Setahuku‚ Tuhan memang membuat seluruh kehidupan makhluk ciptaan-Nya sedemikian rupa rumitnya. Aku tahu karena Tuhan ingin semua makhluk ciptaan-Nya memanjatkan ribuan syukur untuk-Nya, dan karena hal itu‚ aku ingin memanjatkan syukur. Sebab Tuhan telah memberiku hidup‚ dan pada akhirnya aku dipertemukan dengan seseorang yang begitu menarik perhatianku. Aku tak pernah menyangka‚ jika laki-laki yang kukenal dengan nama Oh Sehun itu kini membuatku bangkit dari rasa yang pernah membuatku sakit. Pada rasa yang tak akan pernah ada pangkal dan ujungnya. Rasa yang bernama Cinta.
.
.
A Letter For Little Fairy
14. Haein
.
."Haein!"
Baekhyun memanggil dan membuat perempuan berambut sebahu itu menoleh ke sumber suara. Haein‚ perempuan berambut sebahu itu‚ tersenyum lebar. Haein menutup novel Once a Witch karya Carolyn MacCullough itu dan segera bangkit menghampiri Baekhyun yang melambaikan tangan padanya. Senyumnya yang cerah masih terlihat begitu menyenangkan bahkan ketika Haein sudah sampai di depan Baekhyun.
"Ya. Hai!" Haein menyapa dengan riang. Tangannya mengibas-ibas diudara dengan semangat untuk menyapa Chanyeol di sebelah Baekhyun. "Ada apa memanggilku?"
"Mau ikut dengan kami?" tawar Chanyeol dengan senyuman lebar.
"Dengan kalian?" ulang Haein memastikan. Ia menaikkan kedua alis tertarik. Ingin ia bersuara‚ tiba-tiba Sehun datang dari belakangnya dan membuat Haein hampir menjatuhkan seluruh nyawanya ke tanah. Haein mengerjap‚ pura-pura sebal dengan kedatangan Sehun yang mengagetkannya. "Ya! Jangan mengagetkanku!"
"Siapa yang mengagetkanmu?" Sehun menjulurkan lidah‚ membuat Haein mengerutkan pangkal hidung sedikit sebal karenanya. "Aku datang karena Baekhyun melambaikan tangan padaku."
"Ya‚ terserah kau saja." Haein memutar bola mata malas dan berkata demikian sebagai tanggapan. Membiarkan Sehun terkekeh geli karenanya.
"Jadi ke rumah sakit kan?" tanya Sehun pada Chanyeol dan Baekhyun. Haein melirik padanya dan dapat menangkap raut senang dari wajah laki-laki itu. Haein melirik ke arah lain‚ berusaha untuk tak tahu apa-apa.
"Ya." Baekhyun yang menjawab sambil mengangguk. "Hanya Kyungsoo yang tidak bisa berangkat bersama. Katanya nanti dia bisa menyusul ke rumah sakit."
Sehun mengangguk-angguk. Ia beralih pada Haein‚ lalu bertanya‚ "Haein ikut?" entah pada Chanyeol atau pada Baekhyun.
"Jadi ikut tidak?" tanya Chanyeol pada Haein.
Haein hendak menggeleng‚ namun pertanyaan yang terlontar dari bibirnya membuat gerakan gelengan itu berhenti menjadi telengan kepala. "Aku tidak merepotkan kalian kan?"
Baekhyun tertawa. "Tidak‚ Haein." katanya. "Kalau kau mau‚ aku bisa memperkenalkanmu dengan temanku yang lain."
Haein berpikir sebentar. "Baiklah. Aku ikut." putusnya. Pikirnya‚ dia bisa menambah teman baru kalau Baekhyun memperkenalkan dirinya dengan temannya yang lain.
Di perjalanan‚ Haein hanya diam karena tidak tahu harus berbicara apa di antara perbincangan ketiga teman barunya ini. Haein bukanlah tipikal perempuan yang mudah beradaptasi dengan teman baru. Hampir satu bulan ini Haein mengenal mereka. Tetapi yang paling dekat dengannya tetaplah Baekhyun. Karena Baekhyun adalah teman pertamanya di kampus dan teman yang mudah sekali diajak mengobrol. Hanya pada orang-orang tertentulah ia bisa terasa begitu menyenangkan. Pada Baekhyun dan Sehun, misal.
Sesampainya di rumah sakit, mereka masuk bersama-sama. Baekhyun kembali mengajak Haein untuk mengobrol dan berjalan berdua, membiarkan Sehun dan Chanyeol berjalan terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
a letter for little fairy
Fanfiction[RE-UPLOAD FROM FanFiction.Net] HUNHAN GENDERSWITCH FANFICTION!! Tiap kali Luhan membuka loker, tiap kali itu pula Luhan menemukan sepucuk surat kecil untuknya. Kertasnya selalu berwarna biru laut, dengan pena berwarna hitam dan tulisan hangul yang...