ada yang masih baca ga nih
"Jaemin? orang kayak dia punya cowo? nyari dimana dia?" Tanya Jeno pada Doyoung, ia melanjutkan kegiatan sarapannya hingga makanannya habis kemudian berjalan ke dapur untuk membuang sampah.
"Tapi ya mi, aku pernah liat cowo itu di rumah kita loh, waktu itu gaada orang di rumah, cuma aku sama Jisung aja," sela Chenle.
"Loh beneran?? kok bis-"
"LO DI RUMAH CUMA SAMA JISUNG YANG BENER AJA??" Tanya Mark dengan nada tinggi dan memotong ucapan Doyoung, karena setahunya orang yang bernama Jisung itu sedang mendekati adiknya.
"DIEM DEH! ka Mark tuh ga diajak!" sungut Chenle kesal, perdebatan keduanya membuat Doyoung menepuk keningnya tak habis pikir sedangkan sang kepala keluarga hanya santai minum kopi.
"Kalian nih lagi sakit masih aja bisa berantem, heran." Doyoung menggelengkan kepalanya, daripada ia terus berada di depan mereka lebih baik ia menyelesaikan pekerjaan rumahnya yang masih banyak.
"Mami mau kemana?" belum ada satu meter Doyoung berjalan menjauh dan Jeno yang baru kembali dari dapur itu bertanya pada Doyoung.
"Nyuci baju."
Jeno hanya mengangguk angguk, ia kembali bergabung bersama dua saudaranya sedangkan Jaehyun justru bangkit dari tempatnya dan berjalan menghampiri Doyoung.
"Nih ya mamas, waktu itu tuh Lele pernah liat cowo yang tadi sama mas Jaemin!"
Jeno mengerutkan dahinya, "cowo siapa sih?"
"Ih itu lohhh yang cowo rambutnya putih! dulu aku liatnya dia rambutnya panjang, tapi sekarang pendek." jelas Chenle membuat Jeno terdiam dan berpikir apakah Chenle baru saja menceritakan Renjun.
"Lo liat dimana emang?"
"Nih ya kan waktu itu Lel-"
"Pake lo gue aja deh gausah lala lele kek bocah." cibir Mark, ia hanya berani mengatakan ini di belakang Doyoung dan Jaehyun karena mereka berdua akan memarahi ia dan adik adiknya jika menggunakan kata lo gue untuk mengobrol. Terlebih mengajari Chenle untuk mengucapkan itu pada kakak kakaknya.
"IYA DEH! jadi tuh gue kan waktu itu di rumah gaada orang trus gue sama Jisung jadinya di kamar lag-"
"LO DI RUMAH SAMA JISUNG DOANG BERDUA? NGAPAIN?" kini Jeno yang menyela, apa apaan Chenle hanya berdua di rumah dengan si Jisung itu?
"Gue mau cerita dipotong mulu sebel, ya emang kenapa sih kalo berdua doang kan sama sama cowo juga." Chenle menaikkan alis kanannya, ia menatap dua kakaknya heran.
"Ya gak gitu lah, lo kan boti gaboleh gitu, wah gue bilangin mami sih," ucap Jeno menatap Chenle dengan wajah mengejek.
"ORANG GUE UDAH IZIN TUH? LAGIAN MANG NAPA SIH!"
"Lanjut aja deh ceritanya cepet!" ucap Mark, meskipun pada awalnya dirinyalah yang membuat cerita Chenle selalu terpotong.
"Ck, dari tadi dipotong mulu tapi nyuruh cepet gimana sih." Chenle mencebik kesal, namun selanjutnya tetap melanjutkan ceritanya. "Waktu itu gue tiba tiba liat itu cowo muncul dari arah kamar mami papi, tapi tuh dulu dia masih kecil, rambutnya panjang juga, dia dadah dadah ke gue terus senyum terus pergi."
"Lo gak kejar?" Tanya Jeno.
"Ya kejar, tapi ga ketemu lagi sih, lagian kenapa deh kepo amat? kan bisa nanya Jaemin?" Chenle berujar dengan sengit, kesal karena terus bertanya dan kesal karena kakak kakaknya sering memotong ucapannya.
"Nice ingfo dek."
"Dak dek dak dek, babi lo tua!"
●●●
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDE - NORENMIN
FanfictionManusia kucing menggemaskan namun merepotkan itu datang begitu saja pada Jeno dan Jaemin, sebenarnya ini rezeki atau musibah?