Lian sedari tadi tak henti mengunyah makanan yang menurutnya enak, orang orang yang melihat pipi Lian menggembung merasa gemas sendiri
Lian terus mencomot makanan sampai tangannya penuh tanpa menghiraukan tatapan tatapan yang dituju kepadanya
Banyak makanan enak nih, bawa pulang ah - Lian bersorak gembira dalam hati
Putri Li Wang Mei yang terlanjur dilanda rasa iri pamit kepada para kaisar dan permaisuri untuk bergabung di lantai dansa
Li Wang Mei berjalan cepat sesekali memaksakan senyum saat ada yang menyapa dirinya, mata sinisnya terus memperhatikan gerak gerik Lian
Lian sadar bahwa dirinya sedang diincar tapi dia tidak peduli dan mengumpulkan makanan makanan di suatu meja hingga membentuk tumpukan
"Ini pertama kalinya kau menghadiri pesta besar seperti ini benar bukan nona Zhang Lian?"
Lian membalikkan badan ketika seseorang mengucapkan namanya, dia tak kunjung menjawab pertanyaan dari gadis yang lebih pendek sejengkal dari dirinya yang kini sedang berdiri menatap Lian sambil mengulas senyum manis
"Aku berniat menyambut dirimu secara istimewa, mengingat ayahmu sangat berjasa di kekaisaran ini"
Meski cara bicaranya halus dan senyumnya yang manis tetap saja Lian mengerti bahwa gadis ini tidak suka dengan dirinya, tatapan matanya sinis dan tangan sedikit mengepal cukup membuktikan asumsi Lian
"Sebelumnya siapa nama anda nona?"
Karena tidak begitu memperhatikan atau tidak tertarik sama sekali, Lian malas mengenal mereka satu persatu
Mentang mentang dia cantik sampai dia sangat sombong tak mengenali anak seorang kaisar, lihat saja aku akan mempermalukan mu Zhang Lian - Li Wang Mei geram
Tanpa aba aba Li Wang Mei menggandeng Zhang Lian ke tengah tengah ruang sehingga menyita perhatian semua orang termasuk para kaisar dan permaisuri
"YANG MULIA IZINKAN HAMBA MELAKUKAN SAMBUTAN ISTIMEWA KEPADA PUTRI TERAKHIR JENDRAL ZHANG, HAMBA INGIN MENGAJAKNYA BERMAIN PEDANG DAN HANYA BOLEH BEREVOLUSI TANPA MENGGUNAKAN KEKUATAN ELEMENT"
Suara lantang Li Wang Mei membuat semua orang terkejut, mulai terdengar bisik bisik tentang Zhang Lian yang pastinya kalah mengingat dia tak mempunyai kekuatan apapun
Kaisar menatap putra mahkota Li Shuang yang sudah kembali ke singgasananya, putra mahkota Li Shuang hanya mengangguk kecil, kaisar pun tidak bisa berbuat apa apa selain menerima permintaan putri Li Wang Mei
Diam diam Lian menyunggingkan senyum sinis
Mau ngelawan preman lu?! - batin Lian
Semua orang memberi ruang yang lebih luas agar mereka berdua leluasa bergerak
Li Wang Mei mengeluarkan pedangnya lalu menutup mata sambil mulut berkomat kamit membaca mantra, tak lama cahaya kuning mulai memancar dari tubuh Li Wang Mei, dengan secepat kilat Li Wang Mei berubah menjadi sangat memukau karena efek evolusi Tumbuhan Tulip Kuning
KAMU SEDANG MEMBACA
God's Choice (The Destiny Of Dynasty)
Historical Fiction(bukan novel terjemahan) (Kisah Fiksi dan Fantasi tidak berhubungan dengan sejarah manapun) Viola adalah berandal sekolah yang tak kenal kata maaf dan belas kasih, dia memiliki cita cita menjadi pengangguran kaya Tetapi semua itu sirna ketika sebua...