15.15

1K 103 4
                                    

~A2~

Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote,komen dan share!
Terdapat bahasa kasar dan non baku!
Banyak kesalahan mohon dimaafkan!

~Happy reading~

[Bacanya pelan-pelan aja ya]

Vote and comen!!

Tekan ⭐ disebelah kiri bawah!
•••

Hah hah

Matanya terbuka lebar, serta nafasnya terngengah-ngengah bahkan di pelipisnya terdapat keringat yang bercucuran. Ia melirik sekeliling lalu menatap jam yang berada di dinding.

01.00 AM

Masih dini hari, berarti dirinya baru saja tidur sekitar dua jam yang lalu. Ia menghela nafas lalu menutup matanya untuk mengatur nafas yang sempat terngengah-ngengah.

Matanya menatap langit-langit kamar. Mimpi ini terus saja meneror dirinya. Bukan karena suara itu namun perkataan tiap kata yang membuat dirinya bingung. Ya dia tiidak paham maksud dari bangun dan kembali. Perlahan matanya menutup dan pada akhirnya dirinya ikut orang lain masuk kedalam mimpi.

***

Tak terasa waktu terus berjalan hingga sudah sekitar dua bulan Ara berada dirumah orang lain, ralat diculik. Semua yang direncanakan Ara dan Ryan sudah selesai hingga menunggu waktunya tiba.

"SAYANG AKU PULANG!!" teriak seorang gadis yang memasuki mansion miliknya, ralat mansion suaminya. Teriakkan itu membuat semua isi menjadi menggelegar, tidak semua isi hanya beberapa saja. Begitu juga dengan Ryan membawa semua peralatan yang sempat berada di rumah Takuya.

"Loh?" Ara menatap sekeliling, mencari seseorang tapi justru orang tersebut tidak ada. Ia menatap jam tangan yang berada di pergelangan tangannya, ia menepuk jidat. Suaminya kan sekarang tengah bekerja.

"Nyonya Anda sudah pulang?" salah satu pekerja disana menghampiri Ara.

"Iyalah, kalau pun belum aku tidak akan ada disini," ujar Ara menatap pekerja tersebut.

"Maaf Nyonya,"

"Tidak apa-apa. Ngomong-ngomong kalian semua bisa bantu aku kan untuk...." bisik Ara mendekatkan mulutnya ke telinga pekerja tersebut. Setelah itu pekerja itu pun mengerjakan apa yang disuruh oleh Nyonya-nya tersebut.

"Semoga ini berhasil."

*

"Aku pulang!" Alex membuka pintu utama yang biasanya di buka oleh bodyguard tapi sekarang tidak, tidak hanya itu bahkan para bodyguard yang harusnya berjaga di halaman mansion tapi kini tidak ada.

Semua ruangan benar-benar gelap tapi tidak membuat Alex ketakutan. Wajahnya heran mengapa mansion ini begitu sepi, biasanya selalu ramai. Pikirannya hanya satu apakah mansion ini telah di rampok atau bagaimana.

SWEET BUT PSYCO[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang