Moaning On The Bed

4.1K 155 12
                                    

Sudah dua hari semenjak Felix membentak Alexa, Alexa tidak berbicara dengan Felix.

Sekarang pun Alexa duduk berjauhan dengan Felix di dalam mobil. Mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju tempat pelelangan senjata.

Felix hanya bisa menghela nafas lelah, karena Felix tidak menduga akan membuat Alexa semarah ini dengannya.

Tidak lama kemudian mereka pun sampai di tempat acara pelelangan. Saat Alexa hendak keluar dari mobil, Felix mencoba menahan tangannya tapi Alexa tepis dengan kasar.

"Jangan menyentuh ku!" Tekan Alexa dan beranjak keluar lebih dulu.

"Oh shit! Kenapa kemarin aku tidak bisa menahan emosi ku!" Felix menggeram amarah sambil memukul kursi mobil.

Di tempat lain terlihat Gisella sedang berada di sebuah rumah sakit, dua hari ini Gisella menyelidiki beberapa rumah sakit untuk menanyakan tentang catatan melahirkan Gayle.

Tapi tidak ada satu pun rumah sakit yang menyatakan Gayle melahirkan di rumah sakit, Gisella pun yakin bahwa tentang Gayle melahirkan seorang putri lainnya di sembunyikan.

"Akhh!" Ringis Gisella saat perut tiba-tiba merasakan sakit.

"Kamu tidak pa-SELLA?" Tanya seorang dokter perempuan cantik yang tidak lain adalah Bella.

"Bella? Emmm..." Gisella masih menahan rasa sakit di perutnya.

"Ayo ke ruangan ku Sella." Bella memapah Gisella untuk menuju ruangannya agar bisa di periksa.

Setelah masuk ke dalam ruangan Bella, Gisella pun dibaringkan di tempat tidur untuk di periksa. Bella dengan hati-hati menekan perut Gisella.

Bella dengan teliti memeriksa keadaan Gisella menggunakan USG. Tapi detik kemudian wajah Bella memucat dan menatap Gisella dengan khawatir.

Melihat Gisella kesakitan, Bella memberikan suntikan pereda penahan sakit. Agar Gisella bisa bernafas dengan baik.

"Apa sekarang sudah tidak terasa sakit?" Tanya Bella sembari membantu Gisella untuk duduk.

"Ya, aku merasa lebih baik sekarang. Sebenarnya aku sakit apa?" Gisella menggosok pelan pelan perutnya yang merasa tidak nyaman.

"Sella, aku ada kabar baik dan buruk untuk mu. Kamu ingin mendengar yang mana lebih dulu?"

"Aku ingin tau kabar buruknya dulu."

"Sella, rahimmu ada sedikit masalah. Kamu mengalami prolaps rahim, yaitu menyebabkan kondisi tersebut adalah kelemahan pada otot dasar panggul yang berfungsi untuk menyokong rahim." Jelas Bella dan membuat Gisella sedikit khawatir dengan dirinya.

"Terus kabar baiknya apa?" Tanya Gisella sambil tersenyum tipis.

"Kabar baiknya adalah kamu dalam keadaan mengandung. Usia kandunganmu 3 minggu 2 hari Sella." Ucapan Bella seketika membuat Gisella terkejut.

Gisella bingung dengan perasaanya sekarang, Gisella seketika merasa sangat senang dan bahagia.

Gisella tidak menyangka bahwa ada kehidupan di dalam perutnya. Tangan Gisella mengusap pelan perutnya dan tersenyum.

"Tapi masih ada kabar buruk untukmu Sella. Jika kamu memaksakan diri untuk mengandung, maka nyawamu sebagai taruhannya." Ucapan Bella menjadi sambaran petir untuk Gisella.

"A-apa?"

"Sella, jika Kevin mengetahui hal ini maka Kevin juga tidak akan setuju untukmu mengandung. Aku tau Kevin dan kamu sudah bersama."

"Bella, tentang hal ini jangan sampai Kevin mengetahuinya. Bersumpahlah!" Gisella tidak ingin membuat Kevin khawatir padanya.

Karena Kevin sudah terlalu banyak masalah dan Gisella tidak ingin menambah masalah untuk Kevin.

The Dark Incident [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang