Extra chapter

1.4K 107 5
                                    

Ara menatap salah satu universitas terkenal di kota tersebut. Matanya terkagum-kagum akan para mahasiswa yang dapat di sekolah di universitas ini. Menjadi incaran semua orang, bukan hanya fasilitas yang serba ada namun semua didikannya tidak pernah gagal. Namun biaya pun sangat mahal. Bisa dikatakan kalau universitas ini menjadi universitas termahal di kota tersebut.

Gadis yang masih memakai baju sekolah pun tersenyum-senyum menunggu orang yang begitu spesial baginya. Ara langsung tersenyum sumringah menatap Alex yang keluar dari halaman universitas.

Alex menjadi salah satu dosen di universitas ini. Bukan menjadi CEO melainkan dosen bahkan kekayaannya tidak sama seperti di dalam mimpi Ara. Namun bagi Ara itu tidak peduli, baginya mendapatkan hati dan tubuhnya Alex pun ia akan bahagia.

Mari kita jabarkan!

Mashel Alex Sandria Turalely. Merupakan salah satu dosen di universitas ternama. Mempunyai paras yang tampan membuat mahasiswa perempuan mengincar Alex sebagai pacar. Umur Alex bisa dikatakan jauh dari dalam mimpi Ara yaitu sekitar 25 tahun. Serta parasnya yang dewasa kerap di panggil sugar daddy oleh para mahasiswa perempuan.

"Pak!!" teriak Ara melambaikan tangannya membuat beberapa para mahasiswa menatap kearahnya.

Alex menghela nafas kasar, ia benar-benar membenci gadis SMA ini apalagi Ara masih memakai baju sekolahnya. Alex berjalan ke arahnya lalu meninggalnya. Ara mendengus lalu mengikuti langkah Alex.

"Bagaimana ngajar Bapak hari ini?" tanya Ara. Tentu Ara harus memakai kalimat 'Bapak' jika tidak maka akan di cap sebagai gadis yang tidak sopan.

"Kenapa kamu ada disini?" bukanya menjawab namun Alex mengalihkan topik pembicaraan.

"Nunggu Bapaklah!" Alex menghela nafas sabar. Alex rasa gadis SMA ini sudah tidak waras, padahal mereka tidak saling kenal ralat hanya Alex yang tidak kenal. Justru sekarang Ara selalu menempel dengannya.

"Untuk?"

"Tentu saja pulang bersama Pak!" teriak Ara.

"Kenapa tidak bersama teman-temanmu saja? Lagipun kamu ini siapa tiba-tiba selalu ada di dekat saya?" tanya Alex yang melirik Ara.

Ara berhenti tepat di depan dosen tersebut yang membuat Alex pun terhenti, "Perkenalkan namaku Ara Naizla Saila Tayomi, dan sebentar lagi akan berubah menjadi Ara Naizla Saila Turalely!" ujarnya sembari menekankan pada marga mereka.

"Dari mana kamu tau marga Turalely?" Alex menatap gadis tersebut. Nampak gadis itu tersenyum sumringah.

"Ra-ha-si-a. Tapi yang pasti nama Bapak adalah Mashel Alex Sandria Turalely kan?" ujarnya sembari tangannya menujuk kearah wajah sang dosen tersebut.

"Dari mana kamu tau?"

Lantas Ara terkekeh membuat Alex mengeryitkan dahinya, "Saya tau semuanya tentang Bapak,"

"Apa kamu penguntit saya?" mata Ara melotot langsung saja ia menjawab, "Tidaklah Pak untuk apa saya menjadi penguntit!!"

"Baguslah!"

***

"Apa benar kau sedang waras?" tanya seorang remaja lelaki yang mempunyai nama sebagai Takuya.

"Apa maksudmu hah?!" Ara melotot tak terima dikatakan demikian. Memangnya dia gila apa!

"Aku hanya menanyakan saja. Agaknya otakmu sudah rusak kali, makanya kamu tiba-tiba menyukai lelaki dewasa apalagi umur kalian terpaut jauh," jelas Takuya yang meminum minuman yang disediakan oleh Ara. Kini mereka berdua berada di rumah Ara, yang kebetulan tengah mengerjakan tugas bersama.

"Umurku dengannya hanya terpaut 7 tahun, itu tidak jauh kan?" gumam Ara yang tengah membaringkan kepalanya ke meja dengan tangan sebagai bantal.

"Tujuh tahun itu terlalu jauh Ra. Masih banyak lelaki yang menyukaimu contohnya kelas sebelah," Takuya menggeleng-ngelengkan kepalanya, menatap heran dengan temannya yang satu ini padahal temannya ini baru saja bangun dari tidur panjang namun bukannya lebih sehat melainkan lebih parah.

"Mereka tidak menarik. Yang menarik hanya Pak Alex itu,"

Takuya menghembuskan nafasnya, "Bagaimana kalau Pak Alex itu sudah menikah atau mempunyai kekasih?"

"Tidak akan! Dia akan menikah denganku titik!"

"Terserah! Hanya jika menyesal jangan merengek kepadaku." Takuya mulai mengerjakan tugasnya. Ia mengerjakan tugas kimia yang diberikan oleh sang guru, terkadang mulutnya bergumam. Sedangkan temannya, Ara dia hanya mengerjakan tugas biologi. Ara tidak menyukai pelajaran kimia yang membuat kepalanya hampir pecah, justru Ara lebih menyukai biologi. Sedangkan Takuya ia lebih menyukai kimia dibanding biologi oleh karena itu terkadang mereka selalu menjadikan fatner lomba.

***
"Gadis itu benar-benar membuatku ingin menenggelamkan diri!" keluh seorang pria yang tengah terduduk di meja makan seorang diri.

"Padahal aku tidak mengenalnya, bagaimana dia bisa tau tentangku?"

"Gadis itu benar-benar otaknya sudah tidak waras, bahkan dia memintaku menikahinya. Omong kosong macam apa itu?!"

Sesuai perkatan Alex, memang benar jika Ara pernah meminta Alex untuk menikahinya. Sungguh gila namun itulah kenyataan. Awalnya Alex melotot mendengar penunturan dari gadis aneh tersebut. Apa kata dunia jika Alex menikahi gadis yang bahkan umurnya terbilang cukup jauh, apa kata tetangga nantinya. Memangnya dirinya tidak laku hingga mencari seorang gadis yang bahkan masih sekolah.

"Apa aku terlalu tampan hingga gadis SMA pun tergila-gila olehku?" gumam Alex menyugarkan rambutnya kearah belakang. Sombongnya tidak beda dengan di dunia mimpi.

Ara bi lek: Kalau bukan karena Lala aku pun tak mau!◐.̃◐

Tsundere!

"Ah ternyata aku sangat tampan seperti titisan dewa!" ujarnya membuat pose di depan cermin yang tidak jauh darinya. "Apaan?! Kenapa aku menjadi percaya diri?!" pada akhirnya Alex sadar dan menggeleng-ngelengkan kepalanya. Otak serta kepalanya dipenuhi oleh gadis aneh tersebut.

***

"Pak maaf ini ada bingkisan," ujar seorang satpam sembari membawa bingkisan yang dilapisi oleh plastik.

"Dari siapa?" tanya Alex yang menerima bingkisan tersebut.

"Saya tidak tau tapi tadi yang mengantarkannya adalah seorang gadis SMA yang mempunyai rambut coklat sebahu," jelas Pak Satpam tersebut.

"Baiklah terima kasih!" Alex berjalan menuju ruangannya sembari pikirannya yang tengah memikirkan siapa yang memberikan bingkisan tersebut.

'Kalau di pikir-pikir ciri-cirinya sangat mirip dengan gadis yang bernama Ara, apa dia yang mengirim bingkisan apalagi bingkisan tersebut makanan kesukaaanku'

Tiba-tiba kepalanya menggeleng sontak membuat para mahasiswa yang berlalu lalang menatap gurunya yang sangat aneh. Sadar menjadi pusat perhatian, bukannya malu tapi Alex tersenyum sangat manis hingga para mahasiswa khususnya perempuan berteriak tidak jelas bahkan sampai ada yang pingsan.

"Ya Tuhan kenapa Pak Alex sangat tampan?!"

"Bibitnya unggul, pasti nanti anaknya bakal setampan dirinya!"

"Produknya gak pernah gagal ya bund!"

"Pak angkat saya jadi istri Bapak!!"

"Moga dia jodohku aamiin!!"

Kurang lebih seperti itu ocehan-ocehan lebay-nya para mahasiswa perempuan. Bisa dikatakan kalau di dunia mimpi Ara, Alex sangat jarang tersenyum namun di dunia nyata Alex orang yang mudah tertawa, tersenyum manis bahkan sifatnya jauh berbeda di dunia mimpi.

***

Baiklah Lala akan buat season 2-nya. Tapi kemungkinan publishnya 30 Oktober gak papa kan? Kalian bakal nunggukan?

Spesial chapter sudah rilis. Chapternya sedikit kan?

Terima kasih yang sudah baca. Jangan lupa vote, komen dan share.

See you!

12 Oktober 2021

SWEET BUT PSYCO[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang