Sudden Attack

4.4K 166 10
                                    

"Aku harus kembali sayang, maafkan aku." Ujar Kevin yang enggan melepaskan tangan Gisella.

Gisella pun mengelus tangan dan kemudian menciumnya. Gisella memeluk Kevin dan Kevin membalas pelukan itu dengan hangat.

"Iya aku tau, jagalah diri mu baik-baik. Aku akan segera menyusul mu ke Abu Dhabi." Gisella mencium sekilas bibir Kevin.

"Baiklah, aku menunggu. Kamu jangan sampai terluka lagi, kalau aku melihat sedikit luka di tubuh mu maka bersiaplah untuk mendapatkan hukuman." Bisik Kevin dengan mencubit kecil pucuk dada Gisella.

Gisella yamg mendapatkan serangan mendadak Kevin tidak bisa menahan suara desahannya. Gabriel yang berada tidak jauh dari mereka terkejut mendengar erangan Gisella.

"Ada apa Sella?! Apa luka tembakan itu sakit?" Teriak Gabriel yang khawatir dan sontak membuat Kevin mengeluarkan senyuman menggodanya.

"Bu-bukan, aku baru saja di gigit semut." Jawab Gisella tanpa berbalik ke arah Gabriel.

Kevin tertawa kecil melihat Gisella yang berbohong. Gisella yang kesal melihat Kevin tertawa langsung memukul dada Kevin.

"Apa kau ingin aku menginjak aset mu lagi?!" Decak Gisella kesal.

"Oh baby, kalau milik ku di injak maka kita berdua tidak bisa memiliki Kevin junior lagi."

"Kau sung-"

"Jangan marah, anggap saja itu sentuhan hangat ku untuk mu malam ini. Baiklah, aku pergi dulu." Kevin mencium kening Gisella dan membuat Gisella hanya bisa menghela nafas.

Setelah itu Kevin berjalan menuju helicopter pribadinya menuju bandara. Saat helicopter mulai naik Gisella melambaikan tangannya pada Kevin dan hal itu membuat Kevin tersenyum.

"Gisella, ayo masuk. Angin malam tidak baik buat kamu." Ujar Gabriel dan Gisella pun berjalan mengikuti di belakangnya.

Malam ini Gabriel memutuskan menemani Gisella di mansion dan sedangkan Monika akan di jaga oleh pengawal pribadinya.

Saat Gabriel dan Gisella hendak menaiki tangga menuju kamar, tiba-tiba mereka mendengar suara lari kecil di halaman mereka.

Gabriel dan Gisella yang mendengar hal itu seketika bertukar pandang. Gabriel langsung mematikan semua lampu yang ada di mansion dan berjalan menuju dapur.

Gabriel membuka sebuah pintu lemari yang ada di dapur, pintu itu adalah pintu ruangan rahasia.

Mereka berdua dengan cepat masuk melalu pintu rahasia itu yang langsung menuju ke ruangan pemantauan dan gudang senjata mereka.

"Tuan,dan nona sedang apa berada di sini?" Tanya Zavir yang terkejut melihat Gabriel dan Gisella yang keluar dari pintu rahasia.

"Zavir sekarang juga cek CCTV pengintai yang ada di halaman mansion!" Wajah Gabriel sekarang sangat mengeras penuh amarah.

Sedangkan Gisella sedang memilih senjata yang akan di pakainya, Gisella mengambil sniper dan busur panah beserta anak panahnya

"Jadi kita di serang oleh Holler! Ada dendam apa Holler dengan kita?!" Gabriel memukul meja dengan keras.

"Jangan banyak berpikir Gab, sekarang juga kita harus keluar dan mulai menyerang balik mereka."

"Ya, kamu benar!"

"Baiklah, aku keluar lebih dulu." Gisella pun keluar dengan hati-hati menuju bagian atas mansionnya.

Gisella dengan mengendap-ngedap ke bagian atas mansionnya, Gisella dengan jelas melihat ada lebih 20 orang yang berada di taman mansionnya.

The Dark Incident [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang