Pada perayaan masih berlangsung, empat pengawal membawa sebuah kotak besar yang tertutup rapat. Semua melihat itu akan antusias untuk tahu apa isinya.
"Apa itu?" Tanya Liu Han Yi dengan nada datar.
Salah satu dari empat pengawal itu maju memberi hormat dan menjawab, "Menjawab Yang Mulia, kami menemukan kotak ini tergeletak di depan gerbang Kekaiaran dengan surat di atasnya."
"Apa isi surat itu?"
"Surat itu berisi jika kotak ini adalah hadiah dari seorang dermawan untuk kebahagiaan Kaisar dan Permaisuri."
Ada ketidak yakinan dalam diri Liu Han Yi melihat kotak itu. Segera ia memerintahkan untuk membukanya.
Pengawal itu menurti dan membuka. Namun ketika itu terbuka dan menampakkan isinya, orang-orang menjerit dan berteriak takut.
Ternyata isi kotak itu adalah mayat-mayat yang telah menuju fase pembusukan. Baunya sangat menyengat hidung.
Beberapa memuntahkan makanan ketika mencium baunya.Lalu sebuah panah melesat cepat ke arah Liu Han Yi. Dengan sigap panah itu tertangkap olehnya.
Di ujung panah itu terdapat gulungan kertas kecil.Ini adalah sabotase!
Mengambil surat itu dan membacanya. Seketika mata Liu Tang Lung berkilat kuning. Dalam surat itu,
~•~
Bagaimana hadiah peringatan dariku? Apa anda menyukainya?
~•~
Rahang Liu Han Yi mengeras. Membaca tulisan itu hanya ada satu nama, Liu Tang Lung.
Wei Xue Lin menatap heran pada raut Liu Han Yi. Melihat kertas dalam genggaman pria itu yang sekarang diremat.
"Oh, apa itu?"
"Bukan apa-apa, Istri."
Mendengar jawaban Liu Han Yi, dalam spekulasi ini Wei Xue Lin bisa menyimpulkan jika Liu Han Yi mencoba menyembunyikan sesuatu darinya.
"Kasim."
"Ya Yang Mulia?"
"Perayaan telah usai. Singkirkan mayat itu dan arahkan para tamu undangan di paviliun khusus tamu."
Setelah memberi titah. Liu Han Yi bangkit dari duduknya. Ia merraih tangan Wei Xue Lin, membuatnya berdiri lalu membawanya pergi dari aula perayaan ke Paviliun Naga.
"Ada apa denganmu!?"
Suara Wei Xue Lin begitu terdengar sarkas di dalam paviliun.
Liu Han Yi menghadap Wei Xue Lin lalu memeluknya. Ia tak bisa memberi tahu Wei Xue Lin tentang ini untuk sekarang.
Liu Han Yi melepaskan pelukan. "Aku akan segera kembali."
Setelah mengatakan itu Liu Han Yi menghilang dari hadapan Wei Xue Lin.
-♢-
Wei Jia Liang menangis di taman belakang Kekaisaran Liu. Ia tak bisa seperti ini.
Memikirkan untuk membalas Wei Xue Lin, itu tak akan tetjadi. Sekarang tingkat dirinya dan Wei Xue Lin dalah perbandingan tak selaras.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bride Of The Darkness [Terbit Buku]
Ficção HistóricaDia jiwa penuh kegelapan masa depan, terbangun di tubuh putri terbuang kekaisaran Wei, Wei Xue Lin. ♢♢♢ "Api sudah membara, begitu juga dengan rasa dendamku terhadap kalian." -Wei Xue Lin Dengan sarkas, mereka tau akan arti ucapan Wei Xue Lin, bagai...