Indonesia, Jakarta. Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta.
12 Mei 2021, pukul 16.30
Akhir nya sampai juga di tanah kelahiran ku tercinta.
Aku kabur dari Kokonoi Hajime alias Koko Krunch, bayangkan saja aku di kurung seperti tahanan rumah.
Mungkin menurut kalian mempunyai suami kaya raya macam Koko krunch adalah sebuah kenikmatan dunia yang tiada tara.
Tapi, sebenarnya dia itu terlalu sangat amat posesif.
Kalian bayangi saja masa mau belanja saja, malah toko nya yang suruh ke rumah.
Pokok nya aku gak bisa kemana-mana.
Kalau kata Koko, 'Stay at Home, diluar itu tidak baik bagi anak kecil seperti mu, yang kalau jatuh bisa langsung meninggal'.
Padahal umur ku sudah 24 Tahun.
Dan lucu nya lagi, di rumah nya tidak ada kompor dan benda yang bisa mengeluarkan api.
Bagaimana aku bisa masak, padahal aku ini lumayan jago masak.
Koko bilang, 'beli saja'.
Padahal makanan junk food terus kan tidak sehat.
Sudah gitu berat badan ku menaik seperti rasa cinta ku pada nya, naik terus.
Lalu aku mencoba terus meminta dibelikan kompor, namun tidak pernah dibelikan.
'Kalau saja dia coba telur gulung buatan ku, dia akan kecanduan layak nya, Sanzu dengan sabu nya'
Aku sangat rindu makanan atau jajanan Indonesia, seperti baso aci, rendang, dendeng, soto, cilok, cimol dan teman teman nya.
Jadi begini kisah nya, aku hidup disana awal nya hanya untuk sekedar liburan di jepang.
Namun.. Karena aku membantu seseorang yang lagi tidak sadar atau mabuk, dan dia tiduran di jalan, tentu saja aku yang baik hati ini menolong nya.
Tapi yang terjadi malah terkunci di markas mafia. Mari kita sebut saja Bonten, walaupun disana good looking semua sih.
Tapi, tetap lah suami ku yang paling tampan, apalagi rambut jamet nya yang kaya Elsa Frozen. Ngomong ngomong, tinggal masalah waktu aja Koko krunch bisa menemukan ku.
Tiba-tiba terlintas di otak kecil ku ini sesuatu hal.
Aku langsung terkekeh dan merentangkan kedua tanganku lebar-lebar.
"Tapi, ini Indonesia bro.. Koko krunch hanya lah sebatas Koko koko Projen.. Mari kita nikmati hidup bebas ala sultan Andarun".
Aku berjalan tanpa memperdulikan sorot tatapan orang-orang yang seperti 'sirik nan dengki'.
Karena mereka ternotic dengan kata kata ku yang harus nya aku ucapkan dalam hati, namun keluar begitu saja.
Mereka tidak akan bertemu lagi denganku. Stay Cool.
ucapku dalam hati untuk menutupi rasa malu.
Aku berlari sejauh mungkin dari sana.
Demi mata sipit nya Koko, aku nyasar di bandara, ya pokok nya jalan lurus saja, seng yang penting yakin.
(〃゚3゚〃)
Akhirnya aku hanya berkeliling saja selama setengah jam.
Saat melihat satpam, aku langsung memutuskan untuk bertanya kepadanya.
"Pak, kalau mau naik taksi kemana ya?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Koko Money ❤️
RomanceMungkin menurut kalian mempunyai suami kaya raya macam Koko adalah sebuah kenikmatan dunia yang tiada tara, apalagi dia tampan. Tapi.. - Gambar yang akan muncul aku ambil dari Google, pinterest dan Instagram. Jadi maaf jika aku tidak menuliskan cc...