8

6 1 0
                                    

David sangat stress hari ini, dia bingung apa yang dia harus lakukan saat ini.

Handphone David berdering di lihatnya Oky yang sedang menelfonnya

"Hallo mas".

"Iya hallo sayang, kamu udah selesai nugasnya?". David mencoba tenang dan menstabilkan suaranya

"Iya udah mas, aku kangen banget sama mas, mas kapan pulang?".

"Mas juga kangen, mas gak tau, banyak banget urusan disini".

"Aku juga mas banyak banget tugas akhir-akhir ini, mana aku dikasi tugas tim untuk menilai kondisi masyarakat didaerah terpencil, jadi mungkin 1 Minggu kedepan aku gak bisa hubungi mas David".

"Didaerah mana sayang?".

"Di desa bengu mas".

"Hahaha dimana itu? mas baru denger".

"Jauh mas ini dipedalaman gitu, kendaraan yang bisa masuk kesana aja cuma motor".

"Motor kamu ada untuk pergi kesana?".

"Aku sama temenku nanti boncengan karena dia punya motor".

"Nama temanya siapa?".

"Doni".

"Amankan dia, awas aja kamu macem-macem dengan dia".

"Doni udah punya pacar mas".

"Lah kamu juga punya pacar tapi bisa suka sama mas".

"Aku udah putus lama dari angel sebelum aku memutuskan pacaran dengan mas David".

"Ohh gitu".

"Iya mas".

"Mas kangen banget tau sama kamu, nanti kalau mas kejakarta palingan kamu masih didesa yaa, padahal mas pengen langsung peluk kamu pas sampai dijakarta".

"Aku gak mau nginap sama mas David lagi".

"Lah kenapa".

"Tiga hari aku kayak orang mabeien mas".

"Hahahahaha kalau selanjutnya udah enak kok, udah gak sesakit pertama".

"Ihhh mass,, udah ahh mas David semakin mesum, aku mau cari makan dulu mas udah yaa".

"Pakai kartu yang aku kasi ya sayang, kamu belanja sesuka kamu aja pakai kartu itu".

"Aku ada uang juga kali mas".

"Kan mas mau nafkahin kamu".

"Ihhh mas apaan sih, jaga kesehatan disana ya mas, bye mas emuachhh".

Telfonpun terputus, David kembali memusingkan masalahnya saat ini.
David hanya bisa menunggu kedatangan orang tuanya dan juga shanon

Lama David menunggu akhirnya ketiga orang yang dia tunggu datang secara bersamaan.

"Da...--" ucap papa Surya langsung dipotong oleh perkataan david

"Mana baju pernikahanku, katanya sudah dipersiapkan semua". Ucap David

"Kamu udah dewasa sekarang papa bangga sama kamu" ucap Surya sambil memeluk putra tunggalnya itu.
"Nanti perlengkapan kamu dibawakan oleh mang santos" lanjut Surya

"Oke, Shanon ikut aku sekarang ada yang aku mau bahas dengan kamu ".

Shanon hanya mengikuti David dari belakang, shanon yakin pasti David sangat marah kepadanya saat ini.

Tak butuh waktu lama Mereka berdua sampai didalam kamar.

"Shanon tolong tutup pintunya dan kunci". Ucap David dingin

Shanon langsung mengikuti perintah David.
Mereka berdua hanya diam dikamar tersebut.
David  membelakangi shanon dan menatap keluar dari arah jendela.

Shanon mencoba memulai pembicaraan

"Dav".

"Hmm". David hanya menjawab dengan gumamannya.

Shanon memeluk David dari belakang berusaha untuk meluluhkan David

"David udah gede Sekarang, ini terakhir kalinya aku bisa meluk kamu kayak gini sebelum kamu punya istri".

"Apaan sih sha". David mencoba melepaskan pelukan Shanon

"Kasar banget sih".

"Aku gak suka ya kamu bicara kayak tadi".

"Iya iya maaf, tau gak dav ini tuh bagus untuk kamu, kalau kamu nikah kamu bisa nutupin identitas kamu yang sebenarnya".

"Tapi aku maunya nikahnya sama kamu sha".

"Aku gak mau".

"Kenapa?".

"Karena aku mau nikah sama orang lainlah".

"Kalau aku nikahin Mira pasti ribet urusannya".

"Yacoba aja dulu, kan gak ada yang tau kalau nanti kamu jatuh cinta sama Mira, Lagian Mira juga gak bisa buat apa-apa, orangnya sederhana aku yakin dia gak bakal ngerepotin kamu, nikahin aja dia dav".

"Oke, kamu yang ngurusin Mira nanti di Jakarta, kamu yang mulai semua ini awas aja kamu lari". Ancam David

"Iya iyaa bawel".

.
.

Pernikahan David dan Mira berlangsung sangat sederhana, tamu undangan hanya sedikit karena dibatasi. Rencananya akan diadakan resepsi besarnya nanti setelah 40 hari sepeninggalan ibu Olla.

Sepanjang acara pernikahan ini David mencoba senyum sebisanya, Mira pun sama, mereka berdua sama-sama terpaksa didalam pernikahan ini, pernikahan yang berlangsung tanpa ada cinta.

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, acara sudah selesai menyisakan David dan Mira yang berada di satu kamar. Mira segera kekamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setalah Mira selesai davidpun pergi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tidak ada pembicaraan antara keduanya mereka hanya diam seakan-akan tidak terjadi apapun. Saat tidurpun Mira tidur di ranjang dan David tidur disofa.
.
.
Mira terbangun karena mendengar suara seseorang, ternyata itu adalah suara David yang sedang bertelfonan

"Iya sayang. Hati-hati yaa ".

"Iya sayang bye bye".

Hati Mira sungguh sakit, mengapa kehidupannya seperti ini, kenapa ibunya menyuruhnya menikahi David, apa lagi ternyata David mempunyai seorang kekasih.

David sadar Mira sudah bangun dari tidurnya dan mematikan telfonnya.

"Gue dan shanon hari ini ke Jakarta".

"Orang tua aku baru aja meninggal". Mira sangat shock, Mira tak habis pikir isi otak David, mertuanya baru saja meninggal dan dia mau balik ke Jakarta.

"Lo pikir gue ini pengangguran". Bentak david

"Hargailah". Suara Mira mulai terdengar ketakutan, karena baru kali ini Mira dibentak seperti ini

"Beresin barang lo, kita ke Jakarta hari ini, terserah Lo mau atau enggak". Ucap David tegas dan langsung keluar dari dalam kamar, mood David pagi ini sangat kacau
.
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REALITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang