Disinilah Lian berada, di dalam hutan terlarang bernama hutan dongjie yang memiliki arti hutan beku. Bukan! Bukan berarti seluruh hutan ini beku karena es, namun hutan ini terasa sedingin es, pepohonan yang menjulang tinggi hingga terlihat tak berujung, kabut putih tebal yang selalu menyelimuti, tapi para ahli sihir dan para tetua mempercayai bahwa di dalam hutan ini menyimpan keindahan yang bisa menggambarkan keindahan surga setelah kematian nanti
Lian tertarik untuk mengunjungi hutan ini saat tak sengaja menguping pembicaraan antara dua kakek kakek pengemis di pasar tadi, yang pasti Lian kabur tanpa sepengetahuan siapa pun, dia berencana memecahkan misteri hutan ini lagi pula dia bosan di kediaman dan tidak melakukan apa apa
Lian berjalan pelan karena pengelihatannya terganggu oleh kabut tebal ini, dia menggunakan kekuatannya untuk menghalau kabut supaya tidak masuk ke dalam hidungnya
Lian terus berjalan tanpa arah tujuan jelas, hingga perlahan dia merasa kabut itu mulai memudar, dia berbinar lalu kembali berjalan riang sampai dia menembus kabut lalu melihat pemandangan yang sangat indah, pemandangan terindah yang ia lihat selama di hidupnya, kalau di dunia asalnya jangankan pemandangan indah udara saja berwarna abu abu karena asap, miris!
"Daebak fix sih serasa di dunia dongeng" gumam Lian dengan mulut terbuka
Matanya tak henti memandang takjub isi hutan, sementara kakinya terus melangkah pelan menyusuri jalan berumput tipis
"Gila bunganya cakep amat, kalo dijual pasti mahal" binar bahagia memancar dari mata phonix itu, bayangan tumpukan uang memenuhi otaknya begitu saja
Lian terus berjalan mengikuti kemana kaki jenjangnya membawa dirinya tak lama tampak sebuah kolam cukup besar dengan hiasan bunga di sekelilingnya
Belum cukup rasa kagum yang menyelimuti Lian, lagi dan lagi dia di buat menganga atas pemandangan luar biasa indah
Matanya merasa sangat dimanjakan ketika terbebas dari wajah wajah berkarat milik para bajingan berstatus bangsawan
Dengan cepat Lian berlari ke arah kolam lalu berdiri di pinggiran, ekspresi wajah yang biasanya datar dingin tak tersentuh kini terlihat seperti orang habis menemukan tumpukan berlian setinggi gunung Himalaya di bawah permukaan laut
"MASYA ALLAH INDAH BANGET YA ALLAH" Teriaknya heboh
Mengambil langkah tak sabar Lian segera menceburkan diri ke dalam kolam berwarna biru seakan memantulkan warna langit
"Waw seger! Gua kira dalem ternyata cuma selutut doang bah wkwkwk" monolog Lian, tangannya tak bisa berhenti mencipratkan air ke tubuh indahnya
Namun kebahagiaan yang dirasakan Lian tidak bertahan lama karena ada gerakan tak wajar pada air kolam, gerakan itu lama kelamaan berubah menjadi goncangan sedang
Lian yang bingung akhirnya memutuskan untuk keluar dari kolam dan terus mengamati apa yang terjadi, dia sungguh tidak mengerti mengapa goncangan itu hanya terasa di dalam kolam sementara di tempat tempat lain tidak
Sedetik kemudian telinga Lian menangkap sinyal raungan yang berasal dari kolam, kerutan di dahinya mendalam
Byurrr
Semburan air kolam meluap bersamaan dengan munculnya seekor hewan mitologi yang memukau namun menakutkan
NAGA - Batin Lian menjerit kagum
KAMU SEDANG MEMBACA
God's Choice (The Destiny Of Dynasty)
Historical Fiction(bukan novel terjemahan) (Kisah Fiksi dan Fantasi tidak berhubungan dengan sejarah manapun) Viola adalah berandal sekolah yang tak kenal kata maaf dan belas kasih, dia memiliki cita cita menjadi pengangguran kaya Tetapi semua itu sirna ketika sebua...