Bagian 22

129 9 1
                                    

Happy reading👀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading👀

Tama Ardianto dokter mudah spesialis kandungan yang masih berumur 27 tahun, menjadi salah satu dokter termuda dan tampan di rumah sakit Adinda. Tama cucu dari pemilik rumah sakit tersebut, sedang menangani salah satu pasien yang dia tau dari datanya bernama vio angelista.

"Ada yang harus saya bicarakan" ucapan tama

"Iya dok. Apa yang terjadi setelah saya jatuh" tanya vio

"Tidak ada masalah apa apa. Janinya sehat dan kuat usianya 6 minggu"

"Hah janin.."

"Apakah anda tidak tau kalau sedang mengandung" tanya tama

Vio hanya menggeleng

"Selamat sebentar lagi anda akan menjadi seorang ibu"

Hancur. Satu kata yang terlintas difikiran vio, rumah tangganya sedang retak dan ia sedang mengandung buah cintanya bersama arkan. Disaat ia meminta cerai kenapa harus hamil dulu.

"Dok, saya mohon jangan beri tau siapa pun kalau saya sedang hamil. Dokter mau kan berjanji sama saya" ucapan vio sambil terisak.

"Apa anda tidak punya suami" tanya tama hati hati takutnya menyinggung vio

"Saya memiliki suami. Tapi tolong dok jangan beri tau siapapun." Ucap vio sambil menyatukan tanganya

"Baiklah. Saya tidak tau masalah anda, tapi saya akan menjaga rahasia ini."

"Terima kasih dok. Saya permisi" ucapan vio. Lalu keluar dari ruangan dokter tersebut dan lari menuju rofstop

Vio tidak tau saat ini harus apa. Yang terlintas difikirannya hanya meninggalkan arkan dan pergi sejauh mungkin.

Dengan nekat dan uang yang lumayan cukup vio pergi menuju kearah bandara. Iya vio memutuskan untuk pergi bersembunyi di bali.

Sekitar satu jam lebih vio sampai dibandara internasional ngurah rai.
Menginap disebut hotel sampai vio berfikir selanjutnya akan kemana.

Setelah mengaktifkan kembali handphonenya puluhan panggilan dari mama dan papa nya. Dan kedua orang tua arkan juga menghubunginya.
Ada satu panggilan dari arkan dan juga pesan. Vio hanya milirik dan tidak ada sedikitpun untuk melihat dan membalasnya.

Merilekskan tubuh dengan berendam di bathup. Vio tidak memikirkan tentang kehamilannya lagi, mungkin ini sebuah anugrah dari tuhan yang harus vio jaga. Yang vio fikirkan saat ini adalah bagaimana ia harus bertahan hidup dan mendapatkan uang. Vio tidak mau menjadi beban orang tuanya lagi, dia akan tetap bersembunyi sampai hatinya menjadi baik baik saja.

Selesai mengeringkan rambut vio menyantap makananya yang ia pesan sebelum mandi. Vio juga butuh asupan energi yang banyak, Karena pura pura bahagia juga butuh tenaga.

Selesai makan vio mengambil handphonenya dan menarik sim card lalu diganti dengan yang baru. Vio tidak mau lagi berurusan dengan orang orang yang tidak punya hati. Vio hanya menyimpan nomor kedua orang tuanya dan belum menghubungi nya, tidak tau sampai kapan vio akan menyembunyikan ini dari kedua orang tuanya.

Mendudukkan diri disofa yang menghadapi kearah jendela. Memandangi mobil yang lalu lalang, tapi tidak sepadat dijakarta.
Menatap kosong kearah jalanan vio saat ini benar benar hancur, mengetahui suaminya punya istri simpanan, mengetahui dirinya sedang hamil. Pikiran kosong hati yang luka dan tubuh yang rapuh

Tersadar dari lamunannya vio menscroll media sosial siapa tau ada lowongan kerja. Vio sudah membuat akun baru yang bernama Arabella, untuk saat ini vio tidak mau memakai data diri yang asli di medsos.



















Maaf kali ini sedikit dulu. Next part akan lebih seru!!

Next akan membahas soal arkan

See you next part gais!🥰









DREAM HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang