"Jae, lo harus buruan nikah lagi. Liat Jinhee sekarang, dia jadi bersikap kasar sama orang lain."
Entah sudah berapa kali Yuta mengatakan hal yang sama padanya hari ini. Jaehyun sudah pusing mendengar ocehan tidak jelas yang keluar dari mulut sahabatnya itu. Belum lagi dengan tumpukan pekerjaan yang harus ia selesaikan hari ini, membuat otaknya terbakar.
"Lo aja sana yang nikah. Jinhee butuh sepupu sama auntie baru."
Pria itu berdecak kesal, Jaehyun memang selalu tau bagaimana cara mengalahkannya.
"Gak usah ngeledek lu."
Di sela-sela kesibukan keduanya. Pintu ruangannya terbuka, menampilkan Mark Lee dengan iPad-nya yang tentu saja berisi dengan informasi-informasi yang di butuhkan Jaehyun. Tak hanya itu Taeyong dan Lucas pun ikut berada di belakang pemuda bermarga Lee itu.
Dengan segera Jaehyun mengisyaratkan agar pemuda keturunan Kanada itu untuk memindahkan data dari iPad-nya ke laptop yang sudah tersambung pada layar proyektor. Jaehyun memang meminta Taeyong, Yuta, Mark dan Lucas untuk menyelidiki secara intensif orang-orang yang telah mereka curigai sebelumnya.
Muncul beberapa nama dan juga foto, lengkap dengan identitasnya masing-masing.
"Dari data yang saya temukan mereka ada orang-orang yang kita curigai sebagai mata-mata yang mengikuti nona selama ini. Salah satu di antaranya berada di sekolah nona saat kejadian bullying waktu itu."
Mark, mulai menjelaskan dan menunjuk salah satu foto pria yang di duga adalah mata-mata atau orang suruhan yang di tugaskan untuk memata-matai Jinhee.
"Saya juga menemukan beberapa IP address yang berusaha untuk membuka paksa dan merusak sistem keamanan Penthouse."
Ucap Lucas yang membawa beberapa catatan IP address yang ia temukan selama mengecek keamanan Penthouse milik Jung Jaehyun itu.
"Dan pagi tadi gue nemuin foto dia di depan pintu masuk penthouse, ada orang yang sengaja ngirim ini buat Jinhee."
Semua laporan yang sudah Jaehyun tunggu dari lama. Akhirnya Jaehyun dapat dengan mudah menyusun puzzle teka-teki miliknya setelah ini.
"Kumpulkan anak-anak di markas malam ini."
Mendengar perintah dari bosnya, lantas Lucas dan Mark pamit undur diri. Untuk mempersiapkan rapat dadakan dari Jaehyun malam ini cukup membuat keduanya kesusahan. Pasalnya jika Jaehyun sudah mengumpulkan mereka, itu berarti semua sudah benar-benar darurat.
Yuta tau sekali Jaehyun sangat menyayangi putri semata wayangnya itu, wajar saja kalau Jaehyun over protective pada sang putri. Kejadian disaat kelahiran gadis itu masih membekas di ingatan Jaehyun, begitupun Yuta yang tau bagaimana kejadian yang sebenarnya.
"Lo harus secepatnya nikah lagi, Jae. Jinhee gak cuman butuh pengawalan yang ketat atau barang-barang mewah. Dia cuman butuh sosok Mama, sosok yang bisa mengertiin dia."
Bukanya Jaehyun tidak memikirkan kepentingan dan kesehatan mental Jinhee. Hanya saja Jaehyun belum siap untuk memulai dan kembali terluka untuk kedua kalinya. Terlebih Jinhee sudah mulai beranjak dewasa, gadis itu pasti akan mencerna dengan baik kejadian-kejadian itu nantinya. Suatu peristiwa yang Jaehyun sama sekali tidak ingin hal itu kembali terjadi.
"Gue belum siap. Gua gak mau kali ini Jinhee merasakan hal yang sama untuk kedua kalinya, gue gak tega."
Ya, mungkin mulai sekarang Jaehyun sudah tidak lagi akan mementingkan kepentingannya sendiri. Ia harus memikirkan Jinhee dan melibatkan putrinya itu dalam hal perasaan, terutama percintaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Big Bos | Jung Jaehyun
Hayran Kurgu[slow update | jaerose ft jaejin] ❝Anda sudah saya peringatkan untuk tidak menyentuh putri saya. Jadi jangan salahkan saya, jika besok anda terkapar di rumah sakit.❞ © sceje 2021