12. Sano-san

362 52 12
                                    

"Aku sedang menghubungi Mitsuya" Ucap Ran.

"Kau, sebarkan pencarian orang, siapa pun yang menemukan wanita ini, aku akan memberikan satu miliar" Ucap Koko yang menunjukkan foto saya, ke orang-orang.

"Oi Koko, tenanglah.. Ini akan menjadi sulit" Ucap Kakucho.

"Bukan nya ada istrimu, harus nya kan baik baik saja, Sachan, hina, Haitani-san seperti nya bisa bertarung" Ucap Takemichi kepada Kakucho.

"Aku tidak panik, karena dia bisa menghajar dua puluh orang sendiri.. Tapi, jika tidak bisa, bukan kah itu artinya mereka terjebak?" Tanya Kakucho.

"Mitsuya, carikan istriku" Ucap Mikey yang mengambil handphone Ran.

"Sabar Mikey, dia sedang mencoba mencari lokasi yang dikirimkan Ran" Ucap Mitsuya.

"Tolong lah cepat, anakku dan istriku" Lirih Mikey.

"Kau tenang saja, dia pasti mendapat kan lokasi nya kok.. Sano-san pasti akan baik baik saja" Ucap Mitsuya, yang menenangkan sahabat nya.

"Dapat dapat.. Jauh sekali dari lokasi kalian, aku akan mengirimkan lokasi tercepat nya" Ucap seorang wanita yang sibuk dengan keyboard komputer nya.

"Nah sudah ketemu, kau harus tenang ya" Ucap Mitsuya kepada Mikey.

"Ayo kita bantai" Ucap Sanzu yang masuk kedalam mobil sambil memegang katana.

🐒Entah darimana dia dapat nya.🐒

(╯°□°)╯︵ ┻━┻

Haa kita kena azab.

Aku memegang kepala ku, dan melihat sekeliling ku.

"Kamar? Yang lain nya dimana?" Tanyaku, yang melihat sekelilingku hanya ada tempat tidur dan lampu kamar remang-remang.

Demi apa gw mau di jual.

"Huaaa Koko" Aku langsung bangun dan berlari ke arah pintu, namun pintu kamar nya terkunci.

"Benar-benar dong" Aku menangis saat melihat pantulan diriku di cermin.

"Huaa Koko" Aku memukul-mukul pintu kamar.

"Sebentar, aku harus tenang" Gumam ku, saat mendengar suara langkah kaki.

"Aku harus bisa" Aku melepas tali lingering dan bersembunyi di sebelah pintu kamar.

Langkah kaki nya hanya seorang.

Aku menarik nafasku dan menahan nya.

Aku harus membunuh orang.

Kaki dan tangan ku gemetaran saat gagang pintu bergerak.

Ayolah jangan nangis.

Saat pintu terbuka, seorang laki laki masuk kedalam ruangan.

Aku langsung menendang kepala nya dan saat dia terjatuh aku langsung duduk di punggung nya dan mengikat leher nya dengan lingering dari belakang.

"Maafkan aku" Aku menarik ikatan dengan sekuat tenaga dengan kedua tangan ku.

Tangan ku sampai mati rasa untuk menunggu nya berhenti bergerak.

Take Koko Money ❤️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang