Part 12 || Salah paham (2)

96 6 0
                                    

Assalamualaikum prend
Happy reading!!

***

Sejak kemarin Esha yang akan menjelaskan kesalah pahaman belum membuahkan hasil. Karena Adel yang sengaja menghindarinya. Bahkan kepada Tia pun Adel enggan bertemu.

Esha saat ini tengah berbaring di kamarnya sambil menatap langit-langit kamarnya.

"ESHA" panggil sang bunda dari lantai bawah.

Esha yang mendengar panggilan sang bunda segera turun ke lantai bawah.

"Kenapa bund?" tanyanya sambil mendekati sang bunda yang sedang masak bersama Tia. Tia emang sering banget kerumah Esha, karena saudara sekaligus tetangga dekat jadi ga masalah kan?

"Tolong kamu anter Tia ke supermarket ya, beli bahan-bahan buat kue." perintah sang bunda.

"Oke bund." setelahnya mereka berdua pergi ke supermarket.

***

Adel saat ini tengah berada di supermarket, dikarenakan stok cemilan dirumah habis jadi dia berniat membeli cemilan sekalian jalan-jalan keluar.

Setelah membeli cemilan dia duduk didepan supermarket, menunggu sang abang menjemputnya.

Esha dan Tia sudah sampai di supermarket, namun hal mengejutkan terjadi, mereka melihat Adel yang duduk di depan supermarket dan menatap mereka dengan datar.

"Mampus salah paham lagi." batin keduanya.

Mereka berdua segera bergegas menghampiri Adel, takut Adel segera pergi menghindari mereka.

"Del, plis kali ini dengerin penjelasan gue" ucap Tia setengah berteriak karena Adel yang sudah menghampiri motor sang Abang.

Iya, tadi setelah Esha dan Tia sampai tak bersekang lama Zion sampai.

Adel segera menaiki motor sang Abang setelahnya menyuruh sang Abang untuk segera meninggalkan supermarket. Zion yang menyadari ada masalah antara sahabat adiknya dan pacar sang adik hanya menurut, mungkin nanti sampai rumah akan bertanya kepada sang adik.

Esha mengacak rambutnya kasar, sampai kapan Adel akan memaafkannya. Tia yang melihat Esha frustasi pun menghembuskan nafas kasar.

"Mending lo nyusul kerumah Adel sana," usul Tia kepada saudaranya itu.

"Terus belanjanya?" tanyanya.

"Biar gue aja, nanti gue bilang sama bunda." jawab Tia.

Esha segera bergegas menuju rumah sang pacar, dia akan menjelaskan sedetail-detailnya. Yang kemarin saja belum selesai masalahnya sekarang sudah ada masalah lagi.

Tok tok tok

"Assalamualaikum" salamnya.

"Wa'alaikumsalam, oh lo pacarnya adek gue ya? Mau apa kesini?" Sarkas Zion

"Adelnya ada bang? Ada yang mau gue jelasin sama dia bang," jawab Esha.

"Adek gue lagi gak nerima tamu, jadi mending sekarang lo pergi." Perintah Zion, tadi Zion sudah bertanya kepada sang Adik, dan adiknya menjawab jika pacarnya ada hubungan dengan sahabatnya sendiri. Zion emosi dong ya, walaupun dia sering jailin adeknya tapi dia tuh sayang banget sama adeknya.

"Tapi bang—"

"Ga ada tapi-tapian, sekarang lo pergi!" potong Zion sebelum Esha selesai berbicara.

"Bang ini salah pah—"

Blam

Zion menutup pintu dengan keras, Esha menghembuskan nafas kasar.

"Susah banget sih"

***

Setelah dari rumah Adel dan tidak membuahkan hasil, Esha pergi kerumah Andre. Meminta solusi kepada sahabat-sahabatnya.

Tofa dan Putra sedang bermain PS, sedangkan Andre hanya duduk-duduk santai di sofa. Esha uring-uringan membuat sahabatnya emosi sendiri, membuat Tofa dan Putra  tidak bisa konsen.

"Arghh"

"Anj*ng"

"Bamsat"

"Baji—"

"Teros sa teros, banyakin dah tu dosa," potong Andre sebelum Esha selesai mengumpat.

"Gue harus gimana anjir?!" tanya Esha emosi.

"Ya datangin rumahnya kek, atau kemana kek, gitu aja ribet." usul Andre.

"Masalahnya gue tadi ketemu Adel di supermarket, posisinya gue sama Tia lagi ke supermarket juga, disuruh bunda. Terus Adel tambah salah paham sama gue. Gue udah mau jelasin tapi keburu abangnya jemput. Jadi, gue tadi kerumahnya juga, tapi abangnya ngelarang gue ketemu Adel." jelas Esha panjang kali lebar.

"WOAHHHH REKOR BARU!!! SEORANG ARYAAN ESHA ALVARO MENGUCAPKAN KALIMAT LEBIH DARI TIGA KATA!!" heboh Putra.

Plukk

"Diem lo Put!" perintah Andre setelah menimpuk Putra dengan bantal sofa.

"Sakit goblok." ringis Putra.

"Makanya diem dulu Put." timpal Tofa.

"Terus ini gimana?!" ucap Esha emosi.

"Besok lo kerumahnya lagi aja, kalau sekarang kan udah jam 8 biarin Adel istirahat. Lo jelasin ke abangnya dulu, kalau perlu ajak Tia juga. Biar dia yang jelasin ke abangnya Adel, terus lo jelasin ke Adel. Gue yakin kalau lo yang jelasin ke abangnya, dia gak akan percaya gitu aja." jelas Andre.

Esha pun menyetujui usulan sang sahabat, dia buntu banget kalau masalah beginian.

"Bener ya kata orang-orang tuh, kalau bucin itu bikin bego," ucap Putra dengan enteng.

Esha yang mendengarnya mendelik tajam dan..

Plukk

"ANJER, Sakit cok." Bantal sofa kembali mengenai muka Putra, pelakunya adalah Esha. Andre dan Tofa tertawa puas melihat muka melas Putra.

Sedangkan Esha tersenyum tipis, sahabat-sahabatnya emang dapat mengembalikan moodnya. Walaupun tidak menutup kemungkinan kalau suka banget membuatnya kesal.

***

Sekian terima gaji:v
Jangan lupa vote & coment
Karena itu sangat berguna untuk author:)

DELSHA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang