"Gut morning selamat pagi nona Jinhee yang cantik."
Pagi itu Jinhee yang tengah memakan cemilannya terkejut dengan kedatangan Lucas dan anggota timnya. Jinhee tidak terganggu hanya saja gombalan receh yang sering Lucas lontarkan sedikit membuatnya pusing.
"Pagi juga kak Lucas dan kawan-kawan, ada apa ya? Perasaan aku gak bakalan pergi kemana-mana deh."
Ya, tidak biasanya gadis itu kedatangan tamu seperti mereka pagi-pagi buta begini, jangan heran karena Jinhee memang sering terjaga pada jam-jam seperti ini. Masih pukul tiga pagi, namun mereka telah menyerbu kediaman mewah milik Jung Jaehyun itu.
"Hari ini nona akan menjalankan serangkaian wawancara penting."
"Wawancara? Kakak salah jadwal atau gimana sih?"
Gadis itu tidak pernah merasa memiliki jadwal wawancara hari ini, Minnie pun tidak memberi tau dirinya kalau ada jadwal dadakan.
"Ini jadwal khusus one and only for nona Jinhee yang cantik."
Jujur saja Jinhee lebih baik di tinggal bersama Yuta dari pada harus menghadapi Lucas dan anggota timnya.
"Koh Win, ini beneran atau lagi ngeprank sih?"
Winwin adalah satu-satunya harapan Jinhee saat ini. Diantara mereka semua hanya Winwin lah yang waras, yang lainnya butuh untuk di tangani oleh orang-orang profesional.
"Gak kok bang Winwin ada tugas sama cece Minnie, jadi nona manis urusannya sama kita-kita."
Hendry dengan semangat menjawab pertanyaan dari nona muda Jung itu. Ia sebagai ajudan terbaik keluarga Jung harus siap siaga dengan sederet pertanyaan dari nona muda.
"Seriusan nih? Gak ada yang lain gitu? Sama om Yuta aja deh, atau enggak sama om Taeyong juga gak papa."
Kali ini Dejun yang menjawab, pemuda itu menggerakkan telunjuknya sebagai tanda bahwa tidak ada lagi pilihan lain.
"Tuan Jung udah ngasih tugas itu buat kita. Nona tenang aja, kata tuan Jung nona boleh jalan-jalan keluar asal wawancaranya udah selesai."
Lucas dan Hendry mengangguk setuju dengan ucapan Dejun.
"Jadi bagaimana nona, apa kita bisa mulai wawancara sekarang?"
Trio tengil ini benar-benar membuat Jinhee putus asa. Mau di tolak bagaimana pun juga mereka akan tetep kekeh pada perintah awal.
"Koh Yangyang gak mau bantuin aku apa?"
Pemuda itu lantas tersenyum sedih, ah tidak lebih tepatnya meledek.
"Maaf nona tapi saya udah di kontrak buat nemenin bang Winwin, maklum jarang ketemu sama cewek."
Sudahlah Jinhee menyerah. Ia lantas meletakkan kembali toples cemilan ke atas meja. Mengambil ponsel yang tergeletak di atas sofa, berniat untuk mandi dan menyiapkan diri menghadapi ketiga pemuda tengil itu.
"Ya udah deh, kalian tunggu aja. Aku panggilin kak Minnie dulu."
"Siaap nona cantik."
Jinhee berjalan cepat meninggalkan ruang keluarga. Merinding saat mendengar ucapan Lucas yang membuatnya seketika takut. Mencari keberadaan Minnie yang mungkin berada di ruang belajarnya, wanita itu menginap semalam karena Jaehyun tidak pulang dan Jinhee tidak mau ditinggalkan sendiri.
Winwin menatap datar Lucas dan ketiga anggota timnya yang sedang duduk di sofa sembari memakan cemilan milik Jinhee dan menonton serial kartun Spongebob yang tadi gadis itu tonton.
"Kurang ajar banget lo bertiga, untung tuan Jung lagi gak ada."
Sudah biasa bagi keempat pemuda itu mendengar omelan Winwin, jadi sudah biasa. Anggap saja angin lalu. Memang kurang ajar mereka ini, jika bukan rekan satu tim mungkin Winwin sudah membuang keempatnya kedalam kolam ikan piranha.

KAMU SEDANG MEMBACA
Big Bos | Jung Jaehyun
Fanfiction[slow update | jaerose ft jaejin] ❝Anda sudah saya peringatkan untuk tidak menyentuh putri saya. Jadi jangan salahkan saya, jika besok anda terkapar di rumah sakit.❞ © sceje 2021