Life And Death Mission

3.3K 142 9
                                    

"Tidak ada siapapun di sini." Ujar pengawal Felix saat selesai memeriksa semua sudut mansion Kingston.

"Kalau begitu ledakan." Ucap Felix tanpa ragu.

"A-apa?"

"Aku perintahkan untuk meledakannya. Apa kau ingin aku bunuh? Cepat lakukan!" Sontak dengan cepat pengawal itu pun bersiap memasang sebuah peledak di dalam mansion Kingston.

Felix pun berjalan menuju mobilnya tapi saat Felix masuk ke dalam mobil, ledakan pun terdengar dan mansion Kingston sekarang hancur tak bersisa.

Felix menjadi gila ketika kehilangan Alexa dari sampingnya. Alexa bagi Felix adalah setengah kehidupannya, karena hidup Felix selama ini untuk Alexa.

Saat pikiran Felix kacau, pintu mobilnya terbuka dan menampakkan sosok Lucy yang tersenyum padanya.

Lucy langsung duduk di atas pangkuan Felix dan hendak mencium bibir Felix tapi Felix memalingkan wajahnya dengan cepat.

"Jangan mengganggu ku Lucy!" Tekan Felix menahan amarahnya.

"Jangan marah begitu Felix, aku akan membantumu menemukan Alexa." Seketik Felix memalingkan wajahnya pada Lucy.

"Dimana?!"

"Biarkan aku mencium bibirmu dulu Felix."

"Lucy, aku sangat khawatir dengan Alexa. Aku harus bertemu dengannya sekarang."

"Dia baik-baik saja, sekarang pasukan ku sedang menuju ke tempat Alexa." Ucap Lucy dengan melumat bibir tebal Felix yang seperti nikotin.

Untuk pertama kalinya Felix tidak membalas sebuah ciuman. Lucy tetap mencium Felix dengan ganas, kemudian Lucy mengecup dan tersenyum menatap wajah Felix.

"Alexa sudah di culik oleh mantan kekasihmu itu. Sekarang mereka berada di Jerman dalam perlindungan keluarga bangsawan Menfredo." Jelas Lucy sembari melepaskan mantelnya yang sekarang memperlihatkan rok mini yang terangkat dengan bra berwarna hitam.

"Aku sudah menduganya, tapi siapa bangsawan Menfredo yang menolong keluarga Kingston?" Felix sangat penasaran dengan keluarga bangsawan yang menolong Kingston dari incarannya.

"Kamu akan terkejut jika mengetahuinya nanti." Ucap Lucy dengam senyuman seringai di bibirnya.

Sedangkan sekarang Gisella dan Joe baru saja sampai di Jerman setelah menggunakan jet pribadi milik Joe agar lebih cepat sampai.

Gisella segera membawa Joe ke sebuah hotel, untuk menemui orang yang berada di ruangan VVIP. Joe sangat penasaran dengan sosok yang ingin Gisella pertemukan dengannya.

"Apakah disini?" Tanya Joe.

"Iya. Ayo masuk, pintunya tidak terkunci." Gisella menarik pelan tangan Joe untuk masuk ke dalam kamar hotel tersebut.

Gisella dan Joe berjalan hingga di ruang tengah, mereka berhenti saat melihat seorang perempuan menggunakan gaun mewah khas kerajaan dengan mahkota di kepalanya.

"Kalian akhirnya sudah datang." Sambut perempuan itu saat berbalik.

Perempuan itu adalah Anna, Joe cukup mengenal perempuan dihadapannya itu. Joe mengenal Anna sebagai skertaris dan tentara bayaran Gavin, tapi kali ini Anna terlihat sangat berbeda.

"Anna?" Ucap Joe.

"Ya, aku Anna. Silahkan duduk terlebih dahulu." Gisella dan Joe pun duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Anna.

"Jadi katakan siapa kau? Kenapa Gisella mengatakan bahwa kau mengetahui keberadaan ibu ku?"

"Baiklah, aku akan memperkenalkan nama ku. Namaku Anna Charlotte Menfredo, aku putri dari pangeran ke-5."

The Dark Incident [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang