2. 2

3.2K 250 1
                                    


||CERITA INI SEDANG DIREVISI BESAR-BESARAN JADI KALAU ADA ALUR YANG GAK NYAMBUNG MOHON MAAF, KARENA ADA SEBAGIAN ALUR YANG AKAN DIUBAH ATAU DIPERBAIKI|

CHAPTER 2:SUDAH DIREVISI

DIMOHON UNTUK VOTE TERLEBIH DAHULU.

♡♡

Saat ini Ara sudah siap dengan baju kerjanya. Saat kemarin malam Ara merengek ingin bekerja, bahkan perlu dua jam hanya untuk Ara merengek ingin bekerja. Bahkan Ara mengancam jika dirinya tidak boleh kerja maka ia akan pergi dari hadapan pria ini atau mungkin pulang ke rumahnya. Padahal Ara sendiri tidak tau jalan arah pulang.

Kan aku udah bilang kalau Alex akan menjadi bego dan bodoh jika dikaitkan dengan Ara.

Ara bekerja bukan di tempat perusahaan Alex tapi bekerja di toko bunga. Butuh perjuangan hanya untuk bekerja ditempat lain. Untung saja Ara tahu titik kelemahan lelaki itu.

"Hati-hati. Ini pertama bekerja, jangan dekat dengan lelaki siapapun, bahkan jangan bicara," ancam Alex saat menurunkan gadisnya di tempat bekerjanya.

"Kalau pembelinya lelaki gimana?" tanya Ara polos.

"Yaudah suruh jangan beli disini," jawabnya santai.

"Aneh,"

Mendengar jawaban yang membuat emosi naik Alex berkata, "Aku gak main-main. Awas kalau kamu dekat dengan lelaki, hukuman akan menantimu."

Glek

Ara meneguk ludah kasar. Ancaman Alex memang tidak main-main. Ara meneguk kepalanya patuh. Ara tidak mau lagi jika pisau itu harus menggores kulitnya, luka yang hari-hari lalu saja belum sembuh apalagi ditambah.

Bukan Alex namanya jika tidak bermain pintar. Alex sudah mengirim beberapa bodyguard untuk menjaga gadis manisnya itu. Alex tersenyum miring, ia harap gadisnya tidak nakal diluar sana.

♡♡♡

Pembeli hari ini sangat ramai hingga siang. Ara meneguk air botol yang ia beli dari tadi. Ara benar-benar patuh dengan ancaman Alex. Ia tidak dekat dengan lelaki. Bahkan ketika ada pembelinya lelaki maka Ara akan bertukar dengan kawan barunya.

"Xyan, Kita makan yu!" ajak Ara. Dan dibalas anggukan oleh kawannya.

Nama dia Xyan. Sebenarnya Xyan adalah orang Cina asli hanya ia pergi ke Indonesia bersama orang tuanya yang mempunyai perusahaan yang harus di urus hingga dirinya ikut ke Indonesia.

Ara dan Xyan memakan nasi goreng untuk menu siang ini. Perut mereka harus diisi untuk melayani para pembeli yang akan datang. Ara bahkan kewalahan harus melayani dua pembeli.

Xyan sudah tahu jika Ara mempunyai pacar. Ya,Ara memberi tau jika Alex adalah pacarnya bukan suaminya, toh Ara tidak yakin jika Alex adalah suaminya. Xyan lah yang membantu Ara untuk tidak dekat atau tidak berbicara dengan lelaki siapapun. Xyan pikir pacar Ara sangat posesive bahkan dirinya iri karena mempunyai pacar begitu posesive.

Hingga matahari akan terbenam. Sore hari yang masih terik apalagi kini Ara tengah menunggu Alex yang dari tadi ia tunggu. Ara mendengus kesal, ini sudah sore tapi Alex belum menampakan tubuhnya sama sekali bahkan Xyan saja sudah pulang dan dijemput oleh Ayahnya.

"Alex kamu dimana? Ara lelah nunggu kamu dari tadi, apalagi tubuh Ara kepanasan," dengus Ara.

"Kalau Alex gak datang, Ara bakal ti--"

"Bakal apa?" Alex memotong ucapan gadisnya.

Ara mendengus dan mengerucutkan bibirnya. Alex yang melihat itu tertawa melihat keadaan gadisnya yang tengah ngambek. Alex mendekat lalu menarik Ara untuk memasuki mobil.

Ara dari tadi hanya melirik jendela, tidak pernah melirik Alex sama sekali. "Maaf Ra. Tadi aku ada urusan sebentar." ucapan Alex bahkan tidak direnspon sedikitpun oleh Ara.

"Ra, maafin aku,"

"Jangan cuekin aku, Ra,"

"Aku benar-benar minta maaf, tadi sebelum pulang harus membeli sesuatu."

"ARA!" bentak Alex kala gadisnya tidak mau mendengarkan bahkan menengok saja tidak.

Nyali Ara menciut. Ara mengalihkan pandangannya ke arah Alex yang tengah menahan amarah yang ingin meledak. Ini bukan gadis penurut!

Sampai didepan mansion milik Alex. Ara keluar dari mobil begitu juga dengan Alex. Saat Alex akan pergi dan meninggalkan Ara, dengan cekatan Ara menarik pergelangan lengan lelaki itu.

"Alex," ujar Ara. Alex menaikkan alisnya pertanda apa? Tidak ada senyuman di wajah Alex. Hanya wajah datar dan dingin.

"Ara minta maaf. Ara gak mau cuekin Alex tapi Ara kesal aja kenapa Alex lama banget. Ara aja sampai cape nungguin Alex dari tadi," jelas Ara. Wajahnya menunduk, tidak berani menatap wajah lelaki didepannya.

Mendengar permintaan maaf yang begitu tulus membuat hati Alex tersentuh dan memeluk gadisnya. "Iya, aku maafin tapi ingat aku gak suka gadis gak penurut. Jadilah gadis penurut, Ra. Tadi aku lambat jemput kamu gara-gara beli ini," Alex menyodorkan sebuah plastik kecil.

Ara mengambilnya dan membuka. Mata Ara terbelalak tak percaya apa yang ia lihat sekarang. Hanya sebuah gantungan kecil berbentuk bulat dan terdapat hiasan bunga kecil yang berwarna kuning, bunga itu adalah bunga Matahari. Ini adalah gantungan yang diinginkan Ara sejak masih sekolah. Tapi Ara tidak dapat membeli karena limited edision dan harga yang mahal.

"Makasih. Akhirnya Ara mempunyai gantungan ini," matanya membinar menatap gantungan kecil namun begitu mahal.

"Emangnya ini buat kamu?" Alex menaikkan salah satu alisnya dengan senyum jahilnya

Mata Ara terdiam menatap gantungan tersebut dan memasukannya kembali. Kenapa ia bisa berpikir jika gantungan itu untuknya.

"Maaf." Hatinya terasa sesak saat mendengar jika gantungan itu bukan untuknya. Dadanya begitu sakit, seolah diremas dari dalam, perasaan itu datang secara tiba-tiba.

♡♡♡

"Alex tau gak?" tanya Ara berdiri disamping Alex. Mereka tengah berada dikoridor mansion. Jangan salah koridor mansion ini sangat panjang, tak ada ujungnya.

"Apa?" Alex melirik sekilas.

"Tadi waktu di toko, ada lelaki yang tiba-tiba dekat Ara, dia tiba-tiba minta kenalan. Tapi untung aja Xyan tarik tangan Ara menjauh dari lelaki itu," jelas Ara sesekali melirik ke arah Alex.

"Siapa lelaki itu?" tanya Alex. Nada bicaranya sangat dingin dan menusuk. Walaupun Alex tahu dari bodyguard tapi Alex tetap tidak terima jika gadis manisnya disentuh oleh siapapun itu.

"Entah. Ara nggak tau namanya, tapi Ara tau keperawakannya," jawab Ara.

"Jelaskan,"

♡♡♡

CHAPTER 2 SUDAH DIREVISI TAPI MOHON MAAF JIKA MASIH ADA KEKURANGAN.

JANGAN LUPA SHARE, MEMBERIKAN KOMENTAR, SARAN DAN LAINNYA TERUTAMA VOTE UNTUK KEBAIKAN CERITA INI.

Revisi: 08 Mei 2022

SWEET BUT PSYCO[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang