kemudian Aira bergegas mandi, setelahnya dia berhias di depan cermin, dia ingin tampil cantik di depan suaminya, setelah selesai, Aira berjalan ke ruang tamu menunggu suaminya pulang, dia duduk sambil membolak balikan majalah, tak lama terdengar suara pintu di ketuk dari luar, awalnya dia senang karena mengira itu suaminya, tapi kenapa mengetuk pintu, itu pasti bukan mas Arif, kalau itu mas Arif pasti dia langsung masuk tanpa mengetuk pintu.
Dibukanya pintu, terlihat wanita cantik sedang berdiri dengan anggun di depan pintu, dengan pakaian ketat dia menampakkan perut yang sedikit menonjol di perkirakan wanita itu sedang hamil muda, "Maaf mbak cari siapa?" tanya Aira penasaran ntah mengapa hatinya merasa cemas.
"Saya Chika mantan pacar suamimu, saya cari Arif, apa dia ada?" tanyanya sedikit ketus.
"Mas Arif belum pulang mbak, ada perlu apa ya mbak?" ntah mengapa Aira semakin penasaran.
"Saya hamil, saya minta pertanggungjawabannya," ucapnya lagi ketus.
Bagai tersambar petir Aira terkejut bukan main, apa tadi katanya dia hamil, benarkah itu anak mas Arif jadi dia menghianatiku, "ucapnya dalam hati.
Tidak tidak mungkin mas Arif melakukan ini padaku, matanya sudah berkaca-kaca dia sudah tak tahan menahannya lagi mengalir sudah air matanya di pipinya yang putih itu, "Kau pasti berbohongkan, tak mungkin mas Arif melakukan itu." ucapnya sambil tersedu-sedu memundurkan langkahnya.
"Jika kau masih tak percaya aku bisa memberikan bukti padamu, apa kau ingin melihatnya?" ucap Chika sambil memberikan ponselnya pada Aira.
Dengan tangan gemetar Aira meraih handphonenya, di galeri itu ada beberapa foto kebersamaan mereka, dan ada vidio yang menarik perhatian Aira, diputarnya vidio itu, terlihat Chika duduk di pangkuan suaminya, seperti sedang mabuk, mereka berbincang hangat, "Apa kau masih mencintaiku," tanya Chika
"Ya aku mencintaimu."
Aira tak sanggup melanjutkan melihat itu, dengan tangis terisak di kembalikannya hp itu, dia berlari ke kamar meninggalkan Chika di luar, dia menangis di balik pintu, kenapa begini, apa yang harus ku lakukan ya Allah.
Dalam tangisnya yang tak kunjung usai dia teringat sahabat baiknya , 'Lia ya Lia aku harus bertemu dengannya.' ucapnya dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Berikan aku kesempatan kedua
RomanceHumaira Azzahra istri yang tak di cintai suaminya, tapi dia tetap berusaha untuk membuat suaminya jatuh cinta kepadanya, tiga tahun menikah mereka tak kunjung di karuniahi anak. Suatu hari datang seorang wanita yang mengaku kalau dia mengandung anak...