Chapter 1

2.3K 132 1
                                    


Duar! Terdengar ledakan di sebuah markas.

"Ayo Shiho!" Shinichi menarik tangan Shiho melewati koridor-koridor untuk keluar dari markas tersebut.

"Aku tak sanggup! Tinggalkan saja aku Kudo-Kun!" kata Shiho terengah-engah. Napasnya sesak karena asap dari api yang berkobar.

"Kau bicara apa! Jangan menyerah! Ayo!" Shinichi terus memaksanya berlari.

Duar! Terdengar ledakan lagi disusul suara gemuruh atap-atap yang mulai runtuh.

Shiho terhenyak, fondasi langit-langit di atasnya akan jatuh mengenai dirinya. Shinichi menyadari hal itu.

"Awas Shiho!" Shinichi memeluk Shiho, menjadikan diriya sendiri sebagai tameng.

Fondasi itu menimpa mereka berdua.

"Kudo-Kun!" Shiho terguncang dengan darah yang mengalir di kepala Shinichi. Detektif muda itu pingsan namun masih sambil memeluk Shiho.

Shiho tak mampu bergerak sementara markas itu sebentar lagi akan menjadi abu.

Mendadak samar-samar terdengar suara sirine di luar sana. Akai Shuichi, Jodie Sensei dan Tim Kepolisian Jepang datang tepat waktu menyelamatkan mereka semua.

***

"Shinichi..." terdengar suara Ran memanggil.

Saat itu semua orang tengah berkumpul di ruang perawatan Shinichi di rumah sakit Kota Beika. Kepala Shinichi dililiti perban putih.

"Shin-Chan..." Yukiko memanggil putranya dengan cemas.

Perlahan-lahan Shinichi membuka matanya dan menatap mereka semua yang ada di ruangan itu. Yusaku, Yukiko dan Ran mengeluarkan desah kelegaan. Lambat-lambat Shinichi bangun duduk.

"Bagaimana perasaanmu Shin-Chan?" tanya Yukiko.

Shinichi mengerjap menatap ibunya, "Anda siapa?" gumamnya.

Yukiko tertegun, begitu juga dengan yang lainnya.

"Shin-Chan, aku ibumu, kau tidak ingat?" kata Yukiko.

Shinichi menggeleng.

"Shinichi, apa kau ingat aku? Aku Ran," kata Ran seraya menunjuk dirinya sendiri.

Shinichi sekali lagi menggeleng.

"Kau ingat siapa namamu?" tanya Dokter.

Walau tampak bingung sesaat namun Shinichi akhirnya mengangguk, "Aku ingat. Shinichi,"

"Lalu apa lagi yang kau ingat?" tanya Dokter lagi.

Shinichi memejamkan matanya sesaat untuk mengingat-ingat. Kemudian ia tersentak seraya membuka matanya, "Shiho! Mana Shiho!" katanya seraya mencari-cari.

"Eh?" Dokter dan yang lainnya bingung.

"Shiho dalam bahaya! Mana Shiho?!" desak Shinichi seraya berusaha turun dari ranjang.

Sambil merangkul Shiho, Miwako Sato maju menyorongkan ilmuwan muda itu ke hadapan Shinichi, "Shinichi-Kun. Ini Shiho,"

Shinichi menatap Shiho dan tampak lega, ia langsung menarik Shiho ke dalam dekapannya.

"Eh?" Shiho bingung sekaligus malu.

Orang-orang memandangnya dengan bingung juga.

"Yukata... Kau baik-baik saja Shiho?" tanya Shinichi.

"E-Eh..." jawab Shiho kikuk, wajahnya merona.

"Kau tidak perlu takut, aku akan selalu melindungimu..." bisik Shinichi.

Shiho tak tahu harus jawab apa. Ia risi diperhatikan semua orang terlebih oleh Ran yang jelas-jelas kekasih Shinichi.

***

"Shinichi-Kun mengalami amnesia sebagian," kata Dokter yang menjelaskan kepada mereka semua di koridor.

Semua yang mendengarnya terkesiap.

"Ia masih mengingat satu hal namun lupa beberapa hal lainnya," lanjut Dokter.

"Tapi bagaimana mungkin?" sela Yukiko, "Shinichi melupakan orang tua dan kekasihnya yang merupakan orang-orang terdekatnya. Sementara Shiho yang hanya temannya, ia bisa mengingatnya dengan jelas?"

"Mungkin ini disebabkan oleh peristiwa terakhir sebelum ia hilang ingatan. Shinichi-Kun berusaha menyelamatkan Shiho-San sebelum tidak sadarkan diri saat tertimpa runtuhan bangunan. Karena itu ia hanya mengingat Shiho-San," jelas Dokter.

"Lalu kami harus bagaimana Dokter?" tanya Yukiko muram.

"Ikuti saja apa yang dia ingat saat ini. Jangan dipaksakan. Kita lihat saja perkembangannya nanti apakah ingatannya bisa kembali normal,"

Semua orang mengangguk paham.

Memory LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang