Tekad Wei Jia Liang!

1.9K 214 15
                                    

Tandai Typoooo 😊

Wei Jia Liang menekadkan dirinya setelah sehari sampai di Kekaisaran Wei. Ia pergi menuju Hutan Kematian.

Suasana sngat asing bagi dirirnya ketika tiba di hutan itu. Sama sekali tak ada sinar matahari yang menyinari.

Burung gagak beberapa kali terlihat pada ranting pohon mati.

"Masuklah pada dalam hutan. Anda tinggal berjalan lurus dari tempat anda sekarang."

Suara itu. Suara yang ia dengat beberapa waktu lalu.

Ya.

Ia memacu kudanya berjalan semakin dalam kehutan, seperti instruksi. Suhu di sini begitu dingin dalam pikirannya.

Lama berjalan, dari kejauhan ia nampak melihat sebuah bangunan. Bangunan dengan kayu-kayu berwarna hitam.

"Ya. Itu adalah tempat saya."

Menguatkan keberanian, ia menjalankan kudanya untuk mendekat pada bangunan itu. Ketika telah sampai, ia mengikat tali kuda pada sebuah pasak yang ia buat dari mantra sihirnya.

Menatap gerbang yang tertutup rapat dan terbuka dengan sendirinya. Ia masuk.

Pada sekelilinya sekarang yang ia lihat adalah orang-orang yang sedang berlatih bela diri melihatnya seperti seorang penyusup!

"Selamat datang, Nona."

Wei Jia Liang menghadap pada seorang yang memanggilnya.

"Anda sudah di tunggu oleh Tuan. Mari saya mengantar anda."

Wei Jia Liang mengangguk dan mengikuti orang itu dari belakang hingga sampai pada pintu aula.

"Silahkan. Anda bisa masuk, saya permisi."

"T-tunggu, siapa nama anda?"

"Saya Tu Tei." Berucap lalu pergi meninggalkan Wei Jia Liang.

Wei Jia Liang meneguk ludah gugup. Ia membuka pintu itu dan melihat lilin-lilin menyala dengan sendirinya itu sampai ujung sesosok besar tengah memandangnya.

"Sudah sampai? Lama sekali."

Tersentak. Wei Jia Liang berjalan masuk.

Brak!

Pintu tertutup dwngan sendirinya membuat sekali lagi Wei Jia Liang tersentak.

"A-apakah anda yang berbicara pada sebelum-sebelumnya?" Wei Jia Liang bertanya dengan suara tertahan begitu melihat dengan jelas sosok menyeramkan dan besar di hadapannya.

"Ya! saya adalah orang yang mengajukan untuk membantu anda."

"Baik. Saya sangat membutuhkan bantuan anda Tuan."

"Namaku Liu Tang Lung."

"Tuan Li-"

"Tidak. Anda harus memanggil saya Tuan Agung karena saya adalah orang yang menghendaki anda untuk balas dendam."

Wei Jia Liang mengangguk. Tapi ...dalam pikirannya adalah, marga Tuan di depannya ini sama seperti Kaisar Kegelapan itu.

"Tuan Agung. Anda memiliki marga Liu?"

Liu Tang Lung menatap tajam Wei Jia Liang. "Ya. Apa anda ingin tahu?"

Mengangguk antusias. Wei Jia Liang harus tahu.

Dalam hati Liu Tang Lung, ia menertawakan gadis di depannya. Gadis bodoh.

"Saya adalah paman Liu Han Yi."

Wei Jia Liang. Terdapat ekspresi tak biasa pada wajahnya. Tuan didepannya masih berhubungan dengan marga Liu, tapi mengapa prawakan tubuhnya berbeda?

"Anda ingin balsa dendam bukan?"

Tersentak dari pemikirannya, Wei Jia Liang mengangguk.

"Saya bisa membantu anda. Tetapi itu tak gratis."

"Tuan Agung ingin saya membayar dengan apa? Saya sanggup memberikan apapun kepada anda."

Sungguh gadis yang terburu-buru dalam mengbil keputusan. Liu Tang Lung menatap licik pada Wei Jia Liang.

"Berikan Kekaisaran Wei padaku."

"Apa!"

Wei Jia Liang berteriak keras. Apakah orang di depannya tak memiliki akl sehat dengan meminta Kekaisaran ada pada tangannya!?

"Apa itu berat? Sayang sekali jika begitu."

Nada kecewa membuat Wei Jia Liang tergagap. Bagaiamana pun ia ingin membalas dendam, namun imbalan yang diminta sangatlah besar. Luas Kekaisaran Wei sangatlah besar.

Liu Tang Lung menertawai Wei Jia Liang. Menyuruh gadis itu memberikan Kekaisaran ayahnya?

Hei! Itu hanyalah permainan.

Ia bisa saja merebut Kekaisran itu sendiri dengan tangannya. Namun akan lebih menyenangkan jika ia membuat permainan.

"Bagaimana caranya. Ayah Kaisar sangatlah kuat." Wei Jia Liang berucal dengan nada keputus asaan mengingat ayahnya masih tinggi level kekuatan darinya. Terlebih sekarang ayahnya tak memperioritaskan dirinya deperti dulu setelah kejadian tempo hari lalu, dimana keburukan-keburukan itu terungkap.

"Saya akan memberi anda kekuatan. Maka anda bisa membunuh ayah anda."

Wei Jia Liang mendengar nada santai Liu Tang Lung. Melihat tepat pada wajah Liu Tang Lung yang nampak keyakinan membuat untuk membulatkan tekadnya.

"Baik. Saya akan melakukan itu."

Liu Tang Lung berdiri dari tempat duduknya. Ia berjalan pada menuju Wei Jia Ling dan berkat, "Baiklah. Saya menantikan itu dengan secepatnya"

Lii Tang Lung memegang pundak kanan Wei Jia Liang. Nampak energi hitam keunguan masuk pada tubuh gadia itu dengan cepat.

Wei Jia Liang merasakan ngilu pada seluruh tubuhnya. Energi Mana dalam dirinya bertabrakan dengan energi yang Liu Tang Lung transfusi kepadanya.

Pada rasa ngilu itu kian berubah menjadi kesakitan. Rasa tercabik-cabik dari dalam dirinya semakin menjadi.

"Sedikit bertahan maka akan menempati puncak tujuan anda."

Ucapan Liu Tang Lung membuat Wei Jia Liang melupakan rasa sakit.

'Ya, ia akan mencapai puncak. Akan ia pastikan!'

♢♢♢

The Bride Of The Darkness [Terbit Buku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang