Kicauan burung saling bersahutan menimbulkan paduan suara indah menambah kesegaran pagi
Viola masih tertidur dengan posisi kaki menjuntai ke bawah dan tubuhnya yang tengkurap
Dayang Ing hanya geleng geleng kepala saat melihat gaya tidur nonanya yang tak anggun sama sekali
Dayang Ing berlalu setelah merapikan kamar Viola, dia berniat membuat sarapan untuk nona muda kesayangannya
Tak lama datang segerombol orang dipimpin ibu kandung Zhang Lian, wanita itu mengenakan hanfu biru tua yang terkesan mewah
"Zhang Lian bangunlah ini sudah siang"
Suara bak seruling itu sangat merdu tapi tak mampu membuat anak gadisnya terbangun, karena kesal wanita anggun itu mencoba cara yang sama seperti kemarin yaitu menggoncang hebat tubuh putrinya
Bahkan sampai terjatuh di lantai putrinya enggan bangun, terpaksa dia mencipratkan air ke wajah mulus anak gadis itu
Dan ya berhasil!
"Aish siapa yang berani membuat basah wa-"
"-jahku, eh hehehehe"
Viola nyengir kuda saat bertatapan langsung dengan muka aspal Dubai, segera ia berdiri tapi hal itu justru membuat kepalanya berkunang kunang
Anjir amnesia gua - Viola meringis dalam hati
"Cepatlah bersiap ayahmu ingin mengatakan sesuatu kepadamu, apapun yang terjadi jangan pernah takut dan lawan dia kalau kau di tindak mengerti?!"
Ibu Zhang Lian memberi nasehat dengan wajah datar dan suara dingin miliknya, sifatnya yang acuh tak acuh membuat dirinya susah di dekati
Sementara Viola hanya mengangguk mengiyakan agar ibunya tidak mengoceh lagi, dirinya paling benci di nasehati maupun di omeli
"Dayang ambilkan air, cuci mukamu aku akan mengambilkan hanfu dulu"
Lagi lagi Viola hanya mengangguk lalu melaksanakan apa yang dibilang ibu kandung Zhang Lian
Berdasarkan ingatan Zhang Lian asli ibunya adalah istri sah jendral Zhang saat ini setelah kematian istri jendral Zhang sebelumnya. Bukan dari kalangan bangsawan melainkan salah satu wanita yang berasal dari rumah bordil, hanya penghuni kediaman jendral Zhang yang mengetahui hal ini. Jendral Zhang terpaksa menikahi ibu Zhang Lian yang bernama Zhang Yenny karena telah mengandung anaknya, mereka berdua awalnya dikucilkan di kediaman itu tetapi mereka tidak berani lagi kepada Zhang Yenny. Zhang Yenny tak segan menghukum siapa saja yang berani mengusik dirinya juga anaknya.
Zhang Yenny sendiri memiliki sifat cukup dingin dan terkesan tidak peduli, yang dipedulikan hanyalah kemewahan, namun dia tetap memberikan perhatiannya secara diam diam kepada putri kesayangannya yaitu Zhang Lian
"Ibu aku sudah cuci muka"
"Kemari dan pakai ini"
Zhang Yenny membantu putrinya bersiap mulai dari memakai baju, menata rambut dan memoles wajah
"Selesai! Sekarang ayo pergi"
"Ya"
Jujur dalam hati Viola, ia menyukai perlakuan ibu Zhang Lian, tsundere. Dia merasa sangat bahagia karena ini adalah pertama kalinya dia mendapat perhatian seorang ibu tanpa membuat luka di tubuh dan batinnya. Ia ingin egois, ia ingin perhatian ini terus berlanjut, ia tak ingin perhatian seperti ini hilang dari hidupnya
Zhang Lian sudah tiada, kini tersisa Viola Sein dan karena sekarang aku yang memiliki tubuh ini, maka kehidupan ini, harta, tubuh, nama juga ibu semua menjadi milikku. Aku berhak melakukan apapun sesuka hatiku. Mulai sekarang aku adalah Zhang Lian asli bukan hanya peminjam raga - Viola menyeringai dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
God's Choice (The Destiny Of Dynasty)
Historical Fiction(bukan novel terjemahan) (Kisah Fiksi dan Fantasi tidak berhubungan dengan sejarah manapun) Viola adalah berandal sekolah yang tak kenal kata maaf dan belas kasih, dia memiliki cita cita menjadi pengangguran kaya Tetapi semua itu sirna ketika sebua...