"Gue goblok banget."
Jaemin berbicara pada dirinya sendiri malam ini, ia menatap awan malam ini yang mulai menurunkan hujannya semakin deras. Beberapa menit yang lalu juga ia melihat Jeno yang bersepeda entah akan kemana.
Ia merutuki kebodohannya sendiri, harusnya ia tadi mengantarkan Renjun ke rumah Jeno bukan malah ikut marah dan bertindak aneh. Ia benar benar sedang berada di luar kendali, emosinya sempat memuncak dan tak bisa berpikir jernih.
Hanya memarahi dirinya sendiri pun rasanya tak berguna, lebih baik sekarang dirinya pergi untuk mencari Renjun juga.
"BANG GUE KELUAR DULU!!" Oke, semarah apapun Jaemin dengan abangnya, ia tak mungkin nekat untuk pergi tanpa pamit.
Namun tak ada jawaban apapun, Jaemin hanya mendengar suara gaduh dari kamar abangnya.
"Bang?"
"Ahh! J- jun... fuck."
Suara haram itu terdengar jelas ketika tubuh Jaemin berada di depan kamar abangnya, ia membuka tirai kamar abangnya dan mendapati dua pria dengan salah satu berlutut di antara paha yang lainnya, tanpa dijelaskan pun sepertinya sudah jelas.
Dan Jaemin menyesal membuka tirai kamar itu, sungguh ia tidak tahu jika pintunya tak tertutup.
"Setan emang."
●●●
Jeno mengayuh sepedanya menyusuri jalanan komplek untuk mencari Renjun yang entah berada di mana. Ia hanya berkata pada maminya jika dirinya akan pergi membeli spidol di minimarket.
Ia hanya memakai kaos lengan pendek dengan jaket, celana tidur dan topi yang melindungi kepalanya dari hujan. Ia tak tahu jika hujan akan semakin deras hingga membuat kaosnya juga terasa basah.
Jalanan yang begitu sepi, tak ada orang yang keluar di malam hari yang hujan ini. Hawa terasa semakin dingin, membuatnya ingin kembali ke rumah dan berbaring di kasurnya. Namun niatnya di urungkan karena melihat seekor kucing yang berlari terbirit birit mencari tempat untuk berlindung. Ia merasa jika kucing itu adalah Renjun, ia tak asing ketika melihat cara Renjun berlari.
"RENJUN!!"
Kucing itu alias Renjun menoleh ketika Jeno berteriak, namun setelahnya ia kembali berlari, mendekati rumah kosong yang berada di dekatnya untuk berlindung.
Renjun memasuki rumah kosong tersebut, ia menatap Jeno melalui jendela rumah tersebut.
"RENJUNN!!" saat ini Jeno hanya bisa berteriak memanggil, mengerikan jika ia masuk ke rumah kosong tersebut ditambah pencahayaan kurang dan hujan yang agak lebat.
"Miaw..."
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDE - NORENMIN
FanfictionManusia kucing menggemaskan namun merepotkan itu datang begitu saja pada Jeno dan Jaemin, sebenarnya ini rezeki atau musibah?