Yuichi berhasil melewati masa kritisnya. Shiho yang menunggui putranya di pembaringannya akhirnya ketiduran, efek kelelahan karena terlalu banyak menangis. Ketika matahari mulai terbit, Shinichi menutup gorden agar Shiho tidak terbangun. Wanita itu masih perlu istirahat sedikit lagi. Jasnya yang ia pakai untuk menyelimuti Shiho agak merosot. Shinichi membetulkannya sebelum keluar dari kamar.
Shinichi menghempaskan tubuhnya di kursi koridor seraya memijat-mijat tengkuk lehernya. Tiba-tiba ada yang menyodorkannya kopi dalam sebuah gelas kertas. Ternyata Hakuba.
"Arigatou," ucap Shinichi seraya menerima gelas tersebut.
Hakuba duduk di sampingnya sambil menyeruput kopinya sendiri, "Pelakunya berhasil tertangkap. Inspektur Megure dan timnya berhasil menyerbu markas mereka dan menangkap para pimpinan anggota,"
"Berita bagus,"
"Bagaimana Yuichi?"
"Masa kritisnya sudah lewat, masih harus dimonitor,"
"Shiho masih di dalam?"
"Eh, tidur,"
Hening sejenak.
"Aku tak berkencan dengan Shiho," Hakuba memberitahu kebenarannya.
"Uhm?" Shinichi memandangnya.
"Ia bilang begitu supaya kau tidak mengganggunya,"
Shinichi hanya menyeruput kopinya supaya ada kegiatan yang tidak canggung.
"Empat tahun lalu, ada kasus yang membuatku harus datang ke kantor MI6. Saat itulah aku bertemu Shiho untuk pertama kalinya. Yuichi baru berusia tiga tahun," Hakuba mulai cerita.
Shinichi menyimaknya.
"Yah seperti yang bisa kau tebak alurnya. Aku jatuh cinta pada Shiho. Dia cantik, cerdas dan elegan. Berusaha terlihat kuat walaupun sebenarnya tidak. Aku juga sangat menyayangi Yuichi dan sudah menganggapnya sebagai putraku sendiri...
"Bukan satu dua kali saja, tapi seringkali aku mengajak Shiho kencan untuk menaikkan status hubungan kami. Tapi," Hakuba mengedikkan kedua bahunya, "Shiho bergeming. Ia tidak bersedia menerimaku karena takut menyakitiku. Dia tidak mampu menjamin bisa jatuh cinta padaku. Shiho bilang hanya bisa mencintai satu orang saja di dunia ini, baik dia memilikinya atau tidak. Pria yang dicintainya adalah ayah Yuichi. Saat itu aku belum tahu siapa ayahnya, aku jadi bertanya-tanya pria hebat mana yang sanggup menundukkan Shiho. Rupanya kau,"
"Kapan kau tahu aku ayahnya?"
"Ketika Yuichi berusia 5 tahun, fisiknya mirip sekali denganmu. Aku jadi tahu sendiri tapi aku tak mau terlalu membahasnya. Itu privasi Shiho,"
"Aku penasaran, apa yang Shiho katakan tentangku kalau Yuichi bertanya mengenai ayahnya? Apakah aku dibilang sudah meninggal,"
Hakuba mengerjap, "Shiho tak sekejam itu. Dia hanya bilang pada Yuichi ayahnya adalah detektif hebat yang sedang menangani kasus berbahaya sehingga belum bisa pulang supaya keselamatan mereka tidak terancam. Karena itulah Yuichi bercita-cita untuk jadi detektif supaya bisa membantu kasus ayahnya sehingga ayahnya cepat pulang. Kami menjadi akrab karena Yuichi ingin belajar menjadi detektif dariku,"
Shinichi mengusap wajah dengan telapak tangannya.
"Tempatkanlah dirimu di posisinya. Cintanya padamu begitu besar. Wanita mana yang sanggup membiarkan pria yang dicintainya bersama wanita lain. Dia ingin bersamamu namun tidak ingin menghancurkan kebahagiaan orang lain, sehingga dengan memiliki bagian dirimu di dalam Yuichi, itu sudah membuatnya cukup bahagia,"
"Pikiranku kacau. Bagaimana mungkin selama ini bisa begitu? Aku teman Ran dari kecil. Aku mencintainya sebelum tragedi di markas itu. Tapi ketika amnesia aku hanya ingat Shiho. Bahkan setelah operasi itu, kenangan-kenangan yang aku ingat dan kukira melaluinya bersama Ran, ternyata sebenarnya bersama Shiho. Sandwich, okonomiyaki, Big Osaka dan Setan Mengantuk. Semuanya adalah Shiho. Maksudku kenapa Ran tidak memberitahuku? Kenapa dia berpura-pura? Kenapa dia mengakui hal yang tidak pernah kulewati bersamanya?"
Hakuba memberikan analisisnya, "Pertama-tama mengenai ingatanmu pada Shiho, bisa jadi sebenarnya selama ini, terutama sebelum kejadian di markas itu, kau sudah mencintai Shiho. Kau hanya tidak menyadarinya. Kau terbiasa tumbuh bersama Ran-San dari kecil sehingga kau kira kau mencintainya, padahal kau menyukai Shiho. Lalu ketika terjadi amnesia, alam bawah sadarmu yang jujur itu yang muncul. Alam bawah sadarmu yang mencintai Shiho. Bahkan setelah operasi yang kau ingat adalah kenanganmu bersama Shiho, masalahnya yang kau lihat pertama kali begitu kau sadar adalah Ran-San. Jika yang kau lihat adalah Shiho, belum tentu akan tertukar,
"Yang kedua mengenai ketidakjujuran Ran-San. Well, walau aku bukan pakarnya, tapi ada dua jenis cinta di dunia ini. Cinta yang membebaskan dan cinta yang egois. Mungkin Ran-San takut kehilangan dirimu lagi, sehingga ia memilih diam. Atau mungkin juga dia takut kau tambah bingung karena amnesiamu, sehingga ia memilih menutupinya," Hakuba mengakhiri deduksinya.
Shinichi menghela napas seraya menyandarkan kepalanya ke dinding.
"Sekarang ingatanmu telah lengkap kembali. Jujurlah pada dirimu sendiri Kudo-Kun, siapa yang kau cintai saat ini. Kalau kau mencintai Ran-San, biarkan Shiho dan Yuichi kembali ke Inggris untuk hidup tenang. Aku yakin Shiho pasti merestuimu. Tapi bila yang kau cintai adalah Shiho, maka jangan pernah melepasnya lagi. Lagipula aku yakin jika aku berusaha terus, kelak Shiho akan menerima cintaku,"
Mata Shinichi menyipit tajam ketika menatap Hakuba seraya berkata dengan nada suara berbahaya, "Jangan coba-coba,"
"Atau?"
"Atau aku akan menjejalimu dengan APTX 4869," ancam Shinichi.
Hakuba hanya tertawa geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory Lost
FanfictionFF versi ini masih terinspirasi dari drama China Autumn Concerto, bahkan mungkin ini lebih mendekati versi asli dramanya, tapi tetap Pipi Tembam sesuaikan dengan kondisi DC Selamat menikmati! Selamat baperan! Selamat berakhir pekan! Semoga kita semu...