Tenanglah, Sahabat

182 4 1
                                    

David Valley berdiri di depan lobi sambil menatap hujan yang turun dengan derasnya. Kedua tangan David dimasukkan ke dalam saku jubahnya. Pikirannya merasa resah, karena malam sudah larut tapi belum ada tanda-tanda kehadiran Kirk. Hatinya menduga-duga dengan kemungkinan buruk yang terjadi.

"Harusnya tadi aku memaksa pergi menemui klien" kata hati David.

Dia terus menunggu sahabatnya di depan lobi apartemen. Hingga dari lorong di sebelah kirinya, David melihat bayangan sesosok manusia yang berjalan tertatih ke arahnya. David merogoh pistolnya yang disimpan dibalik kemeja. Sikapnya langsung waspada.

Orang yang berjalan tertatih semakin dekat. David belum bisa melihat wajahnya dengan jelas. Hingga akhirnya cahaya lampu merkuri menyinari orang itu, David berteriak terkejut.

"Kirk..!" Seru David.

David segera berlari menembus hujan untuk membantu sahabatnya. Kirk berpegangan pada tiang lampu jalan agar tubuhnya tidak terjatuh. Sekujur tubuh Kirk dipenuhi luka yang masih mengeluarkan darah. Mukanya lebam dan masih meneteskan darah dari mulut dan hidungnya.

"Kirk..!" David kembali berseru lalu menangkap tubuh Kirk yang sempoyongan.

Kirk langsung menjatuhkan tubuhnya ke tubuh David. David memapah Kirk ke tepian agar terlindung dari siraman hujan, lalu mendudukkan Kirk di trotoar.

"Apa yang terjadi?" Tanya David tak sabar.

"Serum... Setan" ujar Kirk terbata.

"Serum setan?" Ulang David bertanya.

"Uneo Gank yang... Melakukan ini... Dengan... Menggunakan obat... Untuk menghidupkan... Orang mati" ujar Kirk menjelaskan.

"Apa yang harus aku katakan pada Alisa nanti?" David bergumam seolah bertanya pada dirinya sendiri.

"David" panggil Kirk.

David menoleh. Nampak Kirk merogoh saku jubahnya yang sobek di beberapa tempat dan bernoda darah.

"Berikan... Cincin ini... Pada Alisa" kata Kirk.

David menerima kotak kecil dari tangan Kirk.

"Uhuk... Uhuk..." Kirk terbatuk dan menyemburkan darah dari mulutnya.

David segera memegang tubuh Kirk agar tidak terjatuh ke tanah.

"David" Kirk kembali berucap.

"Tolong jaga Alisa" ujar Kirk lalu terkulai di bahu David.

"Kirk... Kirk..." Panggil David sambil mengguncang tubuh Kirk. Tapi Kirk sudah tidak merespon dan hanya terkulai.

David menyandarkan tubuh Kirk pada tembok di belakangnya, lalu merapatkan jubah yang melekat di tubuh Kirk.

"Untuk sementara, neraka yang sepi akan aku meriahkan, Kirk" ujar David sebelum berdiri.
***

David terus berjalan menyusuri jalanan hingga menemukan mobil Kirk yang dalam kondisi rusak parah. Kap mesin mobil terlepas, dan atapnya melesak ke dalam seperti bekas tertimpa sesuatu yang sangat berat. Di seberang mobil, duduk seorang laki-laki berpakaian compang camping. Orang itu duduk menunduk memunggungi David. Kedua bahu jaket laki-laki itu berlubang dan meninggalkan bekas darah yang mengering. David mendekati laki-laki itu.

"Hei, kau tau apa yang terjadi dengan mobil itu?" David bertanya pada laki-laki itu sambil menunjuk mobil Kirk.

Laki-laki itu menoleh sekilas ke arah David, lalu kembali menundukkan kepalanya.

"Baru kali ini aku melihat kejadian hebat seperti tadi" ujar laki-laki itu kemudian dengan nada datar.

David berdiri di belakang laki-laki itu menunggu penjelasan darinya.

DETEKTIF MESUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang