Chapter 1
Sebelum ready!
.
.
Ket:
Appa – ayah
Eomma – ibu
Halmoni – nenek
Oppa-panggilanadik perempuan ke kakak laki laki
Eonni-panggilanadik perempuan ke kakak perempuan
Yeoja-perempuan
Namja-laki laki
.
.
.
Bagaikan tajamnya sinar laser mengenai titik suatu sasaran, seperti hanya bias mentari pagi tanpa rasa malu berusaha menerobos masuk kesetiap celah jendela sebuah bilik yang mana mengakibatkan ruangan tersebut menjadi lebih terang dan hangat dari sebelumnya.
Sebab ulah lancang bias sinar menerobos masuk melalui celah jendela, tanpa rasa malu telah menerpa tepat pada permukaan wajah jelita seseorang wanita. Mengakibatkan tidur wanita itu seketika terusik menimbulkan kernyitan halus pada dahinya dan tak membutuhkan waktu lama kedua bola mata coklat cantiknya menyusul mengerjap terbuka. Dengan perlahan dia segera mendudukkan diri, mengedarkan pandangannya keseluruh bilik sampai berhenti pada sebuah meja kecil dekat tempat tidurnya. Hal mudah untuk membuat sudut bibirnya terangkat, hanya dengan memandang rangkaian bunga cantik dari taman yang wanita itu petik sampai menyusunnya bersama seorang dayang semalam, pagi ini sama sekali belum juga mengering. Pergerakan ringan lemah lembut wanita rupawan itu membawanya berdiri melangkahkan kaki telanjang mungilnya mendekat kearah jendela bilik dan perlahan membukanya lebar. Lagi-lagi senyuman cantik itu muncul seiring dia memandang keindahan ciptaan Tuhannya.
Terlihat langit biru cerah tanpa awan membungkus atap tempat semua orang berpijak membuat siapa saja pasti akan terkagum kagum melihatnya. Burung-burung kecil berterbangan kesana kemari mencari makan maupun tempat tinggal baru. Angin pagi menyejukkan mengakibatkan hembusan halusnya menggoncang ringan setiap puncak pohon tinggi sampai menimbulkan tarian tarian lembut mengikuti alunan angin yang bertiup damai. Benar-benar siapa pun menatapnya pasti akan terpana kagum.
Namun sayang keindahan dan keasrian ciptaan Tuhannya berlainan dengan suasana hati wanita itu, meskipun dia selalu tersenyum cerah tetapi tidak pada hatinya yang saat ini bimbang. Beberapa kali helaan nafas berat keluar dari belah bibir cherrynya setiap dia merasakan cubitan sesak pada dada kirinya saat mengingat perkataan Yang Mulia Raja papanya dan sekertaris kerajaan.
"Apa benar yang aku dengar??? Hamba tidak ingin meninggalkan Kerajaan ini Papa, Mama, Oppa. Baekhyun tidak ingin meninggalkan kalian semua" batin wanita itu sendu bersamaan dengan jatuhnya kristal bening dari mata cantiknya.
Flashback.
"Tuan Putri. Anda jangan berlari, hamba takut anda akan terjatuh" teriakan demi teriakan kepala dayang bertugas mengawasi Putri kerajaan Silla mengisi kesunyian koridor istana dan langkah lebar kepala dayang diikuti beberapa dayang dibelakangnya ikut kewalahan melawan kegesit Putri Baekhyun.
Tanpa mempedulikan suara berisik dibelakangnya Putri semakin mempercepat langkah lebar larinya menyusuri koridor istana membelah barisan dayang istana yang menghalangi larinya. Beberapa kali Putri Baekhyun terkekeh geli senang telah berhasil mengerjai kepala dayang sekaligus sudah dia anggap sebagai sahabat terbaiknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic Book : Comfort Zone
FanfictionChanbaek AND Season 1 Buku ajaib yang akan membawa mereka untuk bersama. Apakah buku tersebut memiliki cerita lain yang lebih seru dari kisah aslinya. . . . Jika batu kecil dapat membuatku tersandung bagaimana jika batu itu besar??- Byun Baekhyun. ...