16.16

1K 101 2
                                    

~A2~

Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote,komen dan share!
Terdapat bahasa kasar dan non baku!
Banyak kesalahan mohon dimaafkan!

~Happy reading~

[Bacanya pelan-pelan aja ya]

Vote and comen!!

Tekan ⭐ disebelah kiri bawah!

•••

"Takuya!!" teriak seorang wanita yang melihat temannya tergantung oleh tali bahkan darah bercucuran. Ia menggoyangkan badan Takuya namun tidak ada pergerakan dari sang empu.

"Ya Tuhan bagaimana ini bisa terjadi?" wanita tersebut masih menepuk-nepuk pipi sang empu.

"Takuya bangun hey jangan bercanda!!"

Ia segera merogoh saku roknya untuk memanggil polisi. Bahkan para bodyguard pun ikut membantu. Hingga tak berselang lama polisi datang dan membantu korban. Bahkan para detektif pun ikut membantu untuk memecahkan kasus ini.

*

Dilain tempat seorang wanita tengah tersenyum puas menatap berita yang berada di layar televisi. 'Rencanaku berhasil'ia sering menggumamkan kata-kata tersebut.  Matanya fokus dengan berita tersebut, sesekali ia menggoyangkan kakinya yang tengah terduduk disofa.

Namun kegiatannya terganggu kala mendengar teriakan suaminya dipagi hari. Ia melirik ke arah tangga dan melihat suaminya mengenakan handuk untuk menutupi masa depannya dan handuk kecil yang menenteng dipundakknya.

"Sayang kenapa tidak mengambilkan bajuku?" rengeknya.

Ya ampun terkadang sifat suaminya yang membuat dirinya jengah sendiri. Ia mematikan televisi tersebut lalu berjalan kearah suaminya mendorong punggung lebar sang suami untuk masuk kedalam kamar mereka. Tentu Ara tidak rela semua orang yang ada dirumah melihat badan suaminya tersebut, apalagi dalam keadaan seperti tadi.

"Ini bajumu," ujar Ara memberikan sepasang kaos dan celana santainya. Dipagi hari seperti ini suami membolos ah tidak maksudnya izin tidak masuk kerja, toh pemiliknya juga dirinya jadi tentu tidak akan kena marah apalagi dipecat.

"Tidak pakaikan?"

"Sekali lagi kamu bilang hal yang menggelikan ku tendang masa depanmu, mau?" wanita tersebut menatap lelaki yang berada didepannya. Cepat-cepat lelaki tersebut memakai bajunya sendiri lalu menatap sang istri.

Siang hari dikota ini sangatlah panas bahkan melebihi panas dari biasanya. Ditambah angin yang begitu kencang namun bukannya mendinginkan kota ini justru menambah udara panas. Ditambah padatnya penduduk membuat udara semakin panas.

"Alex antarkan aku untuk berbelanja bulanan ya," pinta sang istri.

Alex yang tengah mengibaskan dirinya menggunakan buku pun menatap tak percaya, "Sekarang panas loh,"

SWEET BUT PSYCO[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang