10. Meow

8.6K 1.7K 253
                                    

Slamat membaca

Jaemin malam ini membawa Renjun pulang ke rumahnya lagi, ia sedikit tenang karena Xiaojun berangkat ke luar kota alias ke rumah Hendery.

Selama perjalanan pulang di malam yang tak lagi hujan ini Jaemin menggendong Renjun di punggungnya. Terpaksa, Renjun tak mau ikut dengannya jika ia tak mau menggendongnya.

Renjun kini asik memeluk leher Jaemin, tangannya juga menggenggam payung yang Jaemin sempat bawa tadi. Ia berkali kali menggosokkan wajahnya di kepala Jaemin karena aroma rambut Jaemin sangat menyegarkan.

"Jaem, mau melah yang itu!" Renjun menunjuk ke arah pohon, pohon mangga yang tak pernah berbuah lagi entah mengapa.

"Melah apa?"

"Itu baju melah..." Renjun menunjuk pohon lagi, Jaemin semakin bingung sekaligus takut. Ketika Jaemin mendongak, tidak ada apapun di pohon itu dan sekitarnya, namun mengapa Renjun berkata seperti itu?

"Merah Njun bukan melah, coba ngomong merah,"

"Lucu banget sih.."

"Merah, iya dia lucu Jaemin, dia senyum ke gue..."

"Yang lucu itu lo."

Iya, Renjun lucu, namun yang Renjun bicarakan tidak lucu. Siapa yang Renjun lihat berbaju merah dan terseyum padanya? itu terdengar mengerikan.

"Njun lo jangan bercanda..."

"Lo ga liat? dia tadi padahal senyum... tapi udah terbang..."

Jaemin tak menjawabnya, membiarkan waktu berjalan sampai Renjun tak membahasnya lagi.

"Abis ini, gue minta lo janji sama gue, jangan ulangin lagi yang kaya tadi oke? lo sayang sama gue kan?" Jaemin berbicara ketika keduanya sampai di depan rumahnya, ia memperingati Renjun untuk tak melakukan hal yang tak wajar di depan orang lain selain dirinya dan Jeno
"Lo denger gue kan? Njun?"

Oke, Jaemin tak yakin jika Renjun mendengarkan ucapannya. Anak itu sudah tertidur di punggungnya dengan pulas.

"Renjun... lo denger gue kan...?"

"Heem... dengelin..." Renjun hanya menjawab asal, ia sangat mengantuk sekarang dan Jaemin malah terus berbicara padanya.

"Lo gaboleh berisik ya?? mulai hari ini sampe seterusnya loh... Njun??" Ia terkejut karena beban di tubuhnya terasa berkurang drastis.

Pantas saja, Renjun berubah menjadi kucing, membuat pakaiannya jatuh ke lantai. Kucing itupun tertidur bahkan ketika keduanya sampai di kamar Jaemin, Renjun tak terusik sama sekali.

 Kucing itupun tertidur bahkan ketika keduanya sampai di kamar Jaemin, Renjun tak terusik sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●

Tengah malam begini ketika Jaemin sibuk belajar untuk ulangan di esok harinya, rumah Jeno justru sibuk dengan Jeno yang 'katanya' sedang masuk angin karena kehujanan tadi.

HIDE - NORENMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang