13. Reckless

327 55 8
                                    

Sepanjang perjalanan Mikey memarahi istri nya, bahkan sampai sekarang.

"Aku baru kali ini lihat Mikey-san memarahi istri nya" Bisik ku ke Koko.

"Kalau gak sayang, kepala nya sudah di tendang Mikey itu... Sama kaya kau, ingin rasa nya aku menjitak mu sepuluh kali" Cetus Koko.

Eh aku lupa, dia juga nahan emosi daritadi.

"Jangan melakukan hal seperti itu, aku sudah sering mengatakan ini padamu, kau ini mudah mati.. Apalagi sekarang ada anak kita.. Tolong lah sayang, jangan aneh aneh" Ucap Mikey, yang akhirnya merendah karena Sano-san sudah nangis duluan.

Tapi, mudah mati?.

"Aku pikir kan aman, aku hanya mau girls time" Ucap Sano-san sambil menangis.

Kedua abang dan kakak ipar nya hanya bisa diam saja.

"Kalau memang itu mau mu, kau bisa bilang padaku.. Setidak nya aku tau, kami juga bisa jaga jarak untuk memberikan kalian waktu bermain.. Tapi cara mu itu tidak benar sayang, untung kalian tidak apa.. Bagaimana kalau ada yang terluka? Kau juga harus nya berpikir, bagaimana kalau anak kita kenapa-kenapa... Aku stres lama lama kalau kau terus seperti ini.. Kita bukan anak remaja lagi, sayang" Ucap Mikey, yang mengusap pipi istri nya.

"Iya aku salah, aku minta maaf.. Aku janji tidak akan mengulangi nya lagi.. Kalian, aku juga minta maaf" Ucap Sano-san, yang melihat kami.

"Boleh aku jitak dia sekali, Mikey?" Tanya Koko, yang mendapatkan tatapan tajam dari tiga laki laki

Koko emang ya.

"Bercanda... Tapi, kalian jangan terlalu memanjakan dia.. Aku juga sama seperti mu Mikey, aku bisa gila kalau kehilangan istriku.."Ucap Koko, yang mewakili laki laki disini dan tentu nya membuatku terharu.

"Ya aku minta maaf, kalau istriku membuat masalah lagi.. Aku akan mengurung nya" Ucap Mikey serius.

"Heeee.. Gak mau" Protes Sano-san.

"Maka nya, menurut lah padaku" Ucap Mikey.

"Tch".

Terus.. Gimana naik helikopter nya?

Aku hanya bisa tersenyum pahit.

"Helikopter" Gumam ku.

"Kau mau?" Tanya Koko.

"Aku mau naik helikopter" Jawab ku sambil melihat Koko dengan mata berbinar.

"Nanti ya.. Kasian banget orang miskin" Ejek Koko, yang mengusap kepala ku.

Aku hanya bisa tersenyum hambar.

Setidak nya, aku orang kaya sekarang.

♡('ε` )

Haaa Akhirnya kembali juga ke rumah.

"Sayang, beliin kompor yaaaa... Yaaaa..yaaaa" Rayu ku ke Koko.

"Tidak" Ucapnya judes.

"Kau memang gak mau aku masak in?" Tanyaku.

"Aku bilang tidak, tidak..".

"Tidak akan kebakaran".

"Lebih baik mencegah, aku kan tidak selalu di rumah".

"Hajime, disini kan juga ada pengurus rumah, banyak orang disini.. Lagipula, zaman sudah canggih.. Ada kompor dan gas yang bisa langsung mati sendiri saat ada percikan atau gas yang bocor loh sayaaaaanggkuu" Jelas ku sambil memegangi kepala ku.

Take Koko Money ❤️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang