Zhang Lian yang bosan dengan acara memutuskan untuk keluar, para dayang dan prajurit terus memperhatikan Lian
Sampai di sebuah taman dia melihat ada bangku di sana, Lian melangkah ke bangku itu lalu mendaratkan bokongnya
"Duh capek juga ternyata"
Lian berdecak kagum melihat taman yang telah di hias dengan banyak lampion, kepalanya menadah ke atas. Sinar bulan membuat wajah cantiknya semakin bersinar di kegelapan malam
"Gua kangen papa mama, kira kira mereka sedih gak ya gua hilang? Hahaha mustahil! Pasti mereka langsung syukuran 7 hari 7 malam" Lian berbicara sendiri sambil menerawang jauh ke langit
"Bodoh banget gua sampai segitunya ngarep perhatian dari papa mama, gua sampai ngemis ngemis tapi malah di hajar. Bukan kemauan gua jadi perempuan, gua juga gak minta dilahirin jadi bukan salah gua kalo gua hidup. Kenapa mama papa selalu egois? Sekarang gua sadar meskipun gua mati mereka gak bakal berubah, jadi buat apa gua baik sama mereka? Nanti saat gua kembali gua gak bakal diam lagi, gua gak bakal minta perhatian dan gua akan ngelakuin semua yang gua mau tanpa mikirin mereka" gumam Lian sambil menutup mata
"Eh fans gua apa kabar ya? Wah mereka pasti nangis kejer karena gak ketemu gua wkwkwk, gak sabar liat reaksi mereka oas gua balik nanti pasti konyol"
"Kau ini bicara bahasa apa?"
"EH AYAM"
Lian menoleh kesamping dan menemukan putra mahkota Li Shuang duduk di sampingnya, Lian terlonjak kaget sambil memegang dadanya
"Maaf saya tidak menyadari kehadiran yang mulia" Lian dingin mode on
"Tak apa, kenapa kau di luar apakah acaranya membosankan?" Tanya Li Shuang basa basi
"Ya acaranya sangat membosankan"
Jawaban Lian membuat Li Shuang terperangah tak percaya
Mulutnya sangat jujur - batin Li Shuang heran
"Ekhm maafkan aku karena tak bisa membuat acara yang menarik" wow suatu kejadian langka dimana putra mahkota Li Shuang meminta maaf kepada seorang gadis hanya karena acara yang kurang memuaskan
"Ya ku maafkan" jawab Lian santai, Li Shuang kembali terperangah karena jawaban Lian yang diluar dugaan, disaat semua gadis akan merasa tak enak karena membuat putra mahkota minta maaf maka Lian berbeda, tanpa beban dia mengiyakan begitu saja ucapan maafnya
"Aku lihat kau kesini sendirian"
Li Shuang heran kenapa dirinya jadi banyak bicara walaupun mukanya sedatar tembok dan nada bicaranya tetap dingin, dia juga menyesal telah bicara hal konyol seperti ini
"Itu tandanya matamu tidak buta yang mulia" sedikit ketus Lian menjawab, sungguh lelaki dingin di sampingnya ini tak pandai mencari topik pembicaraan
Li Shuang sedikit salah tingkah karena perkataan Lian, dirinya gelagapan malu, menoleh kesamping guna menyembunyikan rona merah pada wajahnya
"Untukmu!"
"EH AYAM"
Lian kembali dibuat kaget saat kemunculan tiba tiba dari pria yang ia yakini sebagai salah seorang kaisar, Lian hanya mampu mengelus dada menenangkan jantungnya yang berpacu cepat seperti habis lari maraton
Lian menatap tajam pria yang sedang berlutut dihadapannya sambil menyodorkan sebuah bunga berwarna hitam, Lian menaikan satu alisnya
"Ambil!" Suara serak berat dingin itu terdengar sangat menggoda, tapi tidak untuk Lian, dirinya malah memutar bola mata malas
Pria dihadapannya kembali bertanya
"Kenapa, kau tidak mau?""Tidak mau bunganya jelek!"
Ucapan pedas Lian membuat kedua lelaki yang berada di sana melongo, benar benar jujur
Kaisar itu berkedip beberapa kali sedangkan putra mahkota menahan tawa agar tidak pecah
Kaisar lalu membuang bunganya sembarang arah dan duduk disisi kanan Lian karena disisi kiri sudah ditempati oleh Li Shuang
"Gadis aneh!" Ucap kaisar sambil menatap depan
"Sok kenal dih" Lian menggunakan bahasa Indonesia sehingga kedua lelaki itu mengerutkan kening
"Ganggu orang santai aja sih dua orang, kampret"
"Hah?" Baik Li Shuang dan kaisar sama sama tak mengerti apa yang diucapkan gadis cantik ditengah tengah mereka
"Hm yang mulia sebenarnya anda siapa?" Tanya Lian sambil menoleh ke arah kaisar tak dikenalnya itu
Cukup terkejut dengan pertanyaan Lian, bagaimana bisa masih ada seseorang yang tidak mengenal dirinya?
"Hufftt aku Yen Juan"
Kaisar dingin anti wanita kini menyodorkan bunga yang ditolak mentah mentah sangat mengejutkan
"Oh"
Karena kedinginan Lian kembali ke dalam ruang acara meninggalkan dua lelaki yang menatap tak percaya kearahnya
Baru kali ini ada gadis yang menghiraukan keberadaan mereka
Menarik - Li Shuang
Ku pastikan kau jatuh ke pelukanku - Yen Juan
Dingin anjrot - Zhang Lian
HAY ANNYEONG SHAY
WAH LIAN MARUK YA SEMUA MUANYA DIEMBAT
YA GIMANA LAGI DIANYA CANTIK BANGET HEHE
YANG ANTI CEWEK AJA SAMPAI TAKLUK
OKEY CUKUP BACOTNYA
SEHAT SEHAT BUAT KALIAN ORANG BAIK
SAY SEE YOU NEXT PART 💃
KAMU SEDANG MEMBACA
God's Choice (The Destiny Of Dynasty)
Historical Fiction(bukan novel terjemahan) (Kisah Fiksi dan Fantasi tidak berhubungan dengan sejarah manapun) Viola adalah berandal sekolah yang tak kenal kata maaf dan belas kasih, dia memiliki cita cita menjadi pengangguran kaya Tetapi semua itu sirna ketika sebua...