Shiho mulai memberikan pelatihan pada tim forensik dan IT. Shinichi memerhatikan wanita yang dingin ini ternyata cukup sabar dalam menghadapi berbagai pertanyaan dari orang-orang yang ditrainingnya. Entah kenapa ia penasaran sekali dengan wanita ini. Cantik, elegan, cerdas dan sangat tenang. Nyaris tanpa emosi. Mata indahnya tajam dan datar. Bicara hanya seperlunya saja. Banyak orang-orang menggunjingkannya di belakang. Para wanita iri dengannya sementara para pria mengidam-idamkannya. Walaupun Shiho tahu dirinya diperbincangkan, ia juga tampak tak ambil pusing. Ia mengerahkan segenap energinya untuk berpikir dan bekerja.
Awalnya ada satu atau dua pria mencoba mengakrabkan diri dengannya. Namun Shiho hanya melayani pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan, di luar itu, Shiho menarik diri. Para wanita yang juga mencoba mendekatinya untuk menanyakan stylenya, tidak begitu Shiho ladeni. Wanita ini tampak ogah membuang waktu untuk hal-hal yang tidak berguna. Satu-satunya yang akrab dan dekat dengan Shiho di markas pusat kepolisisan hanya Miwako Sato.
Shinichi juga jarang berbicara pada Shiho karena tidak terlalu ada hubungan kerja. Shinichi yang memiliki agensi swasta hanya sesekali saja mampir ke markas pusat. Lagipula Shinichi cukup tahu diri untuk tidak memulai hal-hal yang bersifat pribadi, karena Shinichi sendiri sudah punya tunangan. Namun ketika suatu malam terdapat kasus penemuan mayat baru dengan microchip lagi di sebuah pelabuhan, Shinichi dan Shiho akhirnya diturunkan bersama ke lapangan.
"Bagaimana caranya membedakan mayat dengan atau tanpa microchip?" tanya Shinichi.
"Ada alat detektornya, tapi sebenarnya tanpa itu juga bisa," ujar Shiho.
"Eh?"
Shiho menyorotkan senter kecil ke kepala mayat yang sudah berada di kantong mayat tersebut. Shinichi mengerjap. Ada titik-titik kecil menyala di bagian ubun-ubun kepala mayat itu.
"Tidak akan terlalu terlihat di siang hari," kata Shiho seraya mematikan kembali senter kecilnya, "Radiasinya cukup tinggi jika sampai menembus tengkorak,"
Mayat itu akhirnya dibawa ke ruang forensik. Shiho mengeluarkan chipnya dan berusaha menerjemahkan enkripsinya. Shinichi, Inspektur Megure, Takagi, Sato dan Shiratori memerhatikannya bekerja dalam diam. Tapi kemudian ada sesuatu menarik minat Shinichi di laptop Shiho. Terutama program yang digunakannya. Ada tulisan Sherry's Product. Shinichi mengernyit, Sherry's Product adalah program yang digunakan Profesor Agasa untuk membantu investigasi kasus-kasusnya. Bahkan belakangan Shinichi juga bisa menggunakan program itu sendiri.
No. seri 1618A
Pelabuhan Tokyo
Berlian.
Mereka semua memerhatikan terjemahan enkripsi di monitor.
"Maksudnya berlian?" Shiratori bingung.
"Biasanya itu adalah jenis operasi yang ditugaskan," gumam Shiho.
"Transaksi berlian illegal?" tebak Sato.
"Mungkin saja," sahut Shiho.
Mereka akhirnya mendiskusikan kasus tersebut. Shinichi menemukan ternyata di luar mengaduk mayat dan kemampuan IT, Shiho juga memiliki deduksi yang tajam.
"Tak ada laporan kehilangan berlian dari toko-toko perhiasan," lapor Takagi.
"Berlian... Berlian..." Shinichi terkesiap ketika pikiran itu terlintas.
Shiho juga mengerjap.
"Okachimachi!" Shinichi dan Shiho berucap bersamaan.
Shinichi dan Shiho saling pandang. Inspektur Megure dan yang lainnya kebingungan dengan kekompakan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory Lost
FanfictionFF versi ini masih terinspirasi dari drama China Autumn Concerto, bahkan mungkin ini lebih mendekati versi asli dramanya, tapi tetap Pipi Tembam sesuaikan dengan kondisi DC Selamat menikmati! Selamat baperan! Selamat berakhir pekan! Semoga kita semu...