Bagian 20

119 7 0
                                    

     Belajar menghargai pasanganmu     Saat ini karena, memperjuangkan       Tidak semudah mendapatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Belajar menghargai pasanganmu
     Saat ini karena, memperjuangkan
       Tidak semudah mendapatkan.
                                 _Vio angelista_

Zen mengambil napas dalam sebelum akhirnya menceritakan masa lalu arkan dan liora.

"Dulu waktu itu kita bertiga memang kuliah di london tepatnya dua tahun yang lalu. Sampai pada semester dua arkan tertarik sama seseorang dia sampai stalker semua akun sosmednya, sampailah dia tau kalau orang yang sedang diincar itu asli orang indonesia arkan langsung curhat ke mamanya. Tidak hanya mamanya aku hampir setiap detik dengar curhatan arkan bagamana cara deketin tuh cewek.
Sampai suatu hari arkan dapet nomer tuh cewek langsung ajak kenalan habis itu ketemu disebuah kafe. Arkan pulang dengan wajah sumringah, eh ternyata tuh cewek diam diam juga suka arkan. Langsunglah satu kali arkan tembak diterima" jelas zen panjang lebar

"Jadi liora itu mantannya atau masih pacaran ze"

"Aku kurang tau vin. Akhir akhir ini arkan keluar kantor tanpa memberi tahu aku hanya lewat sekertarisnya dia bilang mau keluar."

Vio hanya terdiam sedang memikirkan apa benar arakn sedang bermain api dibelakangnya

"Vi jangan melamun. Kok kamu bisa tau liora darimana, arkan pernah cerita atau apa" tanya zen penasaran

"Arkan bahkan gak pernah cerita tentang masa lalunya. Selalu ketika aku tanya tentang masa lalunya dia mengalihkan topik."

"Aku tau liora dari surat ini" ucap vio sambil mengeluarkan surat

"Tuh cewek benar benar gila dah. Udah tau punya bini masih aja gangguin suami orang."

"Apa yang kamu tau lagi ze tentang liora"tanya vio

"Aku gak berani cerita semuanya vi. Maaf aku gak bisa ceritain semuanya, kalau aku cerita semuanya malah kamu lebih sakit. Nyatanya mengetahui kebenaran dari orang lain jauh lebih sakit daripada dari orangnya langsung. Maaf vi biar kamu tau sendiri dari arkan."

"Kalau apartemen liora kamu tau ze"

"Ehmm...tau si tap-"

"Kasih tau aku ze plisss. Gak akan kasih tau siapapun"ucapan zen terpotong dengan paksaan vio

***

Dengan zen ngasih alamat apartemen liora, memudahkan seseorang yang hatinya sedang lemah itu untuk mencari informasi mengenai suaminya.
Apakah benar berkhianat atau sedang mempermainkan rumah tangganya yang sedang berumur jagung.

Vio kaget setelah membaca tulisan Never's arpatemen. Itu artinya apartemen ini milik keluarga arkan, terus kenapa liora tinggal disini.

"Maaf mbak mau cari siapa"tanya satpam penjaga apartemen

"Mau tanya pak ini arpatemen milik keluarga never kan"tanya vio

"Iya betul mbak dengan anda siapa. Dan mau cari siapa disini" tanya satpam tersebut

"Mau cari liora pak"

"Apa sudah ada janjian khusus. Kalau bukan dari keluarga atau teman nya tidak diperbolehkan masuk sama non liora"

"Saya sahabatnya pak. Dulu kuliah bareng di london"

"Ohh mbak temanya. Ayo silahkan masuk, kalau untuk non liora lantai dua nomer 3" ucapan satpam memberi izin vio masuk

"Baik pak terimakasih" ucap vio lalu berlalu naik keatas menuju lantai dua

Sebelum naik keatas vio tidak sengaja lihat mobil arkan diparkiran. Membuat hatinya berdenyut nyeri apa betul arkan setega itu.

Tepat didepan apartemen vio bingung harus ngapain. Memang pintu tersebut tidak terkunci menampilkan sedikit cela. Dengan perlahan vio mengendap mendengar dua orang berbicara layaknya orang maling.

"Sayang sabarlah sedikit butuh waktu untuk meluluhkan hati orang tuaku"

"Kamu pikir aku sabar. Sekarang aku tanya udah berapa lama kita pacaran dan kamu hanya menikahi ku sirih sedangkan wanita sialanmu itu. Dia mendapatkan segalanya"

"Li aku benar benar minta maaf restu orang tuaku sangat berharga. Aku tidak mau kehilangan kamu li dan disisi lain juga aku tidak mau kehilangan orang tuaku"

"Omong kosong aku benci semua ini. Aku udah berjuang dari dulu dan apa yang aku dapat hanyalah sampah dimatamu dan orang tuamu. Aku benci ahgg..."

Dapat vio lihat dibalik tirai Liora berteriak histeris didekapan arkan. Hati vio kembali berdenyut nyeri mendengan bahwa liora isteri sirih nya arkan. Ia harus apa sekarang, pergikah tanpa mendengan lebih lanjut. Ini menyakitkan bagi vio, tak terasa bulir air mata membasahi pipinya.

"Sayang secepatnya aku akan akhiri sandiwara ini. Aku akan tetap memperjuangkanmu dan akan tetap memilihmu."

Kali ini vio benar benar merasa tidak kuat akhirnya memilih untuk pergi dari sini. Sekuat tenaga vio berlari sambil membekap mulutnya. Sesakit inikah rasanya dibohongi sama orang yang ia sayang.



























See you next partner🥰😘

DREAM HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang