Malam Terakhir

379 7 0
                                    

"Jadi, kau pergi besok pagi?" Tanya David saat melihat Linda memasukkan barang-barangnya ke dalam tas.

Linda tersenyum sendiri sambil terus mengemas barang-barangnya.  David menghembuskan asap rokoknya dan terus menatap Linda. Dave kemudian bangkit lalu melangkah ke jendela kamarnya. Malam itu, suasana jalan di depan apartemennya nampak tenang. David diam menatap keheningan malam dari jendela kamar.

Suara resleting tas terdengar di belakang David. Lalu disusul suara langkah kaki yang mendekat. David masih menatap jalan sepi di luar.

"Kok murung gitu tampangnya?" Tanya Linda yang sudah ada di sebelah David.

"Ah gak kok. Biasa aja" sahut David cepat. Di paksanya menoleh ke arah Linda sambil melempar senyum.

"Malam masih panjang sampai fajar menjelang. Dan aku masih ada hutang padamu, kan?" kata Linda menatap David.

David menaikkan alisnya meminta Linda melanjutkan kata-katanya.

"Jadi, mau menemaniku menghabiskan malam ini?" Ujar Linda sambil tersenyum menggoda.

David membalas senyuman Linda lalu menghampirinya. Tangan David melingkar di pinggang Linda.

"Kalau kau melakukannya dengan terpaksa, lebih baik jangan" kata David lembut sangat dekat dengan wajah Linda.

"Kau terlalu banyak bicara" sahut Linda.

Linda melingkarkan tangannya ke leher David lalu memejamkan matanya dan masih tersenyum. Bibirnya terbuka menunggu reaksi David. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, David segera melumat bibir merah Linda.

"Ouhhh..." Linda mendesah saat bibir David menyentuh bibirnya.

Linda membuka mulutnya lebih lebar, memberikan jalan lidah David menyusup masuk ke dalam mulutnya, lalu membalas ciuman David. Lidah David meliuk-liuk di rongga mulut Linda disertai hisapan-hisapan lembut pada bibir Linda. Tangannya tak tinggal diam, bergerak ke bukit kembar di dada Linda, meremasnya dengan lembut.

Lidah David merayap turun, menjilati leher Linda. Linda mendongakkan kepalanya membuat David lebih leluasa mencumbu lehernya, meninggalkan bekas kecupan-kecupan bibirnya. Tangan David bergerak lincah melepaskan simpul ikatan lingerie pada bahu Linda, yang begitu terbuka membuat lingerie langsung jatuh ke lantai.

"Ouhhh..." Linda kembali mendesah saat jari tangan David mengusap-usap puting payudaranya.

Bibir David terus bergerak turun hingga ke payudara Linda. Lidahnya kembali meliuk-liuk memutari puting payudara Linda. Tangan David juga kembali merayap menyusuri bongkahan pantat Linda, berputar ke bagian depan mengusap kulit paha Linda lalu naik hingga menyentuh celana dalam yang masih menutupi selangkangan Linda. Mulut David terbuka kemudian mengulum puting payudara Linda.

"Emf... Ouhhh..." Linda terus mendesah merasakan birahinya yang mulai tinggi.

Tangan David menggosok-gosok belahan kemaluan Linda yang masih tertutup celana dalam. Perlahan tangan David merasakan celah kemaluan di balik celana dalam itu mulai terasa lembab.

Lidah David kembali merayap menyusuri kulit perut Linda, sedangkan tangannya menarik celana dalam Linda ke bawah. Lidah David berputar sebentar di pusar Linda, lalu kembali merayap turun. Wangi khas vagina merebak di hidung David begitu lidahnya menyibak bulu-bulu tebal selangkangan Linda.

"Ouhhh..." Erang Linda pelan.

Linda berusaha menopang tubuhnya agar tidak terjatuh karena dorongan birahinya yang semakin tinggi. Tangannya menggapai daun jendela untuk dijadikan pegangan. David yang sudah berlutut di depan selangkangan Linda, mengangkat satu kaki Linda dan meletakkannya di bahunya. Kemaluan Linda nampak merekah dan berkilauan. Lidah David segera terjulur menyapu bibir vagina yang sudah lembab itu.

"Emf..." Linda kembali mengerang sambil menggerak-gerakkan pinggulnya.

Lidah David berputar liar di vagina Linda dengan sesekali menusuk-nusuk masuk ke dalam celahnya. Tangan David pun tak tinggal diam, mengusap-usap benjolan kecil di atas vagina Linda hingga celah kemaluannya semakin basah.

"Ouhhh... David... Emf..." Linda mendesah lalu berusaha mengangkat tubuh David.

David berdiri sambil terus menjilati kulit tubuh Linda yang dilaluinya. Bibir mereka kembali bertemu. Tanpa malu-malu, Linda lebih dulu melumat mulut David. David membalasnya dengan menghisap lidah dan bibir Linda. Sambil terus berciuman, David membimbing Linda menuju ranjang.

Begitu sampai di bibir ranjang, Linda langsung menghempaskan tubuhnya di kasur. Kakinya mengangkang menunggu David mendatanginya. David yang melihat pemandangan erotis di depannya tak menunggu waktu lama. Dia segera melepas pakaiannya.

Mata Linda terbelalak lebar saat melihat kemaluan David yang besar dan panjang mengacung dengan tegak. Linda sampai menggigit bibirnya sendiri. David mengusap-usap batang penisnya sambil menatap Linda yang takjub dengan kemaluannya.

David memegang kedua paha Linda dan melebarkannya. Kepala penisnya di gosok-gosokkan di bibir kemaluan Linda.

"Ouhhh..." Linda mendesah keenakan.

Setelah batang penisnya terlumuri cairan lendir kemaluan Linda, David mengarahkan penisnya ke liang vagina Linda.

"Ouhfff... Ouhhh..." Linda mengerang saat kepala penis David membelah kemaluannya.

Linda merasakan sedikit perih pada vaginanya sedangkan David terus mendorong penisnya hingga akhirnya tenggelam seluruhnya. Kepala penis David sampai menyentuh bagian terdalam rongga vagina Linda.

Linda memejamkan matanya dan mengatupkan bibirnya dengan rapat. Liang vaginanya terasa sesak oleh batang kemaluan berurat yang kini mengisi di dalamnya. Kedua kakinya merespon melebar sendiri, untuk memberikan ruang lebih bagi David.

Perlahan David mulai mengayun pinggulnya. Penisnya keluar masuk dengan lancar di kemaluan Linda. Urat-urat besar penisnya menggesek dinding vagina Linda yang hanya bisa mendesah merasakan kenikmatan.

"Ouhhh... Ouhhh... Ouhhh..." Linda semakin mendesah seiring genjotan David yang juga semakin cepat.

Puncak kenikmatan sudah berada di depan Linda. Dinding-dinding vaginanya berkedut-kedut, membuat David merasakan penisnya seperti dicengkeram. David tidak mengendurkan genjotannya, malah semakin cepat dan ditancapkannya semakin dalam.

"Ourgghhh..." Pada akhirnya Linda mengerang hebat.

Kedua tangan Linda meremas sprei dengan mulut menganga saat orgasme melandanya. Tubuhnya menggelepar beberapa saat hingga akhirnya melemah dan hanya diam menerima tusukan-tusukan penis David yang semakin cepat. Kedutan-kedutan pada batang penisnya membuat David menjadi liar menggoyang pinggulku.

"Ouhhh..." David melolong dan langsung mencabut kemaluannya dari liang vagina Linda.

David menyemprotkan cairan spermanya beberapa kali di perut Linda. Tangannya mengurut batang penisnya hingga tak ada cairan yang menetes lagi. Sambil menatap Linda yang masih terpejam, David tersenyum.
***

DETEKTIF MESUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang