e l e v e n.

902 116 4
                                    

"Nona Roseana?"

Gadis itu terperanjat kaget mendengar namanya di sebut oleh seseorang yang dirinya sendiri tidak kenali sama sekali. Saat ini dirinya tengah menunggu bus untuk mengantarnya pulang, hanya sendirian.

"A-ah iya. Maaf tapi anda siapa ya?"

Pria yang mengenakan pakaian serba hitam itu ikut mendudukkan dirinya di samping Rose. Ia mengeluarkan se-puntung rokok dari dalam saku jaketnya, lalu membakar ujung nikotin itu hingga mengeluarkan kepulan asap putih.

"Anda pasti tau apa itu Neoshole. Siapa pendiri dan bos yang berkuasa saat ini," ucapnya menatap lurus jalanan dan cafe yang bersebrangan."Saya yakin informasi yang ada dapat sudah jauh lebih banyak dari pada penguntit yang selama ini memata-matai keluarga Jung."ucapnya lagi yang membuat Rose semakin bingung dengan arah pembicaraan pria itu.

"Maksud anda apa? Jika hanya berbasa-basi seperti ini sebaiknya anda pergi saja, atau saya akan melaporkan anda ke polisi."

Bukanya takut pria itu malah tertawa hambar mendengar ancaman klasik dari wanita itu."Anda tidak perlu repot-repot melaporkan saya ke polisi. Bisa jadi andalah yang akan masuk ke dalam jeruji besi, atas tuduhan penyelundupan bom di kediaman Jung Jaehyun."

Ayolah Rose benar-benar tidak mengerti apa sebenarnya yang tengah pria bicarakan. Bom? Rose bahkan tidak berani memegang benda itu dan bahkan belum sama sekali memegangnya, hanya melihat melalui foto dari internet. Pria ini nampaknya sudah gila. Untuk apa Rose mencari informasi mengenai keluarga Jung, tidak ada manfaatnya.

"Sudah cukup! Anda jangan pernah mengatakan hal macam-macam seperti ini lagi kepada saya. Anda bisa terkenal pasal pencemaran nama baik," ucap Rose yang mulai tersulut emosi.

Lagi dan lagi, tawa hambar itu mengalun di telinganya. Kepulan asap nikotin yang terbakar itu juga memenuhi wajahnya yang tertutupi oleh topi.

"Saya tidak main-main!"

"Saya lebih tidak main-main lagi. Anda hanya menunggu waktu yang tepat untuk di eksekusi," ucapnya melirik sekilas wanita yang nampak sedikit takut dengan gertakannya itu."Anda tau bukan, wilayah ini adalah titik pusat kekuasaan keluarga Jung. Apa anda tidak takut sama sekali akan fakta ini?"

Geram. Rose benar-benar dibuat kesal oleh pria ini, apa ia berpikir kalau Rose adalah seorang pengkhianat yang akan dengan mudah membocorkan rahasia besar yang disimpan oleh Jung Jaehyun itu. Maaf saja, Rose masih amat sayang akan nyawanya. Ia lebih baik bungkam seribu bahasa dari pada harus mati ditangan pria itu.

"Katakan apa mau anda?"

Pria itu nampak tersenyum remeh. Ternyata semudah itu untuk membuat wanita ini merasa jengah dan jengkel lalu menyerah begitu saja padanya.

"Hanya sebuah interogasi kecil. Itu pun jika anda mau kooperatif dan menjawab semuanya dengan jujur," ucapnya santai tanpa memikirkan bagaimana ekspresi wanita itu.

"Saya tidak takut dengan ancaman anda. Lagi pula saya tidak pernah melakukan kesalahan apa pun,"

Sampai detik ini Rose benar-benar tidak tau kesalahan apa yang ia perbuat. Bukankah semuanya baik-baik saja? Bahkan saat terakhir kali dirinya bertemu dengan Jung Jaehyun pun suasananya masih tetap aman terkendali, lalu apa lagi sekarang?

"Jika anda sepakat maka semua ini akan berjalan dengan lancar. Anda akan segera mengetahui kesalahan apa yang telah anda perbuat,"ucap pria itu sambil memberi pesan pada seseorang yang sejak tadi memang sudah menunggu aba-aba darinya.

Tidak lama sebuah mobil mewah menghampiri mereka. Mobil yang Rose yakini hanya di buat khusus untuk kalangan konglomerat saja. Jalanan yang sepi dan beberapa pria yang berada di beberapa titik sudut membuat Rose tidak bisa meminta bantuan dan pertolongan orang-orang. Bergerak sedikit saja rasanya Rose tidak bisa, seperti akan ada sebuah peluru yang menembaknya jika sampai dirinya membuat pergerakan.

Big Bos | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang