PART 3 || Kedekatan

241 14 0
                                    

Assalamualaikum guys
Happy reading!!

***

"Sha"

Esha yang sedang duduk di bawah pohon dekat lapangan itu mendongakkan kepalanya

"Hm?"

"Kalau gue liat liat lo sekarang lagi deket  sama Adel"ucap Andre, orang yang memanggil Esha tersebut. Andre adalah ketua OSIS di SMK Gisa Bangsa sekaligus sahabat Esha.

"Gue nggak tau"jawab Esha dengan menatap lurus kedepan, namun dengan mata yang sulit di artikan.

"Gue sebagai sahabat lo akan selalu dukung lo Sha, apapun yang terbaik buat lo gue selalu dukung"ucap Andre

"Lo tau sendiri kan ndre"ucap Esha

"Iya gue tau, mungkin dengan lo sama Adel, lo bisa melupakan dia"ucap Andre, sahabat terdekat Esha.

"Gue nggak mau nyakitin hatinya Adel"ucap Esha

"Adel itu baik, walaupun cuek tapi dia selalu peduli sama sekitar. Jangan kecewakan dia"ucap Andre

"Dia udah ninggalin lo Sha, tanpa alasan yang jelas. Selarang waktunya lo lupain dia, jangan stuck sama dia doang" ucap Andre

***

"Lo semakin hari semakin deket sama si kulkas ya Del?"tanya Tia sambil memincingkan matanya.

Adel hanya mengendikkan bahunya acuh, lalu melanjutkan makannya dengan tenang.

Kantin yang semula tenang kini sangat ramai karena suara teriakan histeris cewek cewek, karena Esha dkk baru saja memasuki kantin.

"Aaaa Esha ganteng banget"

"Jadiin aku pacarmu mas esha aaaaa"

"Andre nggak kalah gantengnya woii"

"Andre berwibawa bangettt"

"Aaa tofaaaa"

"Tofa ganteng banget dengan style bad boy nyaaa"

"Damage mereka bertiga ngajak nikah😭"

Kira kira itulah teriakan histeris cewek-cewek, kecuali

"Allahuakbar berisik banget si, ganggu orang makan aja"ucap Dwi kesal

"Iya, kaya kagak pernah liat cowok aja"ucap Tia sinis, dan diangguki oleh Adel.

"Ehem" dehem seseorang

"Eh"mereka bertiga serempak mendongakkan kepalanya.

"Kita boleh gabung duduk disini? Soalnya nggak ada tempat kosong lagi kecuali disini"ucap Andre.

"B-boleh, iya boleh ya kan guys?"tanya Dwi kepada kedua sahabatnya. Tetapi sambil mengedipkan matanya ke Tia

"Woo ya boleh dong"ucap Tia yang mengerti akan kode yang Dwi berikan.

Adel menganggukkan kepalanya dan melanjutkan makannya.

"Eh gue mau tanya nih, lo sama Adel pacaran ya?"tanya Tia, sambil menunjuk Esha.

Uhukk

"Nih"

"Nih"

Ucap Esha dan Tofa serempak dengan menyodorkan minum kearah Adel yang tersedak.

"Eh"Adel bingung harus mengambil minum milik siapa.

"Minum! Pelan-pelan makanya"ucap Esha dingin namun sambil memaksa Adel untuk menerima minuman yang disodorkannya.

Sedangkan Tofa, dia menghela nafas kasar sambil meletakkan kembali minuman yang dia sodorkan ke Adel.

Ketiga orang yang melihat kejadian itupun hanya bisa melongo, seketika suasana menjadi canggung.

***

"Eh kalian ke kelas dulu aja, gue mau ke toilet sebentar"ucap Adel lalu pergi ke toilet.

"Eh wik, gue kok berfikir ada something di antara Esha dan Adel"ucap Tia

"Gue mikirnya juga begitu Ya, lo tau sendirikan kemarin itu mereka pulang bareng, mesra gitu"ucap Dwi

"Tapi gue juga mikir, kenapa kok kayaknya Tofa suka sama Adel, lo liat kejadian di kantin tadi. Kejadian dimana Adel kesedak, Tofa keliatan khawatir banget"ucap Tia

"Iya gue liat sendiri, gue pun berfikir kek gitu. Tapi masa dia mau nikung sahabat sendiri, mereka sahabatan udah lama banget kan"ucap Dwi

"Iya sih, haduhh pusing mikirin percintaannya si Adel"ucap Tia frustasi

"Mending baca wattpad aja, nge halu in suami suami fiksi gue"ucap Dwi lalu membuka aplikasi berwarna oranye.

"Gue mau streaming BTS"ucap Tia

***

"Guys, gue pulang dulu ya! Udah di jemput, Daaahhhh"pamit Dwi sambil melambaikan tangannya.

"Lo pulang sama siapa Del?"tanya Tia

"Gue"jawab seseorang, Esha.

"Owh ya udah kalau gitu gue duluan ya"ucap Tia dan meninggalkan Adel dengan Esha

"Ayo"

Tanpa menunggu persetujuan dari Adel, Esha langsung menarik tangan Adel kearah parkiran. Untungnya sekolah sudah lumayan sepi jadi tidak ada yang melihat mereka berjalan berdua sambil bergandengan tangan. Kalau ada yang melihat bisa-bisa besok jadi hot news.

"Naik"

Adel pun naik ke atas motor Esha setelah memakai helm.

"Pegangan"perintah Esha.

"Udah" jawab Adel sambil berpegangan di pundak Esha.

"Bukan disitu, gue bukan tukang ojek."ucap Esha dingin.

"Terus dimana"tanya Adel malas.

Tanpa mengucapkan sepatah kata, Esha menarik tangan Adel dan melingkarkan di perutnya.

"Eh"

"Biar nggak jatuh, kalau jatuh gue nggak tanggung jawab"ucap Esha dingin.

Esha pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang, namun ada sebuah senyuman kecil yang menghiasi wajahnya yang tertutup oleh helm.

Namun, ada seseorang yang menatap kepergian Esha dan Adel itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Perasaan cemburu.

Siapa seseorang itu?

Kenapa dia cemburu melihat kedekatan mereka?

"Arghhh"

"Kenapaaa harus diaaa"ucap nya frustasi.

***

Happy reading guys!!
Jangan lupa vote dan coment yaa!!
Jangan lupa follow akun RitaSeristiya

DELSHA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang