Sejak hari perayaan ulang tahun putra mahkota Li Shuang, Lian menjadi perbincangan hangat di seluruh kekaisaran
Banyak yang mengirim surat pernikahan untuk Lian dari berbagai kalangan
Setiap harinya hadiah selalu berdatangan yang pasti ditujukan kepada Lian, jendral Zhang yang semula menghiraukan Lian kini berusaha berbaikan dengan anaknya
Tak disangka Zhang Feng yang berstatus kakak satu ayah dengan Lian menaruh rasa kepada adiknya sendiri, dia selalu menempel kepada Lian
Sampai puncaknya Zhang Feng mengajukan pernikahan dirinya dengan Lian tapi langsung dibantah oleh Lian beserta ibunya, Zhang Feng tak bisa memaksa Lian akhirnya dia selalu mengekori Lian kemanapun gadis itu pergi
Putra mahkota Li Shuang juga bolak balik mengajukan pernikahan dengan Lian dan dia mendapat hal yang sama dengan Zhang Feng, yaitu penolakan langsung dari orang yang bersangkutan
Sementara Zhang Yu Zhu dan Zhang Ji Wan semakin menaruh dendam besar kepada Lian, mereka sering kali mencoba mencelakai Lian tapi semua usaha mereka tidak ada satu pun yang memuaskan justru serangan mereka berbalik kepada diri mereka sendiri
Hubungan Zhang Yenny dengan Lian juga semakin erat, tak jarang mereka tidur bersama dengan Zhang Yenny yang selalu menceritakan dongeng kepada Lian layaknya anak kecil, Lian tak mempermasalahkan sama sekali dia malah senang akan hal itu
"Ibu! Aku sangat kesal dengan dua ular gunung itu, mereka selalu menggangguku rasanya aku ingin membelah tubuh mereka"
Adu Lian kepada Zhang Yenny dengan suara imut, Yenny hanya tersenyum lalu mengelus surai hitam milik anaknya, hatinya hangat saat melihat tingkah manja anak gadis satu satunya
"Bunuh saja mereka kalau kau tak suka kepada mereka, cara menyingkirkan lawan yang paling tepat adalah mengirim mereka ke alam yang berbeda dengan kita Lian'er"
Lian menatap ibunya dengan senyuman lebar, ia senang ibunya mendukung segala yang dia inginkan
"Ku tebak pasti laki laki kan?"
"Ya kau benar, tapi bedanya dia akan tetap tinggal disini sementara kau akan kembali ke dunia asalmu setelah peperangan nanti"
"Gak adil! Masa dia boleh tinggal sementara aku dibuang setelah tak dibutuhkan!"
Senyum manis Lian luntur seketika saat dia teringat sepenggal pembicaraannya dengan Dewa Agung
Saat peperangan selesai nanti, apa gua mampu ninggalin ibu? - Batin Lian bimbang
"Tidurlah Lian'er ibu akan menjagamu" Zhang Yenny mengecup kening Lian penuh perasaan
"Oke ibuku yang cantik"
"Ibu jangan pernah meninggalkan Lian karena ibu adalah satu satunya orang berharga untuk Lian" gumaman kecil Lian masih didengar oleh Yenny, membuat suatu perasaan ganjal dalam hatinya, seperti akan terjadi sesuatu yang buruk dalam waktu dekat ini
Ibu tidak akan meninggalkan mu anakku kecuali jika garis takdir ibu sudah terputus - Zhang Yenny menjawab gumaman Lian dalam hati
•••••
Gadis itu membuka mata perlahan, setelah merasa situasi aman terkendali dia segera bangkit lalu keluar dari kediaman
Dia menggunakan hanfu hitam dan memakai jubah bertudung berwana hitam mengkilap, gadis itu pergi diam diam tanpa diketahui oleh siapapun
Dia segera menemui orang suruhannya, memastikan kalau orang itu melakukan tugasnya dengan baik. Dia berlari cepat tapi tak menimbulkan suara sekecil apapun, dia berlari menuju salah satu rumah reyot di gang sempit minim cahaya
KAMU SEDANG MEMBACA
God's Choice (The Destiny Of Dynasty)
Historical Fiction(bukan novel terjemahan) (Kisah Fiksi dan Fantasi tidak berhubungan dengan sejarah manapun) Viola adalah berandal sekolah yang tak kenal kata maaf dan belas kasih, dia memiliki cita cita menjadi pengangguran kaya Tetapi semua itu sirna ketika sebua...