V

1.5K 304 31
                                    

Bosan hanyalah sebuah alasan bagi Jayden agar ia bisa bersama si cantik dari fk itu, padahal kenyataannya ia saja sedang ada di tongkronganㅡbukan di tempat kost

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bosan hanyalah sebuah alasan bagi Jayden agar ia bisa bersama si cantik dari fk itu, padahal kenyataannya ia saja sedang ada di tongkronganㅡbukan di tempat kost. Jadi mana mungkin bosan?

Alhasil lelaki Djung itu kini langsung melesat pergi setelah mendapatkan jawaban dari Jeifanya dan meninggalkan raut wajah penuh tanya dari teman setongkrongannya, sebab Jayden itu selalu pantang pulang sebelum semuanya pulang.

Sementara itu dari sisi Jeifanya;

"Thiowww, si Jayden mau kesini gapapa?" Tanya Jeifanya dari tempat tidurnya, dan Theo yang tengah membaca jurnal di karpet bawah itu hanya mengacungkan jempolnyaㅡanak itu kalau sudah serius malas bicara.

Fokus Jeifanya pun kembali pada laptopnya, ia sejujurnya sudah sangat pusing untuk tetap melanjutkan kegiatan mengerjakan tugasnya itu, tapi apa dayaㅡdeadline di depan mata.

"Jei nyalain lilin kek, mumet otak gua sumpahhh.." Theodoric tepar, ia melempar jurnalnya dengan mata terpejam.

"Ya lo istirahat aja dulu bodooh, udah mau setengah hari lo baca itu serius banget."

Sambil mengomel, Jeifanya menyalakan lilin aromaterapi-nya yang dibelikan oleh si ubi alias Theodoricㅡkarena ya Jeifanya mana kepikiran membeli yang seperti itu, seumur-umur ia hanya menggunakan stela dan kawan-kawannya sebagai pengharum ruangan.

Hingga selang sepuluh menit muncullah notifikasi di ponsel Jeifanya, dan Theodoric lah yang membukanya.

Hingga selang sepuluh menit muncullah notifikasi di ponsel Jeifanya, dan Theodoric lah yang membukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jei, udah nyampe tu anakk."

"Lo jemput dong iyoo, gua males gerak heheh."

Theodoric mendelik sebal, "Maksud lo nanti dia juga ikut gabung disini? di dalem kost lo??"

"Ya iyaa, apaansi???"

Sebuah bantal pun melayang ke wajah gadis itu, Theodoric sudah kehabisan kesabaran rasa-rasanya.

"Aduh sakitt anjirrr, kenapa sih loo? tadi katanya boleh??!!"

"Enggak masuk juga, lo sama dia ngobrol aja diluar. Gua gak nerima penolakan." Theodoric bangun lalu pergi menjemput Jayden yang sudah menunggu di depan gerbang kost.

"Posesif aja terus, dasar ubi busukk."

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[J. 20921 - 1649]

Sejujurnya gua lebih ngefeel ke taesoo disini, taPI MARI KITA JALANI SJ DULU YEKANN. Gua juga enggak nutup kemungkinan kalau gua nanti tiba-tiba unpub book ini karena kelabilan sendiri, sooo jangan berharap banyak book ini nyampe end ya guys😭

✋🏻/tabok authornya

J. [discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang