Assalamualaikum guys
Happy Reading***
Rencananya hari ini Esha akan kerumah Adel untuk meminta maaf dan menjelaskan semua kesalahpahamannya. Niatnya ia akan pergi bersama Tia dan Dwi, namun mereka berdua sedang ada acara. Jadi, dia berangkat sendiri kerumah Adel.
Esha memakai kaos putih dilapisi dengan jaket denimnya dan dipadukan celana jeans hitam. Setelah siap dia segera bergegas turun kebawah, ternyata diruang tamu ada ayah dan bundanya yang sedang menonton tv.
"Mau kemana kamu sa?" tanya sang bunda.
"Ke rumah Adel bun. Doakan semoga dimaafin ya bun." jawabnya sambil berjalan menghampiri ayah dan bundanya untuk berpamitan.
"Pasti dong, gih berangkat." ucap sang bunda.
"Assalamualaikum" salamnya sambil berlari keluar.
"Wa'alaikumsalam" jawab keduanya serempak.
"Semoga Esha udah move on sama dia ya yah,"
"Semoga aja."
***
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit, akhirnya Esha sampai dirumah Adel. Dia membawa sebuah boneka, diperjalanan tadi dia melewati sebuah toko boneka, jadi dia mempunyai ide untuk membawa boneka ini, semoga Adel suka.
Tok tok tok
"Assalamualaikum"
Tok tok tok
"Adel"
Tok tok tok
"Sayang"
Tok tok tok
"Adell"
Beberapa kali dia mengetuk pintu dan memanggil manggil tidak ada yang nyaut. Dia merogoh kantong celananya, dan mengambil ponselnya.
Dia segera mendial nomor Adel, namun hanya siara operator saja yang menjawab.
Rak sepatu disamping pintu pun ada sandal Adel, berarti tidak mungkin Adel pergi keluar rumah. Berarti Adel ada di dalam sana, namun dia tidak mau membukakan pintu untuknya.
"ADEL GUE AKAN NUNGGU DISINI SAMPAI LO BUKAIN PINTU UNTUK GUE!!" teriaknya.
Sedangkan didalam rumah ada Adel yang melihat semuanya, dari Esha yang datang kerumahnya sampai Esha ketok-ketok pintu, bahkan teriak. Dia melihatnya, namun dia tidak ada niatan untuk membukakan pintu. Katakan saja dia jahat, namun itulah faktanya. Dia terlalu kecewa.
2 jam berlalu
Langit sudah mendung, rintik-rintik hujan mulai turun. Esha tetap berdiri disamping motornya, dia nekat.
Dia tidak peduli, walaupun hujan dia akan tetap disana.
Brash
Hujan lebat pun turun, Esha sudah sangat kedinginan namun dia tidak bergeming. Dia tetap berdiri disana, menunggu Adel membukakan pintu, semoga Adel tau kalau dia sampai rela hujan-hujanan menunggunya.
Namun orang yang diharapkan ternyata sudah menjelajahi alam mimpi. Apalagi dingin-dingin gini, semakin nyenyak.
Esha sudah sangat menggigil, wajahnya pucat. Kalau dia tetap menunggu Adel pasti dia akan jatuh sakit. Jadi dia memutuskan untuk pulang kerumah, meninggalkan boneka yang dibawanya tadi. Pasti nanti dia akan mendengarkan omelan sang bunda.
***
"Eungh" Adel mengerjapkan matanya. Ternyata dia ketiduran.
"Astaghfirullah, Varo!" dia segera bergegas turun, apakah Esha masih menunggunya? Padahal hujan sangat lebat.
"Huft untung udah pulang dia, eh apatuh," dia yang akan membalikkan badannya kembali untuk masuk kedalam rumah terhenti ketika melihat boneka basah tergeletak dihalaman rumah.
"Astaga! Berarti tadi Varo kehujanan dong?" tanyanya pada diri sendiri.
"Ya Allah, Varoo. Kalau dia sakit gimana"
Yasalah lo lah del.
***
Esha sampai dirumah dalam keadaan yang tidak baik-baik saja, baju udah basah semua, muka pucat.
"Assalamualaikum," salamnya dengan lemas.
"Wa'alaikumsalam, Astaghfirullahhaladzim nakk. Ayo masuk cepet, terus mandi ya. Takut masuk angin nanti kamu. Lagian kok bisa sih sampai hujan-hujanan gini hah? Nunggu—" cerocos sang bunda terpotong
"Bunn" ucap Esha lemas.
"Yaudah sana mandi, pake air anget ya!"perintah sang bunda.
"Iya bun"
***
Happy reading
Jangan lupa vote and coment
KAMU SEDANG MEMBACA
DELSHA (ON GOING)
Teen FictionGimana jadinya jika Seorang Cowok dingin bertemu dengan Cewek Cuek Aryaan Esha Alvaro , biasa dipanggil Esha , cowok dingin yang selalu jadi incaran cewek-cewek, sangat anti dengan cewek entah karena masa lalu yg terlalu menyakitkan atau belum bisa...