JUST TELL ME THE TRUTH

Chapter 1 : Introduction

Cerita ini dimulai dari salah satu kelas di SMA GRAHA KHATULISTIWA yang merupakan sekolah favorit di kota ini. Tepatnya di kelas 12 IPA 1 yang dipimpin oleh seorang yang tegas dan cukup bijak bernama Andreas. Dibalik sikap tegas dan bijaknya, Andreas ternyata memiliki masa lalu yang kelam. Bagaimana tidak, 3 tahun lalu ia melihat sendiri mayat kedua orangtuanya yang sangat mengenaskan sepulang sekolah. Namun jiwa besar yang dimilikinya membuat ia tabah dan tegar sehingga terbentuklah sikap bijak dalam dirinya.

Kriiiing...kriiing....
Bel tanda masuk kelas pun berbunyi. Semua siswa duduk di bangkunya masing masing. Namun tiba-tiba...

Gubrak!!!
"Heh Pembunuh! Tumben lo dateng awal hari ini"  sambut Rizal dengan ketus kepada Reza

Rizal dikenal sebagai siswa yang aktif dan sering berkata blak-blakan terutama pada Reza. Entah apa yang membuatnya selalu memanggil Reza dengan sebutan "Pembunuh", semua siswa sudah tidak bisa menengahi dan lebih memilih bersikap cuek dengan kelakuan Rizal. Tapi tidak dengan Andre, yang selalu sabar menengahi keduanya.

"Zal! Cukup! Bisa gak sih kamu berhenti panggil dia begitu, itu gak sopan!"  tegur Andreas tegas

"Hey Ndre, tau apa lo soal kesopanan? Siapa yang ngajarin lo? Orang tua aja gak punya, haha"  jawab Rizal dengan ketus

Reza memang dikenal sebagai anak yang pendiam, dingin, dan sangat jarang berbicara sehingga sangat sulit baginya untuk mendapatkan teman. Ditambah lagi Reza merupakan sosok yang enggan berbaur dengan lingkungan dan hanya fokus dengan kegiatannya yang dinilai aneh oleh teman-temannya. Makanya ia sering mendapat perlakuan tidak baik dari teman-teman lainnya berupa cacian, cemoohan, bahkan juga umpatan namun dia hanya diam saja dan berlaku seperti tak terjadi apa-apa di situ.

"Reza, apa kamu gak risih dihina begitu?" tanya Andreas

Namun Reza tak memberikan respon apapun, ia masih dalam posisi yang sama dengan tatapan yang kosong. Tak lama kemudian Bu Chandra pun masuk ke dalam kelas dan memulai pelajaran.