Part 15 || Hancur?

297 15 2
                                    

Haii semuanya!!
Apa kabar nih? Baik kan?
Sorry baru bisa update, soalnya lagi sibuk kerja😭🙏🏻
Buat kalian semua tetap semangat yaaa!!

***

Adel berlari meninggalkan rumah Esha, perlahan rintik-rintik hujan mulai membasahi bumi. Adel tidak menghiraukannya, dia terus berlari, air matanya terus menetes. Namun tersamarkan oleh hujan yang begitu deras.

Sedangkan dikamar Esha, kini terjadi perseteruan. Esha yang akan mengejar Adel, namun dicegah oleh dia. Sosok yang pernah mengisi hatinya. Nayra Abrianna Adiva.

Para sahabat Adel dan Esha kecuali Tofa, hanya menonton mereka berdua berdebat.

"Kamu mau kemana sa?" tanya Nayra sambil menahan lengan Esha yang akan beranjak dari ranjang.

"Lepas"

"Kamu mau kemana?!" ulang Nayra.

"Lepasin" tekan Esha.

"Kam—

Esha langsung menghempaskan tangan Nayra dengan kasar, sehingga ucapan Nayra terpotong. Dia segera mengambil jaket dan kunci motornya.

"Kamu mau kemana sih sa? Kamu masih sakit. Oh atau jangan-jangan mau ngejar cewek tadi? Iya?!" tanya Nayra bertubi-tubi.

"Dia siapanya kamu sih? Kamu ga kangen sama aku, aku baru aja pulang dari luar negeri. Aku kembali karena aku kangen sama kamu sa." ucap Nayra sambil menggenggam tangan Esha. Esha hanya bergeming.

Cih drama, batin mereka yang menonton.

Beberapa detik diam, akhirnya Esha menghempaskan tangan Nayra. Dan segera keluar kamar, menghiraukan kondisi tubuhnya yang masih belum pulih.

Nayra yang akan mengejar Esha, segera ditahan oleh sahabat-sahabat Adel dan Esha.

"Cih, mau kemana lo ha?" tanya Tia sinis.

"Kemana aja lo selama ini? Pergi tanpa pamit, balik-balik mau ngerebut pacar orang? Iya?! Ga punya harga diri atau gimana mbak?" Lanjut Tia sambil menatap Nayra yang kini wajahnya sudah memerah menahan emosi.

"Apa yang lo maksud ngerebut pacar orang ha? Jelas-jelas Esha belum putus dari gue! Temen lo itu yang ngerebut Esha dari gue!" ucap Nayra sambil menunjuk muka Tia.

"Wah wah wah, nantangi ni anak. Lo tau kan siapa gue? Gue saudaranya Esha, jadi ga seharusnya lo bersikap seperti ini. Kalau ga mau gue kasih tau Esha." Tia tersenyum miring menyadari raut wajah Nayra yang langsung berubah.

"Pede itu boleh, asal jangan terlalu pede ya mbak. Jatuhnya kayak orang ga tau diri." ucap Dwi kepada Nayra yang semakin emosi.

"Banyak-banyakin sadar diri mbak, muka biasa aja sok-sokan" timpal Putra dengan pedas. Putra mah si raja julid.

"Belum tentu Esha mau sama lo lagi, jadi kurangin dah tu kepedean lo." ucap Andre.

"Bodoamat! Sampai kapanpun Esha tetep milik gue." ucap Nayra dengan emosi.

"Dan sampai kapanpun kita gak akan ngebiarin itu terjadi!" tekan Tia sambil menunjuk muka Nayra.

Nayra meraih tasnya yang berada diatas nakas, dia memandang mereka sinis.

"Apa?! Mau gue colok itu mata?!" seru Putra. Nayra meninggalkan kamar Esha dengan penuh emosi.

***

Sedangkan Esha, saat ini tengah mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, hujan sudah mulai reda namun masih gerimis. Walaupun begitu, lama kelamaan baju yang dipakainya basah.

Esha memberhentikan motornya disebuah taman yang dekat dengan perumahan Adel. Feeling-nya mengatakan bahwa Adel berada disekitar taman ini.

Dia mengedarkan pandangannya, dan yap ketemu. Namun ada yang berbeda. Adel tidak sendiri, melainkan bersama temannya, ah bukan temannya tapi sahabatnya sendiri, pantas saja dia tidak melihatnya tadi dirumah.

Tangannya mengepal kuat disisi tubuhnya, rahangnya mengeras, nafasnya mulai memburu, rasa sesak menjalar didadanya.

Perlahan dia mundur, dia mengusap air matanya dengan kasar, entah kapan air matanya tiba-tiba turun.

Dia segera berlari menuju motornya, menghiraukan kepalanya yang begitu pening. Dia melajukan motornya dengan kecepatan penuh, melampiaskan emosinya yang begitu memuncak.

Hancur?

Segitu dulu yaa hehe
Semoga sukaaa<3

Tertanda
Istrinya chimon🙏🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DELSHA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang