Malam harinya, David dengan pakaian casual turun dari taksi di depan sebuah bangunan yang gemerlap oleh lampu warna-warni yang berkelap-kelip. Terpampang tulisan besar KURIO di atap bangunan. Dengan langkah pasti David menuju ke pintu masuk. Seorang wanita cantik dengan pakaian seksi nampak tersenyum saat melihat kedatangan David. Lalu dengan gaya menggoda wanita itu melangkah menghampiri David.
"Hai David, lama gak kesini" kata wanita itu dengan genit lalu menggamit lengan David.
"Biasa, lagi nganggur nih" sahut David tak kalah genit.
Tangan David seolah terbiasa menempel di pantat wanita tadi lalu meremasnya kencang.
"Aouhhh... Tidak berubah ya" pekik wanita itu sambil tertawa oleh kejahilan David.
David hanya balas tertawa sambil mencium pipi wanita itu.
"Ayo masuk" ajak wanita itu.
"Tidak, jangan tersinggung..." Ujar David menahan tangan si wanita.
"Aku kemari ingin menemui seseorang. Aku harap kau tidak kecewa. Tapi lain waktu aku sangat ingin kau temani" lanjut David lagi.
Wanita itu mengernyitkan dahinya. Nampak raut kecewa terpancar di wajahnya. Yah, bagaimana pun David adalah pengunjung yang royal kepada wanita teman kencannya. Karena itu, siapapun yang bisa menggaet David, dapat dipastikan akan mendapat banyak uang darinya. Tapi sepertinya tidak untuk malam ini, karena tujuan David kemari adalah untuk bertemu dengan seseorang.
"Seseorang? Wanita, kah?" Tanya wanita itu menyelidik.
"Hehehe... Tentu saja wanita, karena ini juga menyangkut pekerjaan" jawab David pendek.
Tanpa menunggu lama agar tidak banyak pertanyaan bodoh dari wanita itu, David segera melangkah masuk ke dalam klub malam tersebut. Hingar bingar suara musik yang berdentam keras langsung memekakkan telinga David. Diiringi kelap kelip lampu disko membuat suasana temaram. Nampak pasangan-pasangan yang sedang bercumbu di sofa yang bertebaran di dalam ruangan besar klub malam. Mata David sedikit memicing mencari keberadaan orang yang dicarinya. Lalu matanya terpaku pada seorang wanita muda yang duduk sendiri di bagian belakang ruang besar itu. Dari ciri-cirinya, David yakin bahwa wanita itulah klien yang akan menemuinya.
David melangkah secara perlahan ke arah si wanita sambil terus memperhatikannya. Nampak wanita itu duduk menunduk dengan wajah jengah, karena suasana di sekitarnya. Di sekeliling wanita itu banyak pasangan-pasangan yang sedang bercumbu, dengan suara desahan yang terdengar samar. Mungkin itu yang membuatnya kikuk.
Langkah David semakin dekat. Bibirnya mengulas senyum. Dari pandangannya, nampaknya wanita itu sudah memikat hatinya. Memakai kemeja berbalut cardigan tanpa lengan sepanjang paha, membuatnya terlihat anggun. Rambut panjangnya tergerai di bahu kirinya.
David berdiri di samping wanita itu. Terlintas ide jahil di otaknya. David duduk di sandaran tangan sofa wanita itu. Tangannya merangkul leher si wanita, sedang tangan yang satu mengusap kulit paha si wanita yang tidak tertutup.
"Oh, mulus sekali kulit wanita ini" batin David.
Sementara wanita itu begitu terkejut. Dia yang sejak tadi hanya melamun, spontan terlonjak.
"Hai, cantik. Boleh aku temani?" Kata David menambah keterkejutan si wanita.
"Ah... Brengsek..!! Pergi kau, hidung belang..!!" Wanita itu berteriak kaget.
Pasangan-pasangan di sekitar itu berhenti bercumbu, lalu menatap ke arah wanita yang baru saja berteriak. Mendapati kondisi yang memalukan, David segera menenangkan si wanita.
"Eh, aku bukan hidung belang. Aku David Valley" ujar David seraya tertawa.
Mata si wanita kembali terperanjat. Dia terkejut mendengar David menyebutkan namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DETEKTIF MESUM
Pertualangan⛔2️⃣1️⃣➕⛔ KONTEN DEWASA ❌🚫KHUSUS 21+🚫❌ Dua orang mantan legiun asing, kini berprofesi menjadi pembunuh bayaran. Berisi adegan kekerasan dan percintaan. Mohon bersikap lebih bijaksana karena cerita ini hanya untuk yang berusia 21 tahun ke atas.