"DASAR ANAK SIALAN BISANYA BIKIN MALU ORANG TUA! BUKANNYA DAPAT ANAK LAKI LAKI YANG MEMBANGGAKAN MALAH DAPAT ANAK PEREMPUAN SAMPAH SEPERTI KAMU!"
PLAK
"HARUSNYA DARI DULU PAPA BUNUH KAMU SAMPAH BIADAB"
BUGH
BUGH
BUGH
PLAK
DUAK
Pria paruh baya itu terus menyiksa anak semata wayangnya dengan cara memukul, menampar bahkan menendang wajah anaknya
Setelah puas baru pria itu pergi tanpa merasa kasihan atau bersalah sedikitpun
Tak lama sang ibu mendekat, mengelus surai coklat milik anaknya dengan lembut. Tapi setelahnya usapan lembut itu berubah menjadi jambakan kuat sehingga anaknya mendongak
Iris onix sang anak bertemu iris onix persis seperti milik ibunya
"Kenapa? Kenapa aku melahirkan anak seperti dirimu?" Desisan tajam itu menyapa gendang telinga anak perempuan yang lahir dari rahimnya sendiri
"Tahu kah kau jika aku sangat sangat menyesal telah melahirkan mu? Andai aku bisa memutar waktu aku lebih memilih untuk menggugurkan kandunganku dari pada terlahir bayi menjijikkan seperti dirimu"
DUK
Wanita itu menyusul suaminya dan meninggalkan putrinya sendirian
Anak perempuan yang malang itu perlahan bangkit lalu pergi ke kamarnya
Dengan langkah pelan gadis itu berjalan karena kepalanya cukup pusing akibat kekerasan dari orang tua kandungnya sendiri
Sampai di dalam kamar gadis itu mengunci rapat pintu lalu mendekat ke arah cermin
Hening...
Dia hanya diam ketika melihat pantulan dirinya sendiri di cermin, satu kata yang ia rasakan saat ini yaitu
Bahagia
Ya bahkan sangat bahagia, kedua orang tuanya mau pulang ke rumah hanya karena dirinya
Sebuah senyum cerah terbit di wajahnya yang cantik
Orang tuanya jarang pulang bahkan satu tahun sekali pun belum tentu, namun hari ini mereka langsung terbang ke Indonesia karena mendengar dirinya dalam masalah
Viola Sein gadis berusia 16 tahun yang menjabat sebagai berandal sekolah dan merangkap menjadi anak konglomerat. Idola banyak orang yang tak diinginkan oleh kedua orang tuanya. Sedari kecil hanya di asuh oleh pembantu rumah
Dia menghalalkan segala cara agar dilirik oleh papa dan mamanya, di satu sisi dia senang membuat onar dan di sisi lain hanya itu cara satu satunya supaya mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Prestasi? Bahkan gudang pun penuh dengan piala beserta sertifikat mengagumkan namun hal itu tak membuat orang tuanya bangga, malah mereka tak merespon apapun walau sekedar melihat sekilas
Viola tak punya pilihan lain selain menjadi dirinya yang berjiwa preman, dengan begitu orang tuanya akan berbicara panjang dengan dirinya sambil memberi tepukan hangat penghantar tidur kepada dirinya
Viola ini keji, sadis, bar bar, pemalas, kejam, namun jika berhadapan dengan orang tuanya maka dia akan berubah menjadi gadis ceria penuh tawa dan senyuman manis
"Baru kali ini rambut gua di usap sama mama, halus tangannya hihi" dari tadi senyum Viola tak kunjung luntur
"Maaf ya ma pa kalau kalian marah sama Vio, abisnya Vio kangen sih"
"Papa mama gak pulang pulang kayak bang Toyib jadinya Vio pakek jalan ninja deh"
Menunjukkan ekspresi cemberut sambil berbicara dengan bayangan dirinya seakan kalau bayangan itu adalah kedua orang tuanya
"Ah Vio jadi laper dari pagi belum makan, mending ke depan komplek beli nasi goreng pasti wenak tuh"
Dengan gesit Viola mengambil uang di dompetnya tak lupa memakai masker, Hoodie, dan celana panjang untuk menutup luka luka di sekujur tubuhnya
Viola membuka pintu balkon lalu terjun ke bawah dengan mulus
Viola pergi membeli nasi goreng dengan senyum di balik maskernya, hatinya juga merasa senang? Ya tetapi di sentuh dengan sedikit rasa perih
ANNYEONG SHAY
JANGAN LUPA VOTENYA YA, SARAN DAN KRITIK JUGA
SEHAT SEHAT BUAT KALIAN ORANG BAIK
SAY SEE YOU NEXT PART
BHAY BHAY
KAMU SEDANG MEMBACA
God's Choice (The Destiny Of Dynasty)
Historical Fiction(bukan novel terjemahan) (Kisah Fiksi dan Fantasi tidak berhubungan dengan sejarah manapun) Viola adalah berandal sekolah yang tak kenal kata maaf dan belas kasih, dia memiliki cita cita menjadi pengangguran kaya Tetapi semua itu sirna ketika sebua...