Malam itu Jeifanya masih ada di perpustakaan kotaㅡmembaca buku-buku tebal kedokteran yang mampu membuat otak meledak.
Sejujurnya ia tidak serajin itu sih, hanya saja keadaan mendesaknya. Sebab bila tidak memaksakan diri belajar, uang UKT-nya yang berjuta-juta itu akan terasa sia-sia, belum lagi biaya hidupnya selama di perantauan. Jadi tidak ada waktu untuk bermalas-malasan.
Hingga saat jam menunjukan pukul 8 dan alarmnya berbunyi, Jeifanya pun mengemasi barang-barangnya dan membawa buku apa saja yang hendak dipinjam.
Si cantik yang katanya primadona kampus itu pun keluar dari perpustakaan sambil terfokus pada layar ponselnyaㅡia sedang memesan ojek online.
Mengapa tidak menghubungi Theodoric? Sebab anak itu sedang bersama Seulgi, dan Jeifanya tidak mau mengganggu mereka.
Dan saat masuk ke aplikasi ojek online, sebuah pop up chat dari Jayden pun muncul, dan itu bukan hanya satu.
"Loh dia juga tadi ada disini??" lirihnya disaat membaca isi chat tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hmm, iya nih gua tadi disini tapi lo nya gak liat."
Jeifanya mendongak dan mendapati si pengirim pesan tersebut ada di hadapannya dengan senyuman berhiaskan dimple-nya yang terlihat manis.
"Kenapa gak manggil sih jay??"
Lelaki itu malah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Tadi ada mantan gua juga disana, gua takut lo nantinya pas belajar risih soalnya dia rada sensian sama cewek yang deket sama gua."
"Oh? Siapa?"
"Gua gak mau ngasih tau, boleh?"
"Ok, terserah. Sooo, elo sendiri ngapain tadi kesini?"
"Pinjem buku, terus pergi nongkrong sama anak fh di minimarket sana."
Jeifanya jadi teringat sesuatu, "Lo itu anak fh juga kan jay??"
Jayden malah tertawa, "Bukann, gua HI."
"Ah gituuuu, pantes lo gak begitu suka keterikatan."
"Hm? Apa hubungannya?"
"Gaada sih, cuma gua juga pernah deket sama anak HI dan dia juga mirip-mirip sama lo yang suka kebebasan dan punya cabang dimana-mana."
"Eh tapi nyambung juga nggak sih jay?? Kan lo anak hubungan internasional, jadi lo emang butuh banyak koneksi..?"
Ocehan Jeifanya itu didengarkan oleh Jayden secara seksama, dan setelahnya lelaki Djung itu mengusak gemas rambutnya, "Iyaa jeif iyaa, lo ini kepikiran ajaa sih soal kaya gituan."