Zhang Yenny dan Zhang Lian sedang duduk santai sambil minum teh di sebuah taman yang ada di kediaman Zhang
Tersaji beberapa camilan lezat di atas meja
Ibu dan anak itu sedari tadi diam sambil menikmati pemandangan taman di siang hari, mereka duduk berhadapan di kursi bawah pohon sehingga dapat menghalau teriknya matahari
"Apa ibu lihat tadi? Aku ingin tertawa saat melihat ekspresi ayah yang menahan amarah hahaha"
"Ya kau benar sungguh sangat menyenangkan, ngomong ngomong dimana kau belajar bermain kata?"
"Aku hanya mengucapkan apa yang aku pikirkan ibu, tak kusangka efeknya akan seperti itu"
"Kenapa aku merasa kau sedang merencanakan sesuatu?"
"Ah ibu kau memang paling mengerti, ya aku merencanakan pembantaian tikus tikus berpangkat"
"Bagaimana caranya? Apa kau akan langsung membunuh mereka secara bersamaan atau satu persatu?"
"Aku akan menyiksa mereka dulu ibu sampai mereka akan mengakhiri hidup mereka sendiri"
"Rencana yang bagus kalau kau perlu bantuan beri tahu aku saja, aku ada urusan jadi aku pergi dulu"
"IBU KAU IDOLAKU"
"Tentu saja aku kan Zhang Yenny"
Mereka berbincang dengan wajah datar tapi mereka merasa bahagia satu sama lain
Zhang Yenny pergi meninggalkan Lian di taman itu
Para dayang pribadi Yenny pun mengikuti langkah tuannya
"Ah kalau aku sudah menyelesaikan tugas ku aku akan membawa serta ibu bersamaku, kami akan menjadi kaya raya tanpa harus bekerja"
"Dayang Ing ayo kembali ke kamar aku ingin menulis cerita tentang kehidupan di dunia drama"
"Baik nona"
Dayang Ing menyuruh pelayan lain membereskan tempat nyonya Zhang dan nona muda Zhang tempati tadi
•••••
Di istana kekaisaran berkumpul para pangeran, dua putra bangsawan dan tiga putri bangsawan
Putra mahkota Li Shuang, pangeran kedua Li Xiang, pangeran kembar Li Mu Rong dan Li Mu Kang, pangeran kelima Li Jinsu, putri pertama Li Ning Chun, putri kedua Li Wang Mei, putri perdana Mentri Han Yojoo, putra perdana Mentri Han Shao, dan putra jendral Zhang Feng
Mereka selalu bersama karena orang tua mereka juga teman dekat
"Ku dengar yang mulia putra mahkota akan mengadakan perayaan ulang tahun Minggu depan apa itu benar?" Tanya putri Li Wang Mei dengan nada anggun dan senyuman manisnya
"Hm" jawab putra mahkota dingin jangan lupakan wajah datarnya yang mulus tanpa cela
"Ah kalau begitu kapan persiapannya dimulai yang mulia? Kami akan membantu mengurusnya" tanya Han Yojoo sambil terus mengipasi dirinya yang kepanasan
"Tidak tau" selalu seperti ini, putra mahkota terkenal dengan wajah tampannya juga sifatnya yang kelewat dingin
Putri Li Ning Chun tersenyum tulus, aura anggun selalu melekat dalam dirinya
"Persiapannya dimulai hari ini nona Yojoo kalau kalian berniat membantu silahkan karena aku yang di tunjuk yang mulia kaisar untuk mengurus segala sesuatunya, jadi aku akan pergi dulu, salam yang mulia putra mahkota dan kalian semua" jawab putri Li Ning Chun mewakili putra mahkota Li Shuang
"Ah tunggu kami Jeje Ning Chun, salam yang mulia putra mahkota dan kalian semua"
"Salam yang mulia putra mahkota dan kalian semua"
Putri Li Ning Chun, Putri Li Wang Mei, dan nona Han Yojoo membungkuk yang dibalas dengan anggukan oleh para pemuda
Tersisa para lelaki yang terkenal ketampanannya Samali luar negeri, mereka hanya berbincang ringan di ruang yang sengaja di desain untuk tempat istirahat bangsawan
"Ku dengar adikmu mengalami penyerangan saat di dalam hutan, bagaimana kondisinya saat ini Zhang Feng?" Tanya pangeran Li Jinsu kepada putra tertua keluarga Zhang
"Dia baik baik saja, saat ini dia hanya perlu beristirahat dan merilekskan pikiran" jawab Zhang Feng seadanya
"Kira kira siapa dalangnya? Apa para bandit atau pemberontak ya?" Sahut Li Mu Rong yang sepertinya tertarik dalam perbincangan itu
"Kalau benar perampok tidak masalah, namun jika pelakunya para pemberontak maka kasus ini perlu diselidiki lebih dalam benarkan Xiang gege?" Lanjut Li Mu Rong sambil meminta pendapat dari kakak keduanya
"Kau benar karena akhir akhir ini banyak penyerangan terjadi entah itu dari musuh terdahulu ataupun penghianat baru" bukan Li Xiang yang menjawab namun kembarannya Li Mu Kang
"Ya bahkan daerah perbatasan muncul monster mengerikan entah dari mana" Li Xiang menyahut dengan nada datar miliknya. Li Xiang ini 11 12 seperti Li Shuang, dingin dan datar
Mereka berbincang sampai langit berubah warna menjadi jingga, memang hari ini sampai perayaan ulang tahun putra mahkota jadwal mereka senggang sehingga menghabiskan waktu bersama
Setelah puas bersantai ria para pemuda itu kembali ke kediaman masing masing
HAY ANNYEONG SHAY
CUKUP MEMBOSANKAN YA PART INI BUT ITS OKEY KARENA INI JUGA MASIH TAHAP ORIENTASI
AKAN MUNCUL KARAKTER KARATEKER BARU SEIRING BERJALANNYA ALUR SO JANGAN DI SKIP SKIP KALAU BACA
OKELAH
SEHAT SEHAT BUAT KALIAN ORANG BAIK
SAY SEE YOU NEXT PART 💃
KAMU SEDANG MEMBACA
God's Choice (The Destiny Of Dynasty)
Historical Fiction(bukan novel terjemahan) (Kisah Fiksi dan Fantasi tidak berhubungan dengan sejarah manapun) Viola adalah berandal sekolah yang tak kenal kata maaf dan belas kasih, dia memiliki cita cita menjadi pengangguran kaya Tetapi semua itu sirna ketika sebua...