Manusia Super

233 4 0
                                    

Di dalam gedung tua yang terletak di pinggiran kota Monjiro, seorang pria setengah baya yang sedang melakukan eksperimen tengah memasukkan cairan ke dalam suntikan di tangannya. Seorang laki-laki dengan tangan terborgol, terduduk tak berdaya di kursi usang di dekat pria setengah baya.

Setelah tabung suntik dipenuhi cairan, pria setengah baya itu melangkah mendekati laki-laki yang duduk di kursi. Satu tangan pria setengah baya mengangkat tangan laki-laki itu lalu menusukkan jarum suntik ke pembuluh darah laki-laki itu.

"Setelah aku suntik tanganmu, kau akan jadi manusia terkuat di dunia" ujar pria setengah baya sambil memasukkan cairan dalam suntikan ke tubuh si lelaki.

"Aku akan jadi orang terkuat di dunia" ucap laki-laki itu mengulangi kata-kata pria setengah baya.

"Tepat. Dengan serum ini, kau menjadi manusia super" kata pria setengah baya sambil mencabut jarum suntik.

"Aku menjadi manusia super" kembali laki-laki itu mengulang kata-kata pria setengah baya.

"Lalu dengan kekuatanmu, kau harus membunuh dua orang ini" lanjut pria setengah baya sambil mengeluarkan dua lembar foto.

Laki-laki tak berdaya di kursi mengangkat kepalanya. Nampaknya, reaksi cairan yang disuntikkan ke tubuhnya mulai bekerja. Dia memperhatikan dua foto yang disodorkan kepadanya. Foto Kirk Johnson dan David Valley.

"Pekerjaan ini sangat tepat untuk manusia super sepertimu. Kau harus membunuh mereka secara pasti" pria setengah baya kembali memberikan doktrin kepada laki-laki yang perlahan mulai bereaksi.

"Aku manusia super pembunuh" kata laki-laki itu.

Laki-laki itu lalu berdiri, mengangkat tangannya kemudian merentangkannya hingga rantai borgol terlepas dari tangannya.

"Cring..." Suara rantai borgol yang putus dan berjatuhan ke lantai.
***

Siang itu Kirk Johnson melangkah masuk ke dalam Bougenville Cafe. Langkah kakinya langsung menuju papan di sebelah kasir. Disana sudah tertulis kode VJ. Harusnya Kirk senang karena kembali mendapat pekerjaan. Tapi raut wajah Kirk nampak murung.

Kirk mengeluarkan sebuah buku kecil dari kantong jubahnya, kemudian membuka beberapa halamannya.

"Besok tanggal 29, hari ulang tahunnya" gumam Kirk dalam hati lalu menyimpan buku kecil itu ke dalam kantong jubahnya lagi.
***

Kirk dan David sedang duduk di sebuah kursi taman kota. Wajah Kirk nampak kurang bersemangat. David menghisap rokoknya sambil memandang ke atas langit. Wajahnya juga menampakkan kurang gairah.

"Sudah 20 tahun berlalu..." Ujar Kirk sambil menatap kosong ke depan.

David diam masih menatap awan berarak di langit sana.

"Ayahku seorang polisi, dan suatu hari membawa pulang seorang anak bayi. Dan dia berkata padaku, mulai hari ini dia adalah adikku" ujar Kirk pelan namun jelas di telinga David.

"Dan dia adalah Alisa" lanjut Kirk.

David masih diam mendengarkan.

"Dia adalah anak seorang bandit yang mati karena kecelakaan saat akan ditangkap. Ayahku mengambilnya, karena dia tak pun tak punya ibu dan..." Kata Kirk lalu mengambil sebuah kotak dari dalam saku jubahnya.

"Cincin peninggalan ibu Alisa, yang diserahkan ayahnya sebelum mati" lanjut Kirk.

"Ayahku berniat menyerahkan ini dan menceritakan kenyataan yang sebenarnya setelah saat Alisa berumur 20 tahun. Namun ayahku..." kata Kirk meneruskan.

"Kini sudah 5 tahun meninggal dunia. Dan tugas itu terpaksa akulah yang melakukannya" ujar Kirk tanpa semangat.

"Malam ini, aku akan menceritakan semuanya, dan memberikan cincin ini" tambah Kirk.

DETEKTIF MESUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang