P R O L O G

5.1K 47 6
                                    

"Tunggu, Mike..!! Rantai sepedaku lepas" teriak Sandra sambil turun dari sepedanya.

"Kau terlalu lambat, Sayang. Siapa suruh bawa sepeda bobrok itu untuk ikut aku jogging" sahut Mike tetap melanjutkan berlarinya.

Sandra Miguel, adalah seorang dokter muda di kota Reguno. Sebuah wilayah kecil di daerah perbukitan yang masuk provinsi Tenzo. Pagi itu Sandra menemani tunangannya, Michael Luandro, yang seorang petinju berjogging di taman dekat apartemen mereka tinggal.

Sandra nampak kebingungan memperbaiki rantai sepedanya, saat terdengar teriakan Michael yang sudah agak jauh dari darinya.

"Sudahlah, jangan bengong. Taruh saja disitu? Haha" seru Michael dari jauh.

"Huh, mentang-mentang akan bertarung dalam pertandingan penentuan Tittle Match, semaunya saja!" Sungut Sandra tak kalah keras.

Setelah tak berhasil membetulkan rantai sepedanya, Sandra segera menuntun sepeda dan berusaha mengejar pacarnya.

Memang dapat dimengerti oleh Sandra, Michael yang sempat lumpuh akibat kecelakaan setahun lalu bisa mematahkan semua prediksi pengamat tinju yang mengatakan karirnya akan tenggelam. Michael sembuh dengan cepat setelah menjalani sekian kali fisioterapi di dokter kenalan Sandra. Dan saat ini Michael akan menjalani pertarungan pertama setelah kembali dari keterpurukannya. Pertandingan perebutan gelar juara kelas menengah.

"Mike sangat beruntung sekali mendapatkan kesempatan itu" kata Sandra dalam hati.

Sandra masih dapat melihat Michael yang berbelok  di dekat serumpun pohon mawar di pojokan taman. Sandra terus melangkah mengikuti arah lari Michael saat terdengar suara aneh di telinganya.

"Bruukk" suara itu jelas sekali terdengar dari arah mana Michael tadi berbelok.

"Mike!" Teriak Sandra memanggil Michael untuk memastikan keberadaan pacarnya.

"Mike!" Ulang Sandra sambil mempercepat langkahnya.

Saat tiba di tikungan tempat Michael berbelok, Sandra melihat Michael yang tersungkur bersimbah darah.

"Miikkeee...!" Sandra berteriak histeris mendapatkan tunangannya dalam keadaan yang mengenaskan.

Setelah membanting sepedanya, Sandra berlari menghampiri Michael yang tergeletak di tanah.

"Mike, bertahanlah" teriak Sandra sambil memeriksa tubuh Michael.

Michael mengerang sambil menekan lambungnya yang terluka. Nampak sebuah lubang dengan peluru yang masih bersarang di perut Michael, menganga mengeluarkan banyak darah. Sandra langsung menangkupkan tangannya dan menekan luka itu untuk mengurangi pendarahan.

"Emmanuel, ekh..." bisik Michael lirih.

"Jangan coba bicara, bertahanlah..! Aku akan panggil ambulans" sahut Sandra cepat dengan tangan kiri berusaha mengambil telepon genggamnya di saku celana.

"Aku lihat jelas sekali, Emmanuel... Ekhh..." Michael mencoba menyampaikan sesuatu dengan susah payah.

"Sebelumnya, dia... Memang mengancamku... Lewat telepon" sambung Michael terbata-bata.

Sandra coba menyimak kata-kata Michael.

"Emmanuel?" Kata Sandra mengulang kata-kata Michael.

Sebelum sadar apa yang dipikirkannya, Michael akhirnya menghembuskan nafasnya di pangkuan Sandra. Sandra terkejut dan mencoba membangunkan pacarnya yang telah terkulai.

"Miiikkeeee...!!" Sandra berteriak histeris setelah mengetahui bahwa Michael telah mati.
*

DETEKTIF MESUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang