Jiu

204 19 4
                                    

Chapter 9

JUST RIGHT !

Main Cast :

Byun Baekhyun

Park Chanyeol

Pemain lain akan bertambah setiap chapternya.

GENDERSWITCH (GS)

Genre : Romance & Drama

Disclamer : Cerita milik ZhangSeok

.

.

Sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak.

Awas typo bertebaran

.

.


"Untuk mengisi lubang permata kedua kita harus mencari lambang petir, yang ketiga lambang angin, sedangkan ke empat api. Jika kita dapat mendapatkan ini semua, Minseok bisa kita keluarkan terlebih dahulu, baru dia akan mengeluarkan Luhan dan Baekhyun, selan-" tiba tiba ucapan wanita tua itu terhenti karena pertannyaan dari anaknya, Junmyeon. Membuat dirinya mendengus kesal, lagi lagi omongannya selalu ada saja yang menyela.

"Permata pertam-"

"Telah muncul sendirinya, berlambang sihir dan bersinar tepat saat buku itu terbuka, Dae kenapa kau terdiam???"

"Halmoni apa gambar lambang sihir seperti ini??" tanya Daehyun, mengambil selembar kertas dan kuas tinta. Pria itu langsung menggambar sebuah pola yang membuat halmoni melebarkan matanya terkejut. Padahal para pria tidak ada saat munculnya permata pertama. Bagaimana Daehyun mengetahuinya.

"Bagaimana bisa??"

"Mendengar kata sihir membuatku ingat dengan gambar itu" jawab Daehyun masih menggoreskan kuasnya menggambar.

"Kau pernah melihatnya sebelumnya, dimana??" tanya wanita tua itu penasaran.

"Entahlah halmoni aku lupa, tapi aku pernah melihatnya, sungguh?? Tapi dimana??. Ohh Jongdae bukankah kau yang memberi tahu ku??" ucap Daehyun menunjuk nunjuk Jongdae yang hanya terdiam.

"Ya aku ingat, aku yang memberitahu mu. Ahh, jika itu gambar lambang sihir apakah ini lambang petir" seru Jongdae mengingat sesuatu, mengeluarkan kalung yang ia kenakan dari balik pakaiannya.

"Bagaimana bisa??" kejut Junmyeon.

"Minseok memberikan ku ini karena aku membantunya-"

Flashback

"Aku sangat lelah, sepertinya kita harus berhenti" keluh Minseok menyudahi pertengkarannya dengan Jongdae dan memilih berjongkok. Sedangkan pria itu mengangguk menyetujui, menatap kasihan Minseok terlihat kelelahan dan segera mengalihkan pandangannya saat Minseok menatapnya.

"Mau bantu aku".

"Jika aku mampu boleh juga, namun kemana???" jawab tanya Jongdae.

"Ikut saja" ujar Minseok segera menarik tangan Jongdae menggiring menjauh halaman kediamannya.

"Yak, kenapa jauh sekali dari kediaman keluarga Kim???" protes Jongdae yang masih diseret paksa Minseok, mereka telah menempuh berjalan jauh sampai memasuki hutan.

"Diam kita akan sampai, sebentar lagi"

Lama mereka menapakkan kaki berjalan terus semakin memasuki tengah hutan, membuat Jongdae mengerutkan keningnya. Merasa curiga dengan anak perdana mentri Kim yang menyeretnya paksa. Beberapa kali Jongdae protes dengan suara berisiknya membuat Minseok akhirnya memberi pelajaran dengan meninggalkan pria itu. Sehingga membuat Jongdae kelabakan panik mempercepat langkah mengejar Minseok.

The Magic Book : Comfort ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang