Part 11 || Salah Paham (1)

118 5 0
                                    

Assalamualaikum semuanya
Maaf baru bisa up
Jangan lupa vote n coment ya!
Happy reading!!

***

Beberapa minggu berlalu, kini hubungan Adel dan Esha berjalan dengan baik, selayaknya pasangan biasanya, mereka berangkat dan pulang sekolah bersama. Sikap Esha yang dingin perlahan menghangat, bisa dikatakan dia sekarang sangat bucin terhadap Adel.

Namun pagi ini Adel berangkat diantar oleh kakaknya, karena sang pacar tidak bisa menjemputnya. Entah karena apa, namun Adel tetap berpositif thinking.

"Makasih bang," ucap Adel setelah turun dari motor sang kakak.

"Yoi, nanti pulangnya jemput atau sama pacar lo itu?" tanya sang kakak. Zion Saputra.

"Ga tau, nanti gue kabarin deh bang" ucap Adel.

"Yaudah gih sana masuk" perintah Zion kepada sang adik.

"Oke bang, lo hati-hati pulangnya!"

"Siap kanjeng." jawab Zion dengan gerakan hormat.

Adel hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku sang abang, dan dia berjalan memasuki gerbang. Banyak pasang mata yang melihat kearahnya, mungkin mereka heran mengapa dia tidak berangkat bersama sang pacar.

Dia melangkahkan kakinya menuju kelasnya yang berada di lantai dua, namun suara ricuh membuat dia menolehkan kepalanya.

Deg

Dia melihat sang pacar berboncengan dengan seorang cewe, jadi ini dia alasan sang pacar yang tidak bisa menjemputnya. Yang lebih mengejutkan lagi, dia sangat mengenal siapa yang tengah diboncengkan oleh sang pacar.

Dia sangat mengenalnya, bahkan mereka sangat dekat. Yah, sahabatnya. Tia. Mereka sudah bersahabat dari SD, namun apa? Adel sangat merasa terkhianati. Adel tau sahabatnya itu jomblo tapi kenapa harus pacar dia.

Dia segera berlari memasuki kelasnya, tanpa menghiraukan beberapa ucapan-ucapan yang menyangkut dirinya. Yang jelas sekarang dia sangat kecewa.

Berbeda dengan Adel, kini Tia sedang berjalan menuju kelasnya, dibelakangnya ada Esha yang berjalan dengan raut dinginnya.

"Tega banget yah padahal sahabat sendiri"

"Cowo kan banyak, kenapa harus pacar sahabatnya sih"

"Padahal, gue denger-denger mereka sahabatan dari SD"

"Persahabatan mereka juga baik-baik aja"

"Tapi ga tau setelah kejadian ini"

Tia mengernyitkan dahinya, bingung kenapa semua siswa-siswi memandangnya sinis, diikuti ucapan-ucapan yang sangat aneh, kenapa mereka semua mengatakan tentang persahabatan yang terjalin dari SD, siapa yang sedang mereka bicarakan. Mengapa semua memandangnya begitu, seakan-akan dia telah berbuat salah.

Dia melanjutkan langkahnya ke kelas, sesampainya di kelas dia melihat Adel yang tengah melamun memandang keluar jendela.

Brak

Kegiatan Tia yang  akan menaruh tasnya dikursi terhenti kala mendengar pintu dibuka kencang. Adel yang sedang melamunpun tersentak kaget. Pelakunya adalah Dwi.

Dia menetralkan nafasnya yang ngos-ngosan, bayangkan dia berlari dari lantai satu ke lantai dua. Awalnya, dia berjalan sangat santai namun kesantaiannya berubah kala pendengarannya mendengar salah satu siswi yang sedang membicarakan tentang persahabatan yang terjalin dari SD akan terpecah hanya karena cowo.

DELSHA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang