Bagian 21

105 6 0
                                        

Happy reading👀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading👀

Dari awal vio sudah menoreh kesalahan pada dirinya sendiri, mengapa vio terlalu cepat mencintai orang lain. Bahkan mencintai pernikahan yang dijodohkan dan jelas jelas vio tidak mengenal, bahkan lebih tepatnya vio sama arkan belum saling berbagi kisah masa lalu.

Didalam kamar vio sedang membereskan pakaiannya. Ia betul vio memutuskan untuk pergi dari sini, ini sudah cukup menyakitkan bagi vio.

Ditengah tangga vio melihat muka arkan penuh emosi.

"Orang tua mu tidak mengajarkan sopan santun kah sampai menguntit orang dan menguping pembicaraan orang" tanya arkan dengan mencengkram pergelangan tangan vio

"Lepas arkan aku mau pergi. LEPAS" bentak vio sambil menghempaskan tangan arkan

"Begitukah sikap seorang ISTRI pada suaminya."

"Begitukah sikap seorang SUAMI pada istri nya MENIKAH dibelakang istri nya diam diam" bentak vio tak kalah emosi.

Plak..

Tamparan arkan begitu kuat membuat vio meringis kesakitan dan terdapat darah segar disudut bibirnya.

"Aku gak nyangka kamu setengah ini arkan" ucapan vio sambil memegangi pipinya yang terasa panas

"Aku sudah benci dengan sandiwara ini aku muak dengan pernikahan yang aku bangun dengan pura pura. Aku benci kenapa kamu gak nolak aku waktu itu HAH.."

"Kalau kamu dari awal suruh aku nolak. Aku pasti akan nolak"

Mata vio semakin memanas arkan kembali mencengkram pergelangan tangannya

"MASUK.. JANGAN BIKIN ULAH VI" bentak arkan begitu keras sampai para pelayan yang melihatnya langsung pergi dengan tergesa.

"Gak aku mau pergi."

"Jangan jadi istri pembangkang"

"Apa kabar dengan suami yang main dibelakang istri" vio tersenyum sini menanggapi arkan meratapi pernikahan yang sedang tergoncang.

"Oke. Kalau kamu gak mau masuk AKU TALAK KAMU VI" ucapa arkan disetiap kata.

Perlahan arkan melepaskan cengkraman nya pada vio. Vio belum siap dan tidak mengimbangi tubuhnya.

Ahhhh..

Vio terpeleset dari tangga akibat cengkraman tangan arkan yang terlepas begitu saja.

Tubuh vio menggelinding dari tangga. Dan kepalanya membentur lantai

"Ahhh.." tubuh vio rasanya remuk kepalanya pusing. Samar samar vio melihat darah segar mengalir dari kakinya, sebelum kesadarannya hilang.

Arakan mengabaikan vio yang tergeletak dilantai tak sadarkan diri, ia memilih masuk kekamarnya.

***

Dirumah sakit adinda vio sedang ditangani oleh dokter. Setelah kejadian tadi salah satu pelayan menemukan vio pingsan dan langsung membawahnya kerumah sakit.

Diruangan nuansa serba putih vio mengejapkan matanya sambil memegang kepala nya yang terasa sangat sakit.

"Sakittt.."

"Non sudah sadar, bibi panggilkan dokter dulu."

Dokter pun datang dan langsung memeriksa vio.

"Apa ada suami atau orang tua dari pasien" tanya dokter

"Sebentar dok saya hubungi suaminya dulu" ucap bibi

"Bi gak usa, bi tolong jangan kasih tau arkan sama mama papa. Bi tolong ya."ucapan vio lirih

"Dok kalau ada apa apa ngomong langsung aja sama aku. Dan soal biasa administrasi nanti biar hubungi mama"

"Yaudah kalau begitu saya tinggal dulu. Saya akan kasih tau setelah kamu sembuh. Permisi"

Vio hanya mengganguk.

Dua hari sudah vio dirawat di rumah sakit, tapi tidak ada tanda tanda arkan datang. Tubuh vio sudah lumayan enakan dan sudah boleh untuk pulang, ini saat nya vio menemui dokter.

"Permisi dok" ucap vio

"Silahkan duduk" jawab dokter itu




























Bantu vote sampai 100. Langsung next malam ini!!🤗




DREAM HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang